chapter 4. ketemu adik mantan

1 0 0
                                    

Hay...
ini cerita pertama aku. jadi mohon dukungannya dan selalu mensuport saya dan jangan lupa untuk klik "BINTANG" di atas.
sekian dan terima kasih.

Selamat membaca..

"Kak....". Rara melambaikan tangannya. Bima melihat Rara dan segera menghampiri Rara dan temennya.

"Ra, hay...". Bima menyapa adiknya dan teman nya.

Bima duduk di depan temennya Rara. "Ra ada apa ngajak ketemuan di sini ? ". Bima langsung to the poin kepada adiknya walau Rara adik kesayangannya dia juga nggak bisa kalo harus bertele-tele karena Bima memang to the poin orangnya.

Rara yang melihat kakaknya langsung to the poin gitu langsung memperkenalkan temennya kepada Bima.

"Kak kenalin ini temen aku, namanya Sindi Sandra Dewi". Rara memperkenalkan temennya.

"Halo kak aku Sindi salam kenal ya kak. Kakak sendiri namanya siapa ?". Sindi mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan kak Bima.

Sindi yang merasa di abaikan lalu mengambil tangannya sendiri dengan malu-malu dan menyampirkan rambutnya dibelakang telinga dengan senyum canggungnya.

Bima yang berkelana dalam fikiran nya sendiri langsung sadar saat Rara memanggilnya.

"Kak.. kakak ?". Rara melambaikan tangannya di depan wajah Bima dan bertanya tapi kak Bima nggak bergeming dan akhirnya Rara menepuk pundaknya dan bertanya. "Kakak kenapa ?".

"Emh.. ada apa Ra ?". Bima yang baru sadar dari lamunannya.

"Kak Bima kenapa ? Kok bengong gitu". Rara bertanya dengan ciri khasnya.

"Nggak papa kok, siapa tadi namanya ?". Bima bertanya soal namanya karena dia pernah mendengar nama itu sebelumnya tapi dimana dia lupa.

"Sindi Sandra Dewi kak, itu nama aku emang kenapa ?". Sindi memperkenalkan namanya dan bertanya ada apa dengan namanya.

" Nggak papa cuma pernah denger, tapi lupa dimana." Bima berbicara dengan datar bukan bermaksud apa ya, emang itulah gaya bicaranya. dingin.

"Oh gitu. Eh kak namanya siapa ? Sindi belum tahu nama kakak". Sindi langsung bertanya tanpa mengulurkan tangannya karena dia masih malu soal kejadian tadi.

"Gue Bima". Bima

"Yaudah karena kalian sudah saling kenal jadi mari kita pesan makanan terfavorit di sini, gimana ?". Rara dengan antusias langsung mengambil daftar menu dan meminta waiters untuk datang.

Bima hanya mengangguk-angguk dan mengambil buku menu untuk memesan latte kesukaannya. Sedangkan Sindi langsung memesan cappucino latte.

Waiters itu langsung pergi setelah menerima pesanan dan tidak selang lama makanan mereka udah datang.

Ternyata makanan terfavorit di sini adalah mochi.

"Ini apa Sin". Rara yang baru pertama kali datang ke Cafe Mouchi ini langsung bertanya. Rara langsung mengambil mochi dengan ukurannya yang kecil, dan langsung mengarahkannya kedepan mulutnya untuk memakannya.

Sindi hanya tersenyum dan menanti reaksi dari Rara. Dan tidak selang lama Rara langsung mengunyah mochi yang ada di mulutnya.

"OMG... Ini enak banget, kenyal dan manis isiannya juga melumer di lidah". Rara berkomentar setelah memakan mochi.

"Ya iyalah ini tuh makanan favorit anak muda zaman sekarang, inituh cocok banget untuk date anak muda ditambah nuansanya juga sangat imut dan unik". Jelas Sindi panjang lebar

"Iya. Aku tahu kok tapi ini namanya apa ? atau ini lagi yang namanya mochi ?". Rara yang baru sadar dan langsung menyebutkan nama makanannya.

"Iya Ra inilah yang namanya mochi yang aku ceritain disini gimana ? ketagihan kan sama rasanya."apalagi ini cafe satu-satunya yang menyediakan mochi di seluruh cafe yang pernah aku datangi". Sindi merasa senang karena sahabatnya juga suka sama cafe pilihannya.

Rara mengambil satu mochi yang berukuran kecil rasa cokelat dan dia suapkan kepada Bima. "Gimana kak rasanya manis kan". Rara dengan antusias.

Bima mengunyah mochi di dalam mulutnya dan mengangguk-angguk dan menjawab. "Hmm ini manis dan kenyal. apalagi ini rasa cokelat". Bima langsung mengambil mochi dan memakannya lagi.

                               ~*~

Bima dan Rara sedang di perjalanan pulang setelah dari cafe. Awalnya tadi Sindi mau ikut sekalian tapi tiba-tiba dia dapat telfon dari seseorang dan memutuskan untuk pulang duluan. Dan sekarang Bima sedang mengendarai motor dengan Rara di bonceng di belakang.

Nggak selang lama setelah 10 menit-an Bima dan Rara sudah sampai di rumah.

Sekarang sudah menunjuk-kan pukul 7 sore dan Bima segera pergi ke atas untuk mengganti pakaiannya.

"Kak mau kemana ?". Rara yang sedang duduk di sofa ruang tamu bertanya kepada Bima.

"Kakak ada janji sama Gilang dan Satya. Kakak pergi dulu ya, oh ya nanti kalo mama sama papa nanyain bilangin lagi ada tugas kelompok dan juga kakak bakal pulang malem jadi nanti nggak usah nungguin waktu makan malam. Oke". Jelas Bima panjang lebar kepada Rara. Emang ya kalo Bima di rumah beda banget,kalo aja sedang di luar beh dingin banget.

"Sip.. entar Rara bilang sama mama papa". Rara dengan menunjukkan tangan dengan membentuk huruf O di udara.(👌)

Bima langsung keluar dari rumah dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi untuk menuju tempat balapan berlangsung.

                              ~*~

Tbc

Gimana nih sama part ini ?
Jangan lupa komen dan vote ya itu sangat membantu banget...

👋👋👋

👋👋👋

👋👋👋

Sampai berjumpa di next story...

Bya bya



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two facesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang