DISARAN MEGUBAH KE MODE GELAP
.~Perpisahan~
_________________________________________
perhatian 1400 kata
___☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆___Hari keempat di Bulan November
Para cucu tengah bersantai di ruang keluarga, kecuali Dylan. Entah ke mana pemuda itu pergi sedangkan para orang tua sibuk bersiap untuk kembali pulang, setelah melakukan diskusi dengan sang kakek beberapa jam lalu.
Seorang lelaki berperawakan tinggi dengan kumis tebal di bawah hidungnya, masuk ke ruang keluarga. Ia mendekati salah seorang dari para cucu yang sedang asik bermain ponsel di sofa.
"Guna!" panggilnya.
Si pemilik nama mengalihkan atensinya dari layar ponsel.
"Ada apa Pi?" tanya Saguna.
"Mana dompet kamu?" Amar mengulurkan tangannya.
"Buat apa?"
"Sini kasih ke Papi, dulu!" titah Amar sedikit mengeraskan suaranya, hingga membuat pemuda lain di sofa seberang itu terusik tidurnya.
Saguna memberikan apa yang Ayahnya minta. Ekspresi heran tercetak jelas di raut Saguna, tetapi Amar tidak peduli dengan itu. Amar mengeluarkan seluruh isi dompet Saguna, kecuali KTP dan KTM lama Saguna yang tetap dibiarkan di sana.
"Ayah ambil seluruh uang cash kamu, ATM, dan kartu kredit."
"Loh, Pi! Kok, gitu, sih! Kenapa diambil?"
"Semua fasilitasmu Papi sita. Mulai sekarang, kamu harus tinggal bersama sepupumu di sini!"
"Loh, apa-apaan, sih, Pi! Kok mendadak begini? Pi, kita enggak ada perjanjian untuk tinggal di sini, ya! Ini enggak bener! Aku enggak mau!"
Saguna bangkit dari duduknya.Amar tetap memasang muka datar, ia mengulurkan dompet kering itu kepada pemiliknya.
"Enggak ada bantahan, Saguna! Kamu terima keputusan Papi, maka kamu dapat apa yang kamu inginkan atau kamu tolak dan resikonya kamu bukan lagi anak Papi sama Mami!"
Terkadang Amar harus bersikap keras untuk menangani Saguna. Mungkin sebagian orang akan menganggapnya berlebihan. Tetapi, percayalah, Amar lebih tahu sikap anaknya.
"Papi apa-apaan sih! Ngancam mulu kerjaannya! Pi, kemarin, kan, enggak ada perjanjian soal sita-menyita fasilitas Guna! Kenapa sekarang jadi kayak gini!"
"Belum cukup lihat Guna menderita gara-gara tinggal seatap sama orang udik itu? Sekarang, Papi malah main sita barang-barang Guna! Enggak adil ini! Mendingan sekarang kita pulang!" ujar Saguna, membuat semua orang tersinggung, kecuali Arsha. Lelaki pucat itu hanya memutar malas bola matanya."Papi sama Mami juga Om Tante kamu memang bakalan pulang nanti siang."
"Tunggu! Jadi maksudnya, Mami sama Papi bakalan balik tanpa Saguna gitu? Guna ditinggal?"
"Sayang..." ujar Mami Lina ketika mendekati putranya.
"Tega banget, sih, kalian!" ujar Saguna tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIATUS | THE ORION CONSTELLATION [REVISI]
Fantasy[BROTHERSHIP FANTASI : THE ORION CONSTELLATION] DISARANKAN MENGGUNAKAN MODE BACA GELAP [Anniversary seventh years BTS] rank 1 #btslokal : 15 Agustus 2020 rank 1 #constellation : 27 September 2020 Start : 13 Juni 2020 Finish : 09 Oktober 2020 Revisi...