Chapter 9

12K 1.2K 161
                                    

Suasana menjadi terasa tegang di lobi rumah sakit selama beberapa saat, beberapa orang berhenti untuk memperhatikan kedua keluarga besar yang terkenal itu saling bertemu. Beberapa dari mereka mengabaikannya, acuh tak acuh dan beberapa berbisik lirih.

"Tuan, mobil sudah siap."

Kyuubi menghela nafas panjang, ia juga tidak ingin berlama-lama terlibat percakapan dengan keluarga Uchiha. Kalau bukan karena jasanya dulu pada keluarganya, Kyuubi mungkin sudah hilang kesopanannya sejak dulu.

"Ayo Naruto, Menma!"

Naruto membiarkan dirinya di seret oleh Gaara keluar dari lobi rumah sakit, ia sempat bertatapan dengan Sasuke yang menatapnya penuh kecewa. Ia ingin mengatakan kalau apa yang didengarnya sama sekali tidak benar. Tapi, untuk apa mengatakan itu? Mungkin memang lebih baik, mulai sekarang mereka harus benar-benar memutuskan hubungan mereka dari masa lalu.

Menma menjadi yang terakhir menyusul, ia menatap Sasuke datar sejenak lalu pergi.

Aura gelap Sasuke semakin menjadi-jadi, bahkan Itachi bisa merasakannya dan segera menarik Sarada kesampingnya. Ia merogoh ponselnya kemudian berjalan keluar dengan wajah yang terlihat sangat menyeramkan, bahkan jika tatapan bisa membunuh, semua orang di dalam lobi rumah sakit mungkin sudah terbunuh. Terutama pria berambut merah yang sudah mengaku menjadi kekasih Naruto itu.

"Berani-beraninya kau menemui Naruto! Aku bersumpah, kau akan menyesali setiap langkah yang kau ambil saat memutuskan untuk pergi menemui Naruto." Lalu ia pun memutuskan panggilan itu secara sepihak.

Inilah, sisi Uchiha yang sebenarnya tidak pernah terlihat oleh orang lain. Sisi yang kejam dan juga tidak pandang siapapun yang ada didepannya, sekali ia menargetkan sesuatu, ia akan mendapatkannya dengan cara apapun. Sisi yang sudah terpendam lama di dalam diri Sasuke, dan siapapun yang menprovokasinya bisa dipastikan tidak akan selamat. Bahkan termasuk istrinya sendiri.

Karin telah salah menggunakan Sarada sebagai kelemahan Sasuke, satu-satunya kelemahan Sasuke hanyalah Naruto dan hanya akan menjadi seperti itu selamanya. Sasuke bisa menjadi ayah yang baik untuk Sarada karena Karin, tapi ia juga bisa menjadi ayah yang tidak berperasaan karena Karin.

Karin yang menerima panggilan Sasuke tampak bergetar di depan cermin rias. Ia akan melakukan pemotretan dan wajahnya menjadi pucat. Ia tidak pernah mendengar ancaman Sasuke yang terdengar sangat menakutkan itu. Selama ini ia tahu Sasuke memang dingin dan tidak berperasaan, tapi jika menyangkut Sarada, Sasuke akan menjadi ayah yang baik. Ia tidak pernah merasakan sisi gelap Sasuke yang seperti ini.

"Paman? Apa Sarada melakukan kesalahan? Kenapa ayah tidak mau melihat Sarada?"

Sasuke bahkan pergi sendiri dengan mobilnya meninggalkan Itachi dan Sarada di depan rumah sakit.

Itachi membungkuk lalu menggendong gadis kecil itu, "Ayahmu punya urusan yang sangat penting. Paman yang akan mengantarkanmu pulang, tapi sebelum itu, kita beli eskrim bagaimana?" Itachi sangat tahu bahwa Sasuke sedang tidak bisa berpikir dengan jernih. Dulu Sasuke bahkan hampir membunuhnya dengan tangannya sendiri saat tahu kenyataan bahwa dirinyalah yang menjebaknya.

Naruto yang sudah dicari-carinya seperti orang gila selama belasan tahun, kembali dengan seorang anak. Kenyataan itu sudah cukup untuk menampar Sasuke dengan telak, sekarang ditambah lagi, kekasih Naruto muncul yang entah darimana dan Naruto sama sekali tidak menyangkalnya di depan Sasuke. Kedua kenyataan itu sudah mampu membangkitkan sisi tergelap dari Sasuke.

Sasuke tidak akan mengenali siapapun sekarang, termasuk anaknya sendiri.

Sasuke mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, tatapannya begitu tajam dan siap menabrak apapun didepannya tanpa rasa takut sama sekali. Ia baru menginjak remnya dengan keras saat mobil itu sudah hampir sampai di tebing jurang laut.

SasuNaru - Silent Love (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang