balik

483 70 45
                                    

🍁🍁🍁

.

.

.

Sinar matahari mulai memenuhi ruang kamar Mark dan Lucas. Waktu memperlihatkan pukul tujuh pagi. Mark membuka sedikit matanya dan melihat ke samping, suaminya. Ia baru sadar ternyata tadi malam bukan mimpi, terlebih sekarang suaminya masih dalam posisi memeluk pinggang nya. Mark sudah sepenuhnya bangun dan sadar, tapi ia sama sekali tidak berniat melepaskan diri.

Mark masih memerhatikan Lucas yang tidur sedikit membuka mulut. Mark baru tahu itu kebiasaan Lucas. Selama ini ia tidak pernah tidur bersama suaminya. Ia ingin ini berlanjut lebih lama. Namun sayangnya hyung nya, Taeyong sudah meneriakkan namanya dari bawah.

"MARK, MAKAN!"

"MARKK!!"

"BANGUNKAN SUAMI BODOH MU JUGA. MARK!!"

Mark meringis pelan, hyung nya memang masih seperti dulu. Terlalu malas untuk membangunkan Mark secara layak. Bahkan ketika dirinya kesiangan, Taeyong tetap tak mau naik ke kamarnya. Mark tetap tidak menggubrisnya, ini adalah momen yang sangat langka atau bahkan satu satunya dalam pernikahan mereka.

Taeyong berkali kali memanggilnya, namun Mark tetap menghiraukan dan menutup telinga Lucas agar tak terganggu. Mark semakin asik bermain dengan tubuh Lucas tanpa membuat Lucas risih sedikit pun, memang dasarnya Lucas pun susah dibangunkan.

Mark tersenyum, dulu ia kira dirinya lah paling tampan di sekolah, tapi ternyata suaminya ini juga tampan meski tetap lebih tampan dirinya. Ia mengelus pipi Lucas. Andai rahang tegas itu bisa bebas ia pegang setiap hari. Elusannya naik ke kedua mata indah sang empu. Kantung mata itu sedikit menghitam, Mark tahu Lucas sering begadang.

Lucas sering menyuruhnya masuk kamar dan tidur, padahal ia sendiri begadang dan menonton film semalaman. Mark terkekeh mengingat Lucas pulang dalam keadaan mabuk dan langsung menyetel film Spongebob. Mark memarahinya kala itu, ia bersusah payah menyuruh Lucas berganti pakaian dan tidur di kamar, tapi yang ada Lucas malah menertawakannya.

"Lucas, kau tampan juga..."

"Jika kau bangun, apakah aku masih bisa menyentuh mu? Atau merasakan dirimu?" Senyum Mark makin lebar.

"Andai aku seberuntung Yuqi... kau pasti tidak akan kemana mana."

Tangan Mark yang sibuk memainkan wajah Lucas tiba tiba saja dipegang oleh sang empu dan membawanya ke pipi. Lucas menggenggam tangan mungil Mark dan mengelusnya di atas pipinya. Lucas semakin merapatkan tubuhnya pada Mark. Masih dalam keadaan tidur, Lucas lebih turun sedikit hingga wajahnya berhadapan langsung dengan perut Mark. Ia membuka sedikit kaos milik istrinya dan mendusel dusel disana.

"Cas..."

Lucas menggeram pelan.

"Hmm diam Yuqi..."

Lucas mengecup perut Mark berkali kali. Entah mengigau atau bagaimana, tapi Mark senang diperlakukan seperti ini. Terbukti anak anaknya memang menyayangi ayahnya, sebab itu bersama Lucas putra putranya langsung tenang.

Mark masih ingin berlama lama, namun perutnya sudah lapar. Dengan sangat terpaksa Mark mulai menjauhkan dirinya dari Lucas. Baru sedikit menjauh, Lucas menahannya lagi. Mengecup perutnya lagi. Mark tidak kehabisan akal, ia melepaskan diri secepatnya dan berjongkok di depan wajah Lucas.

Lucas seperti kehilangan mainannya. Tangannya meraba raba kasur sebelahnya. Wajahnya sedikit merengut. Namun Mark langsung menahan tangannya saat ia hampir memegang wajahnya kembali. Mark menelengkan kepalanya dan mendekatkan wajah mereka berdua.

(2) Error, kesalahan pada jaringan cinta. LumarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang