Again

21 0 0
                                    

Holla Guys

Author Lola balek lagi nih

Happy Reading

.

.

.

.

.





"Makasih abang," girang Aya.

Angga hanya berdehem dan tersenyum karena lagi-lagi Aya memeluk Angga dengan erat.


***


Hari ini adalah hari terakhir bagi seluruh siswa di SMA Buana Cinta untuk melaksanakan ujian semester. Dan itu artinya sudah sekitar dua minggu ini Aya berangkat sekolah tanpa Erdi. Keadaan Aya  kembali normal sejak itu.

Saat ini, kelima bersahabat Aya, Ayunda, Juwita, Agustin, dan juga Ajana sudah kembali akur dan sudah melupakan kejadian yang pernah membuat persahabatan mereka hampir berantakan hanya karena sebuah kesalah pahaman yang berakhir dengan iri.

Bagaimana dengn Erdi?. Ya, Erdi juga sudah mengatakan semua yang terjadi kepada orang tua nya dan juga orang tua Aya untuk tidak berangkat bersama lagi. Namun, Erdi akan tetap mengawasi Aya dari kejauhan supaya Aya tidak mendapat pembullyan dari Tika and the geng.

Bahkan Erdi sudah sering memergoki Tika and the geng sedang membully Aya dan berakhir dengan membawa Tika and the geng ke ruang BK berhadapan dengan pak Toni dan Bu Suryana. Mereka sering terkena hukuman atas pengaduan Erdi.


***


Hari-hari berlalu begitu cepat. Besok saatnya pembagian raport yang mana mereka harus datang bersama orang tua atau wali mereka. Hal ini membuat Aya sangat sedih karena orang tua Aya yang belum pulang sampai sekarang.

"Huwaaaaaa......," Aya menangis dengan sekuat tenaga di dalam kamar. Angga yang mendengar tangisan sang kakak segera menghampirinya ke kamar sang kakak.

Ceklek...

Angga membuka pintu kamar Aya dan ia melihat Aya yang sedang beguling-guling di kasurnya sambil menagis tersedu-sedu.

"Kak, kamu ngapain nangis sih?," tanya Angga khawatir.

"Hiks...hiks... Kan besok....hiks... kakak bagi raport..hiks....hiks kata guru besok harus bawa wali.... Hiks... Kan mak sama bapak belum pulang, alamat....hiks raport Aya nggak boleh diambil....huwaaaaaaa," tangis Aya pecah kembali.

"Dihh, gitu aja pake nangis segala. Kan ada gue kak. Besok gue yang ke sekolah kakak. Aman aja dah," ujar Angga menenangkan Aya.

Aya yang mendengar itu sedikit lebih lega karena setidaknya besok raportnya masih bisa dibawa pulang oleh Angga. Aya memeluk Angga erat karena terlalu senang. Setelah itu Aya tidur di pangkuan Angga. Angga mengelus rambut Aya sayang hingga Aya tertidur pulas di pangkuannya.

Kok bisa sih, ada makhluk seorang manusia yang hatinya itu selunak dan selembut lo sih kak. Gue baru kali ini nemuin cewek yang kayak lo yang selalu punya hati itu lembut banget. Gue janji bakal jagain lo terus dan nggak akan ngebiarin siapapun nyakitin hati lo kak, batin Angga.

Setelah yakin Aya tertidur dengan nyenyak, barulah Angga memindahkan dan membaringkan Aya di kasurnya dengan posisi se nyaman mungkin bagi Aya untuk tidur.

"Good night kak. Semoga nggak akan ada yang akan nyakitin hati lembut lo," Angga menatap sayang pada Aya kemudian pergi meninggalkan Aya dan menutup kembali kamar Aya. Angga memang tidak mematikan lampu kamar Aya, karena Aya tidak suka dengan kegelapan. Aya pasti akan merasa sesak napas jika berada di ruang yang gelap.

Pagi hari....

Aya dengan semangat 45 menuruni tangga menuju ke meja makan untuk sarapan. Di sana sudah ada Angga yang juga sudah rapi karena ia akan pergi ke sekolah Aya untuk mengambil raport milik kakaknya.

"Pagi abang," sapa Aya sambil tersenyum ceria.

"Pagi kakak sayang," balas Angga sambil tersenyum dan menyodorkan sepiring nasi goreng untuk sarapan Aya.

"Dihhh, abang udah rapi aja nih. Jadi bangga Aya sama abang," puji Aya pada Angga, "Udah rapi, pinter, baik, ganteng lagi. Aya yakin nanti pasti banyak anak SMA kakak yang naksir sama abang," lanjutnya.

"Paan sih kak. Dah ah, habisin aja tuh sarapannya. Kakak kalo makan lama, keburu telat ntar," perintah Angga yang langsung dituruti oleh Aya.

Selesai sarapan, Aya dan Angga segera menuju mobil dan melajukan mobilnya ke sekolah Aya.

Sampai di sekolah, Angga segera memarkirkan mobilnya di parkiran. Mereka turun dari mobil, dan benar saja sesuai dengan dugaan Aya, baru saja turun dari mobil sudah banyak siswa yang melihat Angga dengan tatapan yang tampak mengagumi ketampanannya.

"Arghh, abang, bener kan kata Aya. Liat tuh, banyak yang liatin abang sampai ileran gitu," kesal Aya.

"Biarin, gue kan ganteng. Wajar dong," jawab Angga dengan tingkat percaya diri yang tinggi.

Aya mendengus kesal. Mereka segera pergi meninggalkan parkiran menuju kelas Aya. Aya sengaja menggandeng tangan Angga erat supaya tidak banyak siswi yang menggoda adiknya.

'Astaga, Ayaaaaaa. Kok dia bisa sih sama cowok ganteng lagi'

'Dihh, dasar cewek gatel'

'Aya cantik, yang cowoknya ganteng, pas deh. Couple goals bingitss'

'Cantikan juga gue, gue rebut noh cowok Aya. Liat aja'

Kalimat terakhir itu membuat Aya sedikit naik pitam. Aya berhenti dari jalannya dan menghampiri siswi tersebut.

"Maaf ya, ini abang Aya. Jangan kalian rebut ya. Aya sayang banget soalnya," kata Aya polos.

"Eh, cupu, lo punya nyali juga ya sama gue. Emang lo kira lo itu siapa, hah?," ketus Tika. Ya, siswi tersebut adalah Tika.

Aya yang mendengar itu merasa matanya mulai memanas. Tanpa ia sadari air matanya mulai memberontak untuk keluar tanpa bisa ia cegah.

"Kalian jangan ambil abang Aya ya," cicit Aya.

"Gue nggak peduli. Jangan harap gue mau dengerin kata-kata lo," ketus Tika lagi.

Aya sudah tidak kuat lagi mendengar perkataan Tika. Ia memilih berlari mengejar Angga yang tidak menyadari Aya yang sudah tidak ada di sampingnya lagi.

Dengan secepat mungkin Aya meraih tangan Angga dan memeluknya erat.

"Lah, kakak kenapa nangis?," tanya Angga bingung.

"Nggak pa-pa kok bang," Aya menghapus air matanya dan memandang Angga seolah meyakinkan.

Angga mengangguk dan merangkul bahun kakaknya dengan maksud menenangkan kakaknya yang sedang bersedih.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan melewati koridor yang memang sudah sangat ramai oleh siswa maupun orang tua siswa.

Akhirnya Aya dan Angga sampai di kelas Aya dan segera masuk kemudian duduk di kursi yang sudah disediakan.




______________

Aku juga tidak tahu mengapa jika melihatmu bersedih hatiku terasa hancur. Aku mohon, kamu jangan menyiksaku dengan kesedihanmu

_Angga Dwi Suhendri_



Thanks yang udah baca guys

Jangan lupa vote dan komen

Yang pasti follow author juga dong


27620

Sebenarnya akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang