~Prahara di Meja Perjamuan~
_________________________________________
perhatian 1470 kata
_____☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆____"Tuan, saya minta maaf atas semua yang menimpa Tuan dan juga keluarga Tuan,"
Suara lembut itu terdengar di ruangan berpetak yang biasa menjadi tempat kakek melepas penatnya.
"Ini bukan salahmu Putri. Sudah suratan takdir para cucuku." Kakek mengusap air mata di pipi keriputnya.
"Saya juga tidak menyangka bila salah seorang di antara tujuh cucu Tuan akan mengalami nasib seperti Orion."
"Apa maksudmu putri?"
Kerlipan kuning keemasan itu semakin berpendar terang.
"Dulu Raja Oenipus pernah membutakan mata Orion sebelum ia lenyap menjadi gugusan bintang. Mungkin cucu tuan mengalami hal itu."
"Entahlah. Yang jelas sekarang aku sangat merasa tak berguna. Selama dua puluh lima tahun ini, aku menyiksa putra dan putriku. Zuli dan Airy, mereka pasti sangat menderita."
"Jangan bersedih Tuan. Sebentar lagi semua penderitaan akan menemui akhir. Selama menunggu saat itu tiba, saya akan setia menjaga cucu-cucu Tuan."
Hening, sang kakek tidak menanggapi suara tanpa rupa itu.
"Saya senang, di antara cucu-cucu tuan tidak ada yang lahir di bulan yang menjadi kemunculan rasi Orion,"
"Bulan kemunculan Rasi Orion?"
"Iya, bulan November, Desember, Januari dan terakhir Februari. Jika sampai ada yang lahir di bulan tersebut, maka perkiraan akhir yang saya harapkan bisa saja berubah. Dan entah bahaya apa yang akan terjadi nantinya."
Kakek mengangguk paham. Ia pun turut bersyukur semua cucunya lahir bukan di bulan yang dimaksud sang putri.
"Putri, sudahkah kamu bisa melihat bintang-bintang yang mengalir dalam darah cucu-cucuku?" tanya sang kakek penasaran.
"Belum semuanya Tuan. Tapi bintang yang kita cari sudah dapat saya lihat keberadaannya ketika ketujuh cucu Tuan berada di tempat yang sama,"
Sang kakek mengulas senyumnya.
"Apa pilihanku sudah tepat?""Menurut Tuan?"
Sajian untuk makan malam sudah tertata rapi di meja ruang perjamuan. Para istri sedang menyiapkan delapan belas piring, sendok garpu dan gelas kaca di meja yang akan ditempati anggota keluarga.
"Baunya harum sekali Tante," itu suara cucu termuda yang sudah duduk di meja makan bersama kakak di kursi sampingnya.
"Iya dong, kan bunda-bunda Zulfan di sini jago masak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HIATUS | THE ORION CONSTELLATION [REVISI]
Fantasía[BROTHERSHIP FANTASI : THE ORION CONSTELLATION] DISARANKAN MENGGUNAKAN MODE BACA GELAP [Anniversary seventh years BTS] rank 1 #btslokal : 15 Agustus 2020 rank 1 #constellation : 27 September 2020 Start : 13 Juni 2020 Finish : 09 Oktober 2020 Revisi...