09. Berjuang

56 3 0
                                    

Pict. By Pinterest

Berjuanglah, karena mendapatkannya tidak semudah menggali pasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjuanglah, karena mendapatkannya tidak semudah menggali pasir.

"Mau berapa kali lagi Kakak minta maaf, Senja bosan dengerinnya!" ucap gadis itu dengan lantang.

"Sampe dimaafin, lah," jawab Seungwoo yang telah sampai membawa motornya mengantar Senja pergi bekerja di kafe Wooseok.

"Udah...udah dimaafin, Kak." Senja dengan hati-hati menuruni motor Seungwoo, pergerakannya di awasi Seungwoo. Sesekali Senja tampak mengernyit memegangi perutnya.

"Ikut kerja, ya." Seungwoo turun dari motornya dan melepaskan helm-nya. Laki-laki itu sadar ada yang tidak beres dengan Senja.

"Apaansih Kak, aneh banget."

"Boleh, ya?"

"Sana, minta izin Kak Wooseok, ngapain ngomong ke Senja."

Senja berjalan meninggalkan Seungwoo, membuat lelaki itu tersenyum simpul.

Gadis itu meletakkan tasnya pada lemari kecil yang sejejer dengan meja kasir, dengan sembunyi-sembunyi gadis itu mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

(**)

Senja terkekeh melihat Seungwoo yang kelelahan, lelaki itu mengayunkan nampan di depan wajahnya untuk menciptakan udara yang sejuk.

"Makanya jangan sok-sok mau kerja, capek tau rasa." Gadis itu menghakimi Seungwoo.

"Kok kamu betah sih kerja di sini, rame banget. Belum lagi ada pelanggan yang aneh-aneh, untung sabar."

"Emangnya Kakak ngapain ikut kerja?"

"Nebus rasa bersalah yang waktu itu."

Senja menghela napas berat. "Jahat banget sih waktu itu, Senja kaya ga punya harga diri."

"Ya, itu maafin." Seungwoo memelankan suaranya.

"Mana serem tatapannya, pengen Senja terkam balik. Tapi...takut."

"Harusnya kamu terkam aja, tampar langsung juga boleh."

"Yang ada kaki Senja yang pincang ini kena injek lagi." Senja mengambil tasnya dari lemari.

Pernyataan yang mematikan.

Jleb. Sesuatu menusuk sudut hati pria itu, perasaan menyesal berlomba-lomba muncul kepermukaan. Gadis itu mampu membuat Seungwoo jatuh, sejatuhnya.

Wooseok muncul dari dapur kafe, tangannya menenteng tumpukan kain lap bersih yang akan di simpan di lemari bawah meja kasir.

"Gimana, Woo? Betah, ga?" tanya Wooseok yang melihat Seungwoo menyender di samping dispenser.

Seungwoo menggeleng membuat Wooseok menyunggingkan senyumannya.

"Kalo terlahir dari sendok emas emang ga bakal betah kerja kaya gini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang