Chapter 6

14.3K 1.4K 128
                                    

Sasuke masih mengingat saat pertama kali ia bertemu dengan Naruto, anak bisu yang memiliki warna mata seindah langit biru. Awalnya, Sasuke mengabaikan anak itu karena ia juga tidak bisa berkomunikasi dengan baik, tapi karena Naruto yang selalu memperhatikannya, ia pun mulai memperhatikan Naruto. Bahkan diam-diam, ia mempelajari bahasa isyarat yang Naruto pelajari saat guru pengajar datang ke Mansion Uchiha.

Sasuke tahu kalau Naruto bukan bisu yang sebenarnya--anak itu bisa berbicara layaknya orang normal--tapi karena trauma, Naruto enggan berbicara, dan akhirnya Naruto tidak pernah lagi mengeluarkan suaranya. Mereka tumbuh bersama-walau terkadang teman-temannya suka mengejeknya dengan Naruto, ia tetap diam karena ia sama sekali tidak merasa tersinggung.

Seiiring berjalannya waktu, Sasuke menyadari kalau Naruto juga tumbuh menjadi pemuda yang manis. Sifat luguhnya dan bahkan terlihat tidak pernah marah itu membuatnya semakin menarik. Kalau saja Naruto bisa berbicara dan mendapatkan pendidikan formal, dirinya pasti akan menarik perhatian banyak orang. Terlebih lagi, Naruto adalah keluarga Namikaze-keluarga yang sama terpandangnya dengan keluarga Uchiha.

Sasuke tidak menyadari kalau keberadaan Naruto disisinya adalah sebuah kebutuhan. Ia terkadang merasa kosong saat Naruto tidak datang ke kampusnya dan membawakannya makanan-walau itu akan selalu berakhir dengan cemohan teman-temannya. Tapi Sasuke berusaha menampiknya, ia tidak mau dipandang aneh dengan mengekspresikan perhatiannya pada Naruto seperti Naruto memperhatikannya.

Sasuke selalu berpikir kalau Naruto akan selalu berada disisinya, tersenyum manis dan menatapnya dengan teduh melalui iris biru langitnya yang begitu indah. Ia tidak pernah membayangkan kalau suatu hari nanti akan ada hari dimana tidak ada lagi yang memperhatikannya seperti Naruto memperhatikannya.

Masa kuliah adalah masa dimana peralihan dari remaja menuju dewasa, Sasuke bukannya tidak merasakannya. Ia mendapatkan teman kuliah seperti Neji, Sai, Shikamaru, Choji dan beberapa teman wanita lainnya. Ia juga mulai tertarik pada lawan jenisnya-Sakura Haruno. Tapi hanya sebatas tertarik, karena kenyataannya ia tidak pernah menyatakan perasaannya pada Sakura.

Perhatian Naruto semakin hari semakin intens. Bukannya ia tidak suka-hanya saja teman-temannya mengolok dirinya kalau dia adalah seorang yang penyuka sesama jenis dan menganggap Naruto adalah istrinya, apalagi Naruto memang pindah tinggal bersamanya di apartemen saat ia masuk kuliah. Hal itu membuatnya sedikit risih.

Ia tidak sadar kalau ia menjauhkan diri dari Naruto walau Naruto tetap bersikap seperti biasa padanya. Hingga suatu hari ia mengetahui perasaan Naruto selama ini. Sebenarnya adalah perasaan lain yang ia rasakan, tetapi ia tidak tahu cara mengekspresikannya. Apalagi teman-temannya semakin mencemohnya dan juga Naruto. Ia akhirnya emosi dan melampiaskannya pada Naruto.

Sasuke tidak akan pernah lupa, saat dimana ia menghancurkan hati Naruto, bukan hanya hati. Tapi kepercayaan pemuda itu juga hingga ia yang tidak pernah berpikir kalau Naruto akan menjauh darinya walau hanya sejengkal-meninggalkan dirinya.

Saat itulah Sasuke baru sadar, kalau Naruto meninggalkan dirinya dan membawa separuh nyawanya-ia berpikir kalau ia memang pantas mendapatkannya, karena itulah ia menutup hatinya kepada siapapun. Ia tidak mendengarkan perkataan teman-temannya lagi dan fokus dengan kuliahnya. Sasuke berpikir, dengan begitu ia akan melupakan Naruto-tapi nyatanya, ia tidak pernah melupakan pemuda itu sedetikpun selama belasan tahun.

Dan karena rasa bersalah itulah, Sasuke tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya, hanya menatap kepergian Naruto bersama anaknya yang bernama Menma itu. Ia hanya menatap punggung itu semakin mengecil dari pandangannya lalu menghilang.

Silent Love

Menma sedang dalam keadaan yang tidak baik saat berangkat sekolah, ia tidak mau berbicara pada ibunya karena kesal. Ia tahu kalau ibunya mungkin tidak sengaja bertemu dengan Sasuke, tapi tetap saja ia tidak bisa menahan amarahnya. Ia sudah terlampau sangat membenci Sasuke. Tidak perduli bagaimanapun ibunya menjelaskan--ia tetap tidak bisa untuk tidak membenci ayahnya itu.

SasuNaru - Silent Love (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang