kembali di tahun 2020, tepat tujuh tahun lalu.
celotehan singkat dari dua orang yang sering bertemu,
tapi sama-sama sadar kalau rasanya memang sulit bagi mereka untuk bersatu.
di mana ada beberapa hal yang mungkin tidak bisa diungkapkan atau dicerit...
untuk kamu yang sedang berusaha menjauh, melupa, atau menjadi sosok berbeda yang mulai tak kukenali lagi...
semangat, ya.
melihat kamu begitu membuat aku juga yakin untuk melakukan hal yang serupa.
mulai berhenti menyalahi takdir yang nggak bosan-bosannya mempertemukan kita, mulai berhenti menyimpan perasaan yang seharusnya memang tidak perlu ada.
kita lepas sama-sama, ya? semua cerita masa kecil, mimpi-mimpi yang sempat kita bagi, atau sekadar senyum masing-masing yang sering mengisi hati.
semangat dan terima kasih, kak nuc. semoga kamu bisa dan kuharap aku pun juga.
... dalam mengubur semua perasaan yang mungkin sempat terlanjur ada.
. . . . .
"aku telah tahu kita memang tak mungkin tapi mengapa kita selalu bertemu
aku telah tahu hati ini harus menghindar namun kenyataan ku tak bisa
maafkan aku terlanjur mencinta
ternyata hati tak sanggup melupa"
detik proses recording itu selesai, bodohnya aku menangis
membuat seisi ruangan studio bertanya "ly, gapapa? kok nangis?"
dan aku hanya menggeleng sembari berkata "gapapa, gapapa. lagunya bagus banget soalnya."
yang padahal saat itu aku tersadar
aku sudah menumpahkan semuanya di lagu ini
lagu yang secara tak sengaja bercerita tentang kita, lagu yang mungkin semakin membuat aku sulit lupa.
akan aku, kamu, kita dalam rasa yang Tuhan cipta.
L, 26 Juni 2020.
p.s. semangat buat karya kamu yang dekat-dekat ini, kak. jangan capek-capek juga, banyak istirahat kalau harus pulang malam.
aku tunggu banget. sukses terus juga, ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
