Chapter 10

12.8K 1.2K 218
                                    

Kyuubi langsung berlari ke rumah sakit bahkan keluar dari tengah-tengah rapat mendengar laporan supir Naruto. Ia juga menyuruh seseorang untuk menghubungi keluarga Itachi karena kebetulan Fugaku dan Mikoto masih berada di Konoha karena Sasuke yang menghilang tanpa kabar.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanyanya langsung pada pengawal Naruto yang menyambutnya di lobi rumah sakit.

"Maafkan saya Namikaze -sama! Saya lengah mengawal Tuan Naruto." Kyuubi mengangguk mengerti dengan cepat berjalan menuju ruang UGD dimana Naruto dan ternyata Menma juga ada disana.

"Naruto?"

Naruto langsung menoleh pada Kyuubi dengan wajah yang sudah dipenuhi air mata, pakaian dan tangannya dipenuhi dengan noda darah yang sudah mengering.

"Kakak..." Lirih Naruto.

"Kau baik-baik saja kan? Tidak terluka kan?" Naruto menggeleng, ia melihat ke ruang UGD yang sedari tadi terlihat sangat sibuk, beberapa perawat dan dokter bergantian keluar masuk dengan wajah panik dan juga membawa banyak kantong darah.

Kyuubi menghela nafas dan mengangguk mengerti, ia lalu melirik Menma yang duduk tidak jauh dari Naruto bersama dengan seorang remaja yang seumuran dengannya, pasti itu adalah salah satu teman sekolah Menma. Dan pastinya anak itu masih syok dengan kenyataan bahwa Naruto bisa berbicara melihat bagaimana reaksi anak itu sekarang.

"Menma! Antar ibumu membersihkan diri terlebih dulu!"

Naruto menggeleng, ia ingin menunggu kabar Sasuke.

"Naruto! Keluarga Uchiha akan segera datang, kau ingin menghadapi mereka dalam keadaan seperti ini." Menma lalu berdiri dari tempatnya dan menghampiri Naruto juga pamannya.

"Ayo ibu!"

Naruto akhirnya membiarkan dirinya di bawa Menma untuk berganti pakaian yang selalu disediakan Kyuubi dalam mobilnya dan membersihkan tangannya dari darah Sasuke. Ia tidak bisa menahan air matanya melihat darah ditangannya yang mulai menodai air westafel yang mengalir.

Menma yang memilih menunggu di luar toilet hanya membiarkan ibunya mulai terisak dan menangis. Untuk pertama kalinya, Menma membiarkan Naruto menangis dan ia tidak ingin menghapus air mata itu. Hari ini, Menma kembali dihadapkan pada kenyataan seberapa besar cinta Sasuke pada ibunya begitupun sebaliknya.

Sasuke bahkan tanpa ragu sedikitpun melemparkan dirinya pada kematian demi menyelamatkan Naruto.

Menma kembali ingat saat Sasuke tertawa disampingnya beberapa jam yang lalu sambil makan ramen dipinggir jalan bersamanya, tidak lama setelahnya ia melihat bagaimana wajah pucat itu semakin pucat terlihat sangat menyedihkan. Menma menunduk membiarkan beberapa tetes air matanya jatuh di atas sepatunya.

Bagaimana jika onix hitam itu tidak pernah terbuka lagi?

Ia bahkan belum sepenuhnya memaafkan pria itu. Ia belum memberi pria itu izin untuk bersama dengan ibunya kembali.

Dan ia belum sempat memanggilnya dengan sebutan 'ayah' walau hanya sekali.

*****

Menma membelikan kopi instan hangat untuk Boruto yang juga duduk tidak jauh darinya di café rumah sakit sebelum menghampiri ibunya yang terlihat seperti tidak bernyawa. Wajahnya terlihat begitu pucat dan tidak ada binar-binar kehidupan di mata indahnya.

"Ibu, minumlah!"

Naruto tersenyum samar menerima botol air minum yang dibelikan Menma, sekarang ia tidak tahu harus memulai darimana untuk memberitahukan pada Menma bahwa ia sudah tidak bisu lagi. Ia sudah bisa berbicara sejak sebulan yang lalu.

SasuNaru - Silent Love (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang