❤️ chapter 15 ❤️

2.6K 281 36
                                    

Akhirnya hari ini datang, hari dimana Rani akan wisuda bersama dengan teman temannya yang lain.

Rani sedari tadi menarik nafas lalu menghembuskannya berulang kali.

Dia benar benar gugup, Taeyong melirik kearah Rani sekilas lalu tersenyum gemas melihat ekspresi gugup kekasihnya itu.

Taeyong mengambil tangan Rani lalu menggenggamnya, dengan satu tangan yang berada di setir.

Taeyong tadi menyempatkan diri untuk menjemput Rani dan mengantarnya ke kampus.

Hari ini hari yang spesial juga dalam hidup Rani, akhirnya setelah penantian panjang dirinya bisa wisuda.

Hal yang tidak mudah untuk mendapatkan gelarnya.

Dan Taeyong tidak ingin kehilangan itu, makannya dia kembali mengatur ulang jadwalnya agar bisa menemani Rani.

Taeyong mengelus tangan Rani yang berada di genggamannya.

"Masih gugup?"tanya Taeyong menatap Rani, mobil berhenti tepat di parkiran kampus.

"Makin gugup"ujar Rani sedikit merengek sambil menunjukkan ekspresi gemasnya.

Taeyong mengelus rambut Rani, sambil menatap lembut gadis itu, kini tangannya sudah menggenggam kedua tangan Rani.

"Ayo jangan gugup, aku tahu kamu pasti bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo jangan gugup, aku tahu kamu pasti bisa. Hmm"ujar Taeyong sambil tersenyum.

Rani menganggukan kepalanya, ikut tersenyum.

"Ayo turun, yang lain udah pada nunggu"ujar Taeyong kembali mengelus kepala Rani.

Taeyong keluar dari mobil terlebih dahulu lalu berjalan memutar, membuka pintu untuk Rani.

Bukannya manja, Rani juga kaget, tapi Taeyong hanya tersenyum.

Rani menggandeng tangan Taeyong, keduanya berjalan memasuki gedung tempat dimana berlangsungnya wisuda.
















🌸🌸🌸


Rangkaian acara berlangsung dengan hikmat, dan lancar.

Tepuk tangan haru memenuhi seluruh ruangan.

Rani sedikit berlari untuk memeluk Irene sang ibu yang sudah menangis sedari tadi.

Bahkan Minho sampai sudah lelah untuk menenangkan sang istri.

Siapa yang tidak teharu melihat anaknya menyelesaikan jenjang pendidikannya.

Ya walaupun sedikit terlihat lebay karena Irene menangis dengan sedikit kuat bahkan sampai menjadi pusat perhatian saat itu.

Rani hanya tertawa saat Minho sang ayah yang menceritakan bagaimana sang ibu menangis dan berakhir dengan mereka yang dilihatin.

Mr. BaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang