Lu kenal?

399 61 11
                                    

🍁🍁🍁

.

.

.

Lucas hendak pergi ke kelas bersama dengan Hendery. Hanya saja ada yang menghalangi mereka, entah hanya dia yang merasa atau memang orang orang berjalan dan memerhatikannya. Satu persatu dari mereka mulai berbisik bisik melihatnya. Ada apa dengan dirinya, apa jangan jangan Mark datang ke kampus ini lagi. Tapi tidak mungkin, anak itu pasti sudah kapok.

Lama lama ia risih jika diperhatikan terus menerus. Lucas melayangkan pandangan tajam pada mereka yang ingin membisiki dan memerhatikannya. Ia tidak tahan. Sepertinya memang harus bertanya pada orang orang ini.

"Heh, kenapa kau memerhatikan Ku? Huh, aku tampan? Sudah dari lahir." Salah satu adik kelasnya itu menghadapnya takut takut.

"Itu kak, kau tidak tahu? Dia mencari mu." Lucas mengerutkan keningnya.

"Bicara yang jelas. Siapa yang mencari ku, untuk apa mencari ku?" Adik kelasnya itu terlampau gugup hingga tak berani menatap Lucas.

"Dia kak... di depan perpustakaan." Setelah memberi tahu Lucas adik kelasnya itu langsung pergi tanpa babibu lagi.

Lucas menatap kepergiannya aneh. Ia hanya bertanya, malah ditinggal pergi. Lucas tak membawa pusing dan kembali melanjutkan jalan nya. Di dekat perpustakaan banyak orang berkerumun dan mengeluarkan gadget nya. Apa ini yang dibicarakan adik kelasnya tadi? Apa ini yang membuatnya jadi pusat perhatian?

Setaunya kampusnya ini sedang tidak menerima mahasiswa baru. Hanya anak anak konglomerat saja yang dapat merebut bangku kosong. Tapi mana mungkin anak baru itu mengenal dirinya.

Hendery mencegat Lucas yang ingin masuk dalam kerumunan itu. Ia menggelengkan kepala, karena sebentar lagi kelas mereka mulai. Lucas tetap menyingkirkan orang orang di depannya dan mendekati si pembawa pusat perhatian itu.

Lucas terpaku melihatnya. Orang yang sudah lama tidak bertemu dengannya. Ada rindu yang terselip saat orang itu terus menerus memanggil namanya. Lucas semakin seksama memerhatikan dari atas sampai bawah. Benar, tak salah lagi, dia orangnya.

"Kau ... " Orang itu menghadapkan tubuhnya pada Lucas.

"Lucas ... " ia tersenyum lebar.

"Kenapa kau bisa ada disini?" Bukannya menjawab, gadis itu malah tertawa dan beralih memeluk Lucas.

"I miss u so much!" Rengek nya.

"I miss Lucas!" Lucas diam, ia hanya menerima segala perkataan dan perlakuan gadis itu tanpa membalas.

"Lepas," ujar Lucas yang melepaskan pelukan gadis itu secara kasar.

Lucas menatapnya tak percaya, ada kaget sekaligus kesal didalamnya. Sedangkan yang ditatap, menatap balik dengan senyuman yang terpatri di wajahnya dan merentangkan tangan bak anak kecil yang ingin terus dipeluk.

"What's wrong, Lucas?"

"Kenapa kau ada disini, tidak, maksudku bagaimana kau bisa ada disini?" Gadis itu bingung dan menelengkan kepalanya.

"I miss u!" Lagi lagi jawaban yang Lucas tak mengerti sama sekali.

"I miss u, Lucas ... " Lucas menghela napas. Sedangkan kerumunan yang menontonnya sudah mengabadikannya sejak tadi.

"Jawab aku, bagaimana kau bisa ada di sini?"

"Lucas ... "

"Jawab! Bagaimana. Bisa. Kau. Ada. Di sini!" Sentak Lucas penuh penekanan.

(2) Error, kesalahan pada jaringan cinta. LumarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang