01. Senja dan Kampus

183 51 118
                                    

Pict. By Pinterest.

Apakah takdir baik akan berpihak padaku setelah ini, mungkin saja?

"Nja...," panggil Sena dari luar kamarku, gadis itu sejak tadi malam bersemangat sekali menunggu pagi datang, lihat saja dia tak sabar akan berangkat ke kampus.

Kalau kalian pikir aku anak kos, kalian salah. Aku sudah lama tinggal ditempatku yang sekarang bersama Sena, hanya Sena satu-satunya yang kumiliki saat ini.

"Sena sabar ih, kan aku susah jalannya kalo disuruh buru-buru," ucapku yg sedang memakai kaos kaki.

"Maaf," jelas saja Sena akan merasa bersalah padaku.

"Ya udah, sini bantu aku pasang kaos kaki," pintaku agar Sena membantuku supaya dia tak merasa bersalah lagi.

🌸🌸🌸

Saat di univ pdx, mahasiswa baru dikumpulkan seperti halnya sama dengan masa orientasi dan pengenalan kampus. Awalnya aku duduk di barisan belakang bersama Sena, namun sedetik kemudian salah satu senior memanggilku dan Sena.

"Yang rambut kuncir dua sama yang punya tahi lalat di hidung, silahkan berdiri dan duduk didepan," ucap salah satu senior yang aku ketahui bernama Seola.

Awalnya aku ragu, lebih tepatnya aku malu jika menjadi pusat perhatian ketika aku berdiri, terlebih lagi kakiku yang cacat. Tetapi, Sena menggenggam tanganku, setidaknya ada ketenangan yang memforsir perasaanku.

Aku berdiri bersama Sena dan mulai berjalan ke depan, semua orang menujukan perhatiannya padaku, ada yang biasa saja, ada yg sudah mengenalku, ada yang kaget dan juga ada yang berbisik dengan teman yang ada disampingnya. Ah, sama saja ternyata batinku.

"Yang lain diam! Siapa yang suruh liat!" ucap Kak Seola dengan lantang.

Aku lalu duduk di barisan depan bersama Sena, sesaat kemudian senior yang aku ketahui bernama Seungwoo datang menghampiri kelompok gugus kami.

"Apa lagi Woo?" tanya Kak Seola menatap Kak Seungwoo yang baru saja datang dengan malas.

"Survei dong, siapa tau ada yang nyantol," ucap Kak Seungwoo dengan tangan kanannya menyisir rambut tebal hitam miliknya kebelakang.

Alhasil, ulah dari tangan Kak Seungwoo membuat anak-anak perempuan disini menjadi terpesona, dan beberapa dari mereka sibuk merapikan rambutnya.

Tak ada yang bisa aku pikirkan selain kata 'GANTENG' ketika melihat Kak Seungwoo.

Kak Seola bersama senior lain sibuk memberi arahan kepada kami, sampai akhirnya aku melihat Kak Seungwoo yang sedang memperhatikan salah satu teman gugusku.

Dengan berani aku mengikuti arah pandang Kak Seungwoo, ku temukan gadis cantik yang berpenampilan anggun, kulit mulusnya sangat indah, polesan make up yang seadanya mampu membuat mata Kak Seungwoo tidak dapat berkedip sedikitpun. Dapat aku lihat gadis yang aku tahu bernama Adel terlihat salting saat Kak Seungwoo tak sedikitpun mengalihkan pandangan darinya.

'Ah, sama-sama akan menjadi pasangan serasi dengan visual yang sempurna' batinku.

Sudah cukup aku melihat keuwuan antara Kak Seungwoo dan Adel, aku kembali mengalihakan pandangan ke depan, berusaha kembali fokus dengan penjelasan dari senior. Tepat saat itu mataku bertemu dengan mata Kak Seungwoo, laki-laki itu dengan datar melirikku, dan dengan cepat aku menundukkan pandanganku.

 Tepat saat itu mataku bertemu dengan mata Kak Seungwoo, laki-laki itu dengan datar melirikku, dan dengan cepat aku menundukkan pandanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang