[ ON GOING ]
Menurut seorang Leon Galdevino, semua cewe itu membosankan. Sampai kini, tak ada yang bisa menyingkirkan status jomblo abadi yang melekat di jiwanya. Hingga dare gila yang membuatnya berurusan dengan si cewe cupu yang selalu ada di pojo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
・Eits, tunggu dulu. Vommentnya yuk tarik sis! Gratis kok, asli. Mari berikan banyak cinta dan dukungan untuk cerita ini, thanks and luv u all. ♡・
Happy Reading . . .
—————————————
Leon POV
Kruyukkkk ~
Duh, suara cacing dalem perut gue berbunyi, pasti para cacing gue udah pada demo pengen makan nih. Emang sih, dari tadi sore gue sama sekali belum makan nasi. Di pesta pun gue sama sekali belum nyentuh makanan, padahal kesempatan besar buat makan gratis disana.
Sialan, ini perut nggak liat situasi banget sih.
Bagaimanapun gue harus tetep stay cool ala boyband korea, sumpah malu-maluin parah ni perut.
Karamel udah ngelirik gue dengan tatapan curiga. "Itu suara perut kamu?"
Nahkan, gue meneguk ludah, mencoba mengelak. "Bukan, suara ayam kali."
Malu gue malu.
Karamel terkekeh kecil, "mana ada ayam di rumah sakit. Ckck, kamu laper ya?"
Iya juga ya, mana ada ayam di rumah sakit.
Laper bikin bego ternyata.
Ckck, bahkan ke-begoan gue udah sampai stadium akhir kayaknya.
Gue ga bisa ngelak lagi, gue pun menggaruk tengkuk gue yang sama sekali ga gatal sambil nyengir kuda. Emang laper banget sih parah.
"Iya, gue belum makan dari sore."
Karamel terlihat berpikir sejenak, kemudian ia tersenyum sumringah. "Oh ya, di sebelah rumah sakit ini ada warung nasi padang yang enak banget. Mau nggak?"
Gue bayangin tuh nasi rendang yang bikin nendang lidah, terus daging sapi nya ... duh! Hampir aja air liur gue keluar. Gue pun mengangguk antusias menyetujui Karamel.
"Oke yuk!"
Karamel bangkit dari duduknya dan jalan mendahului gue. Entahlah tiba-tiba senyum tipis tercetak di bibir gue waktu Karamel yang kembali senyum tadi.
Tuhkan, kayaknya gue udah ga waras.
Gue pun geleng-geleng kepala buat nyadarin pikiran gue, segera gue berlari ngikutin Karamel yang udah jalan jauh didepan gue.
🌿🌿🌿
Karamel dan Leon sudah duduk berhadapan di salah satu bangku yang tersedia di warung nasi padang. Kini Leon terlihat tengah memilih menu masakan di buku menu.
