Melamar

26 6 7
                                    

🍓Nashira POV🍓

Hari sudah menjelang malam. Setelah sholat Isya, Aku dan Umi langsung menyiapkan makanan dan cemilan untuk tamu yang akan datang nanti. Sedangkan Iban, dia sedang memakan kue yang ku buat tadi.

"Doyan apa laper, Ban?" tanyaku meledek Iban.

"Dua-duanya kak," balas Iban.

"Nanti kalau kak Nas udah nggak tinggal di sini lagi, kamu bakal kangen nggak?" Aku mencoba bertanya pada Iban.

"Kangen nggak yah?" ucap Iban.

"Kalo nggak kangen jahat." Ucapku pura-pura ngambek.

"Iya deh kangen," ujar Iban.

"Nas, ayo kamu ganti baju dulu nanti keburu tamunya datang." Ucap Umi menyuruhku.

"Iya Umi."

Setelah menjawab ucapan Umi, aku pun bergegas ke kamar untuk mengganti pakaianku. Malam ini aku akan memakai gamis yang berwarna tidak mencolok ataupun ramai. Dan untuk niqab aku pakai warna hitam.

 Dan untuk niqab aku pakai warna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°
🍓Author POV🍓

Ghaydan dan Vera sedang berada di perjalanan menuju ke tempat calon Ghaydan. Mereka hanya berdua karena Faruq, papanya Ghaydan sedang sibuk di luar kota. Disepanjang perjalanan pun tidak ada obrolan dari mulut Ghaydan dan Vera.

"Kamu terpaksa dengan perjodohan ini, Ghay?" tanya Vera.

Ghaydan yang sedang bengong pun kaget dengan ucapan Vera.

"Eh apa, Mah?"

"Kamu itu kenapa sih, udah lah nggak usah mikirin Fara. Toh dia udah nyakitin kamu. Lupain aja dia." Ucap Vera.

"Aku nggak bisa lupain Fara, Mah. 3 tahun kita udah pacaran, banyak kenangan yang nggak bisa aku lupain." Ghaydan menolak ucapan Vera.

"Ya sudah kalau gitu, kita gagalkan saja perjodohan ini. Mama nggak mau calon istrimu nanti tersiksa hanya karena kamu tidak mencintainya."

Vera menatap Ghaydan dengan tatapan sendu. Sedangkan Ghaydan dia hanya fokus kedepan karena dia sedang menyetir.

"Putar balik sekarang!" Pinta Vera.

"Ghaydan akan lupain Fara dan menikah sama wanita pilihan mama. Tapi untuk masalah cinta, Ghaydan belum pasti." Jelas Ghaydan.

Kesempatan Kedua [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang