Master ( fluff )

2.8K 122 31
                                    

Author's POV

"Mina, hoodie aku yang warna abu-abu di taro mana ya?"

Suara teriakan Chaeyoung bisa terdengar hingga ke seluruh penjuru rumah. Bukan hal yang baru, gadis ini memang sudah sering membuat sedikit 'keributan' di pagi hari. Kadang dia lupa dimana meletakan barangnya, kadang juga hanya karena hal-hal sepele seperti lupa membawa handuk. Jadi Mina sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Chaeyoung, anak tunggal dari keluarga Son. Dia merupakan pewaris dari Son Company. Sejak kecil orang tuanya jarang sekali ada di rumah. Ayah Chaeyoung sibuk dengan urusan bisnisnya sedangkan ibunya, beliau sudah meninggal semenjak Chaeyoung berumur 5 tahun.

Bisa di bilang Chaeyoung kurang mendapatkan kasih sayang. Tentu hal tersebut berdampak pada sikapnya saat dewasa. Jujur, Chaeyoung tidak memiliki banyak teman. Hanya 2 orang yang dia percaya sebagai sahabatnya, Tzuyu dan Dahyun. Dia tidak begitu pandai bersosialisasi, sebenarnya banyak yang mau dekat dengan dia. Ya bagaimana tidak, secara Son Chaeyoung yang merupakan pewaris tunggal, cantik, pintar dan pasti kaya raya. Namun hal tersebut yang membuat Chaeyoung menjadi menutup diri. Dia takut nantinya hanya akan di manfaatkan saja.

Sedangkan Mina, dia merupakan orang yang memang 'ditakdirkan' untuk mengurus Chaeyoung sejak kecil. Mina tidak pernah tau siapa orang tuanya, ia sudah di tinggalkan di panti asuhan sejak bayi. Mina mulai tinggal bersama Chaeyoung sejak dia berumur 7 tahun. Iya, semenjak ibu Chaeyoung meninggal. Mina di 'beli' oleh ayah Chaeyoung untuk menemani putrinya tersebut. Bisa di bilang Mina adalah 'servant' nya dia. Di kalangan keluarga elit, hal tersebut sudah biasa. Teman Chaeyoung yang lain juga punya servant mereka sendiri.

Sejak kecil Mina memang sudah terbiasa membantu 'master' nya saat dalam kesulitan. Saat ini Chaeyoung sudah berumur 18 tahun, sudah 13 tahun lamanya mereka tinggal bersama. Segala hal yang Chaeyoung butuhkan selalu Mina siapkan. Namun Chaeyoung tidak pernah memperlakukan Mina sebagai servant. Dia melihat Mina sebagai keluarga, hanya Mina yang sangat mengerti dirinya dan bisa diandalkan.
Ya mau bagaimana lagi, ayahnya yang sangat jarang pulang dan ibunya yang sudah tiada hanya Mina yang dia punya.

Mina yang mendengar suara teriakan Chaeyoung segera beranjak dari dapur. Namun ia tak lupa untuk mematikan kompor terlebih dahulu. Kalo kebakaran kan bisa panjang urusannya.
Setelah sampai di depan kamar Chaeyoung. Mina mengetuk pintunya terlebih dahulu, setelah mendapat persetujuan dari tuan nya ia segera masuk ke dalam.

"Master ada apa?" Mina bertanya dengan sopan, pandangannya hanya mengarah ke lantai.

Chaeyoung yang tadinya sedang sibuk mencari sesuatu, langsung berbalik menatapnya lalu berjalan mendekati Mina.
"Mina, inget apa yang kita obrolin kemaren? Panggilnya Chaeng aja kalo kita lagi ber dua."

Mina yang mendengar hal tersebut hanya mengangguk tanpa mengatakan satu hal pun. Bukannya tidak mau, masalahnya memanggil masternya hanya dengan nama saja terasa tidak sopan.

"Uh ini, tadi aku tanya hoodie abu-abu yang kemaren aku pake mana?"
Mina mengangkat pandangannya, sekarang ia menatap wajah gadis yang ada di depannya.

"Maaf Ch-Chaeng, hoodie yang itu baru aja di cuci tadi pagi. Soalnya digeletakin aja di atas sofa, maaf aku gak nanya dulu." Mina memasang wajah bersalah, dia akui seharusnya dia bertanya dulu sebelum melakukan sesuatu.

Chaeyoung yang mendengar hal tersebut sebenarnya agak kesal, karena hoodie itu merupakan hoodie kesayangannya. Tapi dia sadar itu juga salahnya, geletakin baju sembarangan ya akhirnya di cuci dong sama Mina. Lagian Chaeyoung juga masih punya banyak hoodie yang lain.

"Yaudah gpp, itu salah aku juga kok. Mina balik ke dapur aja lagi, nanti aku pake hoodie yang lain."
Chaeyoung tersenyum kepadanya, dia gak mau membuat Mina menjadi merasa bersalah.

Michaeng Oneshot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang