[28] Tangis

91 16 3
                                    

"Aku menyesal karena mengetahui hal ini, seharusnya aku berpura-pura bodoh saja sejak awal,"

●•●Sinned in February●•●

Sedari tadi Youra merutuki kebodohannya. Ia seharusnya menghentikan Taeyong sejak laki-laki itu mulai mengikuti Jaehyun namun dirinya justru tak melakukan apa-apa. Youra bersandar pada pintu apartemen Hea, tidak pernah menduga kalau Taeyong akan benar-benar melakukan hal ini. Kini perempuan itu tak tahu harus berbuat apa.

Laki-laki itu terlalu memahami orang-orang disekitarnya dan Youra baru menyadarinya sekarang. Taeyong hanya terlalu baik kepada orang-orang namun laki-laki itu justru malah tersakiti dan tidak sepantasnya Taeyong mendapatkan hal itu. Youra melipat kedua tangannya didepan dada sambil menunduk dalam, benar-benar merasa tak suka akan apa yang tengah terjadi saat ini.

Youra tahu, Taeyong begitu menyukai Hea sehingga laki-laki itu tak pernah berhenti menyebut nama perempuan itu setiap hari. Walau kadang Youra merasa tak suka akan hal itu, namun ia tidak dapat menyangkal kalau fokus Taeyong hanya ada pada Hea. Namun sekalipun begitu, Youra tak akan berhenti membuat Taeyong menyukainya.

Jika diingat kembali, Youra pernah berjanji tidak akan pernah jatuh cinta lagi. Namun ia justru tak menepati hal itu sekarang dan ketika ia kembali jatuh cinta, ia malah dihadapkan dengan sesuatu hal yang tak biasa. "Rumit, kepalaku bahkan sakit memikirkannya." Gumam Youra dengan kekehan.

Youra sempat bertanya-tanya, kenapa hidupnya tidak pernah seperti orang-orang yang jatuh cinta pada umumnya, pendekatan kemudian menjalin hubungan dan putus ketika bosan. Kenapa jatuh cinta selalu menyulitkannya sejak awal?

"Kenapa aku selalu menyukai seseorang yang tak menyukaiku? Lalu kapan aku akan dapat akhir yang bahagia? Sial." Gumam Youra lagi sambil tersenyum sinis.

Ketika mendengar suara langkah kaki, Youra menoleh dan terdapat Jaehyun yang berjalan ke arahnya dengan membawa kantong kresek berisi makanan. "Kenapa tidak masuk?" tanya Jaehyun ketika laki-laki itu sudah berada dihadapan Youra.

Youra tak langsung menjawab, perempuan itu tampak terkekeh sejenak. Mungkin persahabatan Taeyong dan Jaehyun akan berakhir malam ini, sehingga Youra akan memberi Jaehyun sedikit waktu untuk mempersiapkan diri. "Ada Taeyong," jawab Youra yang berhasil membuat wajah Jaehyun berubah datar.

"Bagaimana.. dia?" Jaehyun bahkan sulit mengucapkan kalimat, membuat Youra yakin bahwa Jaehyun belum bersiap jika hal ini akan terjadi.

"Dia mengikutimu sejak kemarin, harusnya aku menghentikannya ketika dia ingin mengikutimu lagi hari ini." Jelas Youra. Jaehyun menarik napasnya panjang-panjang, tak pernah menduga bahwa hal yang ia sembunyikan terutama dari Taeyong akan terbongkar saat ini. "Hea mungkin mengatakan yang sebenarnya pada Taeyong, kau membayangkan apa yang tengah laki-laki itu rasakan?" ucap Youra lagi.

Jaehyun kini membuang napasnya, "Aku tak bisa lagi bersembunyi darinya," balas Jaehyun sambil berusaha menekan kata sandi untuk membuka pintu apartemennya, namun Youra langsung menghentikannya.

"Kau seharusnya lebih berhati-hati. Memangnya apa yang akan kau katakan padanya?" tanya Youra, jika ia terlihat menyalahkan Jaehyun, memang benar Youra melakukannya.

"Kau menyalahkanku karena tak berhati-hati?" tanya Jaehyun balik. Laki-laki itu merasa terkejut ketika Youra menyalahkan hal ini padanya, memang mana sempat laki-laki itu menyadari bahwa Taeyong mengikutinya jika pikirannya hanya berfokus pada satu hal.

"Ya, karena itu juga kau akan kehilangan sahabatmu malam ini." Jawab Youra telak.

Jaehyun jelas tahu akan hal itu, lalu ia harus bagaimana jika tidak mengakuinya? Menyangkalnya hanya akan membuat semuanya menjadi tak jelas, jika akan kehilangan sahabatnya setidaknya Jaehyun tak perlu lagi membebani dirinya dengan menyembunyikan hal ini dan akan membuat segalanya menjadi jelas.

Sinned in FebruaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang