Sholat Bersama

39 6 9
                                    

🍓Nashira POV🍓

Sudah empat jam Aku dan lelaki itu berada di rumah sakit. Kegiatan operasi pun masih belum selesai. Sekarang perasaanku sedang cemas, berharap agar operasi berjalan dengan lancar. Tapi tiba-tiba ponselku berdering, ternyata Iban yang menghubungi. Aku pun mencoba menjauh sedikit dari lelaki itu untuk mengangkat panggilan Iban.

"Assalamu'alaikum, halo Ban."

"Wa'alaikumussallam. Kak Nas di mana?" tanya Iban di seberang televon.

"Kak Nas ada di rumah sakit, Ban." Jelasku pada Iban.

"Astaghfirullah, kak Nas kenapa kok ada di rumah sakit?" Iban kaget ketika mendengar ucapanku.

"Kak Nas nggak papa. Tadi Kak Nas tolongin anak kecil yang tertabrak." Aku mencoba menjelaskan pada Iban.

"Di rumah sakit mana, kak Nas?" tanya Iban.

"Rumah sakit Bunda Bersama." Balasku.

"Ya sudah, Iban langsung ke situ. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussallam, hati-hati, Ban."

Setelah Iban mengakhiri panggilannya, aku pun melirik jam yang ada di pergelangan tanganku. Pukul 15:30 itu artinya sudah memasuki waktu ashar. Dengan segera aku pun bergegas untuk menuju ke mushola yang terdapat di rumah sakit. Tapi langkah ku terhenti ketika melihat lelaki tersebut sedang duduk termenung. Dengan langkah pelan aku mencoba mendekat dan tak lupa aku juga menjaga jarak sesuai dengan ajaran islam.

"Mari kita sholat, waktu ashar telah tiba," ajak ku pada lelaki tersebut.

"Buat apa saya sholat, toh semua masalah yang datang nggak bisa diselesaikan," balas nya menolak ajakanku.

"Anda salah besar. Justru dengan sholat semua masalah akan terselesaikan dengan bantuan Allah. Meskipun masalah terberat sekalipun." Jelasku padanya.

"Coba anda cermati surat Al-Baqarah ayat 45 yang artinya:
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu."

"Apa anda tau, apa maksud isi dari surat tersebut?" tanya ku.

Lelaki tersebut hanya menggelengkan kepalanya. Hingga akhirnya aku pun mencoba menjelaskan pada nya.

"Maskud dari surat tersebut adalah, jika suatu masalah datang menimpa dirimu, maka sholat dan sabar bisa menjadi penolongmu. Jangan pernah putus asa untuk menghadapi semua masalah. Setiap makhluk ciptaan-Nya pasti akan diberi masalah di setiap hidupnya. Dan itu pertanda bahwa Allah sedang menguji keimanan kita."

Dengan penuturan yang penuh kelembutan aku mencoba menjelaskan padanya. Tanpa aku lupa pandangan pun tetap ku tundukkan agar tak terjadi yang namanya zina mata.

"Apakah setelah aku sholat semua masalah akan langsung selesai?" Dia bertanya padaku.

"Semua butuh proses dan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Harus ada perjuangan untuk menyelesaikannya,"

"Oke saya mau sholat sekarang," ujarnya padaku.

"Alhamdulillah kalau begitu, silahkan duluan," pintaku.

Kesempatan Kedua [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang