❤️ chapter 9 ❤️

3.3K 347 38
                                    

"ah gimana sih Lo Mark"ujar Nadinda kesal

"Kok jadi salah aku yang, namanya juga gak sengaja, makannya kamu tuh kalau duduk dilihat dulu jadi kena kan celananya"ujar Mark menggelengkan kepalanya.

Kini Mark dan Nadinda sedang berada di bandara dan akan kembali ke Jakarta, awalnya mereka akan pulang Minggu depan tetapi kemarin Taeyong menelepon dan mengatakan tentang rencana Lucas.

Mark mengira bahwa Nadinda tidak mengijinkan tetapi untungnya gadis itu mengijinkan saja lagi pula sudah sangat lama tidak melihat mereka berada di satu panggung bersama lagi.

Maka dari itu hari ini mereka akan kembali, lagi pula mereka berdua juga sudah selesai dengan kuliahnya, terutama Mark yang memang sudah selesai dari tahun lalu, tetapi dia memilih untuk menunggu Nadinda sambil bekerja di salah satu cafe untuk mengisi acara di sana.

Gajinya lumayan besar tetapi Mark juga harus terjaga sepanjang malam untuk itu.

"Ya kan Lo duluan yang duduk kenapa gak ngasih tau gue"

"Yaudah sana ganti di kamar mandi, nanti dikira kamu BAB dicelana lagi"ujar Mark mendorong Nadinda masuk ke dalam kamar mandi cewek sedangkan dirinya menunggu di luar agak jauh dari kamar mandi tentunya, nanti yang ada dia dikira orang mesum menunggu di depan kamar mandi cewek.

Mark tertawa kecil kembali mengingat kejadian barusan, lucu saja melihat tingkah Nadinda tadi, wajah kesal Nadinda terlihat sangat menggemaskan baginya.

Sama seperti dulu saat mereka masih SMA, Mark sangat suka melihat ekspresi kesal gadis itu makannya dia selalu mengganggu Nadinda sampai gadis itu kesal.

Tak lama setelah itu Nadinda keluar dari kamar mandi, Mark berjalan menghampiri gadis itu.

"Udahkan?"

Nadinda menganggukan kepalanya, Mark mengacak rambut gadis itu gemas lalu merangkulnya dan berjalan untuk mengantri masuk karena mereka sudah diberitahu untuk masuk ke dalam pesawat.






















🌸🌸🌸






"Raniiii!!!"panggil Jihoon yang langsung berjalan menghampiri Rani saat melihat gadis itu berjalan menelusuri koridor kampus.

"Ape?"

"Kemana aja Lo? Skripsi Lo gimana?"

"Nih mau gue kasih lagi, semoga aja kali ini dosen gue setuju dan gak nyuruh buat ngerevisi lagi yang ada otak gue bisa pecah kapan gue tamatnya kalau gini"ujar Rani

"Makannya kalau ngerjain skripsi tuh bener bener jangan setengah setengah apalagi kebut semalam Lo kira ini tugas sekolah"ujar Jihoon menepuk nepuk kepala Rani pelan.

"Iye iye bawel Lo, terus Lo ngapain ke sini? Bukannya skripsi Lo udah kelar ya?"

"Udah dong gue kan pinter gak kayak Lo, gue kesini mau rapat bareng BEM"

"Rapat apaan?"

"Lah Lo belum tahu ya? Gue jadi salah satu pengisi acara ultah kampus entar"

Rani menganggukkan kepalanya mengerti, tidak heran jika temannya itu akan di panggil untuk megisi acara ultah kampus, Jihoon terkenal bukan hanya karena wajahnya yang tampan serta penampilannya yang menarik tetapi karena dia juga punya bakat yang luar biasa.

Mr. BaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang