~•Prolog•~

46 12 5
                                    

• 28 Juni 2020

Halo semuaa🐼💋

Ini ceritaku yang kedua.
Di cerita ini memang vibes nya berat banget ya (Seberat cintaku ke Jimin💋), jadi buat kalian yang gak suka cerita yang berat², bisa langsung out dari cerita ini, gapapa kok😊 Aku juga ada cerita GITANDRA yang ceritanya lumayan ringan menurut aku, dan kalian bisa langsung baca aja bagi yang tertarik❤️
Tapi bagi kalian yang mungkin tertarik sama cerita ini [you die], bisa langsung masukin ke library kalian supaya gak ketinggalan setiap updateannya.

Sebelum baca, alangkah lebih baiknya kalian:

Vote sebelum baca⭐️
dan comment setelah baca💬

Thank u~💋

Udah lah ya, aku rasa di sini aku banyak bacot😂

So, happy reading!

**•**

Gibrellia Askanzie. 17 tahun.

Tinggal bersama tantenya. Kedua orang tuanya bercerai saat ia berumur tiga belas tahun, dikarenakan sang ayah yang selalu melakukan kekerasan fisik padanya dan juga pada ibunya-Anggun Metapolan.

Akhirnya, Gibrel lebih memilih tinggal bersama keluarga ibunya. Tapi, ibunya kini sudah menikah lagi begitu juga dengan ayahnya. Sebenarnya sejak dulu, keduanya sangat tidak bahagia dengan pernikahan itu. Karena pernikahan itu hanyalah perjodohan semata yang dilakukan oleh kedua orang tua belah pihak.

Ayahnya entah menikah dengan orang mana dan siapa, sedangkan ibunya menikah dengan lelaki Korea asli. Gibrel tidak menyangka, ibunya yang tadinya hanya berniat mencari nafkah saja saat di negeri ginseng itu, ternyata pas pulang-pulang membawa lelaki dan berniat menikah dengannya. Lelaki yang menjabat sebagai ayah tirinya itu bernama Kim Do Hyun, atau yang biasa Gibrel sebut sebagai Ayah Hyun.

Gibrel tidak bisa menentang pernikahan itu meski ia ingin. Gibrel berpikir, ibunya selama ini tidak mendapatkan cinta sejatinya yang asli. Dan Gibrel hanya sedang memberi kesempatan kepada ibunya untuk mencarinya. Mungkin dengan pasangan yang sekarang, ibunya akan jauh lebih bahagia dibanding dengan yang sebelumnya.

Ya, itu memang terbukti benar adanya. Ibunya sekarang amat sangat bahagia, kelewat bahagia sampai-sampai melupakan Gibrel, anaknya sendiri. Karena sekarang ibu dan ayah barunya sedang menetap di Korea, lokasi tepatnya di Seoul. Gibrel berpikir, ibunya tidak sepenuhnya melupakannya, karena ibunya tetap mentransferinya uang setiap bulannya. Tapi, untuk apa semua itu jika tidak pernah mengabarinya sekalipun?

Gibrel sudah berkali-kali menanyakan kabar ibunya pada Dara-tantenya. Tapi, berkali-kali itu pula dara akan selalu menjawab ...

"Sudahlah, Rel, ibumu di sana baik-baik saja. Kamu tidak usah khawatir, yang penting kan ibumu selalu mentransferimu uang yang banyak, itu sudah lebih dari cukup dari pada terus menerus mencampuri urusan ibumu. Dia juga kan di sana sedang bekerja untuk memenuhi kebutuhanmu, kamu yang bisa ngertiin dong! Dan yang perlu kamu lakukan sekarang hanyalah belajar, belajar, dan belajar. Ayo, buktikan kalau kamu kelak tidak akan merepotkan mereka lagi! Kamu mengerti?"

Meski terkadang Dara selalu mengeluarkan kata-kata tajam, tapi entah kenapa di saat yang bersamaan pula kata-kata itu juga yang menimbulkan semangat berkobar-kobar di dada Gibrel ketika dirinya belajar. Ya, ia harus membuktikan kalau ia juga bisa tidak menyusahkan ibunya! Ia harus membuat ibunya bangga padanya, mungkin saja setelah itu ibunya akan jauh lebih perhatian padanya. Semoga saja, Ya Tuhan.

YOU DIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang