🌻Twenty One🌻

2.2K 112 0
                                    

Happpy Reading

—————

Keringat dingin mulai mengucur dipelipis Luna. Helen dan Jason heran melihat raut wajah gusar Luna, saat diajak berbicara pun tak menyaut. "Luna?? Halo are you still there?" Tanya Helen. "Teman - teman aku tutup dulu ya telponnya aku merasa lelah." Luna memutus sambungan video call-nya secara sepihak.

Keadaan disekitarnya menjadi hening seketika. Lalu ia mendengar derap langkah kaki yang mendekat ke arahnya Luna memejamkan matanya takut apa yang akan terjadi padanya selanjutnya. diwaktu yang bersamaan tiba - tiba...

Tinn!! Tinnn!!!

Suara klakson mobil membuat Luna terkejut. Sebuah mobil hitam menepi ke arahnya, kaca mobil itu menurun memperlihatkan seseorang yang mengendarainya.

"Luna!! Kau sudah ku cari - cari! Darimana saja kau?!" Ujar Nicholas dari dalam mobil. Luna sangat bersyukur mendengar suara Nicholas dia masa bodoh jika nanti Nicholas marah besar yang terpenting sekarang Luna merasa aman jika berada didekat Nicholas.

Luna menoleh kanan kiri melihat sekitarnya pria itu menghilang. Dimana pria berbaju hitam itu? Batin Luna. "Luna apa yang kau tunggu? Ayo cepat masuk mobil!" Seru Nicholas. Luna sontak masuk kedalam mobil Nicholas.

"Kau ini ditelpon tidak diangkat kukirim pesan tidak membalas, sudah jam berapa ini??" Tanya Nicholas ada rasa khawatir yang tersirat pada nada bicaranya. "Aku tadi sudah diperjalanan pulang," jawab Luna sekenanya, pikirannya masih melayang pada pria berbaju hitam tadi.

"Tetap saja kau seharusnya memberi kabar padaku." Pandangan Nicholas tak beralih dari jalanan fokus menyetir sesekali ia membelai puncak kepala Luna. "Maaf kau jadi khawatir karenaku,"

"Kurasa aku melihatmu bersama orang lain tadi, atau hanya perasaanku saja ya? Aku tidak melihatnya begitu jelas." Luna sontak menoleh pada Nicholas. "Kau mungkin salah melihat, aku sendirian sedari tadi." Luna mencoba bersikap biasa saja walau dalam hatinya sesungguhnya dia gusar, tapi Nicholas tidak perlu tahu akan hal ini. Luna tak ingin membuat Nicholas khawatir lagi. Ia berpikir positif mungkin hanya ada orang iseng yang menjahilinya. Luna menatap kaca mobil disebelahnya merenungkan yang terjadi padanya tadi.

Disisi lain pria berbaju hitam itu mengumpat "Sialan, hari ini gagal!" Ia mengambil ponselnya menghubungi seseorang ditempat lain.

"Halo? Bagaimana apakah berhasil?" Tanya seseorang diseberang sana.

"Hari ini gagal, kekasih sialannya itu tiba - tiba datang, untung saja aku cepat pergi setelah itu,"

"Kau ini bagaimana?! Ya sudahlah kau cepat kembali dan kita pikirkan rencana selanjutnya,"

Sambungan telpon terputus. "Tunggu saja kalian mungkin kali ini lolos tapi sebentar lagi kalian akan merasakan pembalasanku." Ia menyunggingkan smirk-nya.

🌻🌻🌻

Sudah berbulan - bulan semenjak Luna dan Nicholas telah kembali dari California. Mereka tetap melanjutkan kegiatan pekerjaan mereka masing - masing seperti biasanya. Luna merasa tenang ternyata pengikut yang mengikutinya itu sudah tidak ada dan sepertinya orang iseng saja ketika dia ada di California.

Setelah insiden pengumuman peresmian hubungan mereka di California waktu itu media menjadi heboh dan berbondong - bondong mencari informasi mengenai Luna. Ada yang menyukai Luna karena kesederhanaannya, ada yang terang - terangan membenci Luna karena dianggap telah merebut Prince Charming mereka yaitu Nicholas.

Pretty Sunflower (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang