Chapter 2

8.1K 71 3
                                    

"Aku nanti nugas dulu nih di Carl's Jr. Sentosa Square. Bakalan sampe malem banget. Nanti kamu pulang duluan aja ya sayang. Jangan lupa makan. Love you (kiss).", ucap Vivi melalui pesan whatsapp ke Mira.

"Hmmm...", ujar Mira lirih sambil memasang muka cemberut dan sedikit lesu karena tidak bisa langsung pulang dengan Vivi. "Padahal lagi pengen quality time sama baby.", ujarnya dalam hati. Ia sudah merencakan mungkin nanti saat pulang dirinya akan mengajak Vivi bercinta dengan dildo strap-on lagi. Mungkin kali ini dia yang akan memakainya dan mengajak Vivi merasakan sensasi vagina yang dipenetrasi oleh sebuah penis (walaupun hanya bohongan). Mira pun tertawa kecil di dalam hatinya sambil ia terlihat senyum-senyum sendiri.

"Atau mungkin, nanti malam aku udah pake dildo itu untuk menyambut dia pulang hihihi.", pikirnya nakal sambil senyumannya semakin melebar. Mungkin Mira akan dianggap orang gila oleh orang-orang yang melihatnya.

"Hmmm, tapi dia nanti kecapean ga ya habis nugas? Katanya kan sampe malem banget.", Mira mengingat pesan WA dari Vivi untuknya. Ia pun kembali sedih. "Masa aku egois, langsung mintah jatah begitu aja?".

"Eh gimana kalau aku surprisein aja. Aku beliin blackforest cherry cake kesukaannya terus aku sambut di kamar kost pakai baju maid yang baru sampe minggu lalu. Terus nanti aku layanin deh sayangku sepuasnya malam itu. Ga usah have sex ga apa-apa deh. Kasian baby pasti capek. Kecuali kalau dia yang minta hehehe.", monolog Mira dalam hati sembari berfantasi membuatkan malam yang spesial untuk kekasihnya itu.

Larut dalam lamunannya, Mira tak sengaja menabrak seseorang ketika ia dengan cerobohnya belok menelusuri lorong tanpa berhati-hati.

"Brak!!!!"

Seketika Mira pun merasakan ada cairan dingin kecoklatan tumpah mengenai kaos putihnya.

"Heh gimana sih lo! Liat-liat dong!", bentak suara seorang wanita.

Mira yang masih tidak percaya apa yang terjadi tidak mempedulikan suara itu dan memperhatikan kaos putihnya.

"Oh my god! Ini kopi? Susah dong bersihinnya!", ujar Mira dalam hati. Tiba-tiba Mira terkejut dengan suara lelaki yang ia kenali.

"Udah lah sayang kamu ga usah galak-galak. Toh kamu ga apa-apa dan kopiku doang yang tumpah. Justru kasian itu kopiku tumpah ke dia.", ujar suara laki-laki yang Mira sepertinya kenal. Itu suara Ardan!

Mira perlahan mengangkat pandangannya. Ia melihat Ardan yang memandanginya dengan mata yang penuh kekhawatiran ke arah Mira. Disebelah Ardan, berdiri Michelle yang menggunakan tanktop ketat putih dibalut cardigan tipis. Payudaranya menyembul seksi. Terlihat ceplakan bra bermotif leopard yang terlihat dari balik tanktop putih tipisnya.

 Terlihat ceplakan bra bermotif leopard yang terlihat dari balik tanktop putih tipisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ga apa-apa?", tanya Ardan lembut.

"Eh ga apa-apa kok....", jawab Mira terbata-bata.

"Tapi baju lo kotor tuh.", ujar Ardan kembali.

Hasrat Terlarang (18+) - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang