Pindah Kelas

13 0 0
                                    

Holla guys

Author Lola Balek lagi Nih







Happy Reading

.

.

.

.

.




Mereka kembali melanjutkan perjalanan melewati koridor yang memang sudah sangat ramai oleh siswa maupun orang tua siswa.

Akhirnya Aya dan Angga sampai di kelas Aya dan segera masuk kemudian duduk di kursi yang sudah disediakan.

____________

Kring.......

Bel masuk berbunyi. Semua siswa dan orang tua memasuki ruang kelas anak mereka masing-masing dengan perasaan cemas karena pembagian raport.

Wali kelas Aya sudah memberikan beberapa wejangan dan juga nasihat untuk murid-muridnya. Saatnya adalah pembacaan peringkat kelas.

"Baiklah bapak, ibu, atau wali murid sekalian, saatnya saya akan membacakan nama-nama siswa berprestasi juara satu sampai juara tiga. Setelah saya memanggil nama kalian, maka kalian harus maju ke depan kelas bersama wali kalian," ucap bu Rita selaku wali kelas.

"Baiklah, untuk juara ketiga diraih oleh"....... Bu Rita menjeda sebentar.... "Putri Armeni Purbasari......"

Putri maju ke depan kelas bersama mamanya yang tersenyum senang karena anaknya kembali menjadi juara kelas. Tepuk tangan riuh mengiringi Putri yang maju ke depan kelas.

"Untuk juara kedua diraih oleh............Juwita Maharani."

Juwita maju ke depan kelas bersama mamanya yang tersenyum senang karena anaknya kembali menjadi juara kelas. Tepuk tangan riuh mengiringi Juwita yang maju ke depan kelas.

Juwita dan Aya memang sering bergantian gelar juara satu dengan Aya, meskipun Juwita hanya mampu menjadi juara saat UTS saja dan berbeda dengan Aya yang mendapatkan juara pertama tiap semesternya. Jika Juwita sudah terpanggil menjadi juara kedua, berarti sudah dipastikan Aya lah yang menjadi juara pertama.

'Ayaaaa.......'

'Pasti Aya juara satu lagi'

'Fix, nggak ada gantinya. Pasti Aya lagi'

Itulah beberapa teriakan yang menggema di kelas Aya dan itu memang tidak bisa dipungkiri faktanya.

"Dan terakhir, Pemuncak kelas dari kelas XI IPS 2 adalah......... Asyani Aya Fatmawati,"

Tepuk tangan semakin riuh ketika Aya berjalan ke depan kelas bersama dengan Angga.

'Duhhh, pangeran gue tu mah'

'Astaga, gue mimpi ini kan ya'

'Sayangggg... Aku padamu'

Itulah beberapa teriakan histeris siswi yang ada di dalam kelas tersebut.

Saat Aya berada di depan kelas, bu Rita bingung dengan wali yang bersama Aya.

"Eee.. Kamu wali dari Aya?," tanya bu Rita penasaran.

"Heheee... Iya bu, ini abang saya," jawab Aya dengan cengirannya.

"Bukan abang bu, tapi adiknya," jelas Angga yang dibalas anggukan oleh bu Rita. "Orang tua kami masih di luar kota bu, jadi saya yang menggantikan sementara. Lagipula saya juga sudah lulus SMP dan saya juga akan mendaftar ke SMA ini, bu," lanjut Angga. Bu Rita mengangguk mengerti dengn penjelasan Angga.

Sebenarnya akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang