DISARANKAN MENGUBAH KE MODE GELAP
.~Rumah Orion~
_________________________________________
perhatian 1300 kata
_____☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆ ☆_____"Bang! Awas!!" pekik Zulfan dari kursi belakang.
Beruntung teriakannya mampu menyadarkan Dylan, sebelum mobil mereka menabrak pembatas jalan.Semua orang yang ada di dalam mobil, terdorong ke depan, dan hampir, saja, kepala Kakek terantuk bagian depan mobil kalau ia tidak ditahan oleh sabuk pengaman.
"Huh! Hampir, saja!" keluh Zulfan seraya menahani lengan Zulfian, agar tetap duduk aman.
"Bang Dylan, tidak apa-apa?" Zulfian bertanya khawatir.
"Tidak, tidak apa-apa," jawab Dylan cepat, akibat masih terkejut atas peristiwa yang baru saja terjadi.
"Kenapa, Dylan?"
"Maaf, Kek. Dylan melamun tadi. Kakek enggak apa-apa?"
"Iya, Kakek tidak apa-apa. Mulai sekarang, jangan melamun lagi. Tindakanmu seperti itu bisa membahayakan kita. Konsentrasi, ayo lanjutkan perjalanan, sebelum malam!"
"Iya, Kek."
Dylan kembali menjalankan mobilnya.
"Kamu ikuti kerlipan milik Putri, karena hanya Putrilah yang bisa membuka akses jalannya," bisik Kakek ketika Dylan telah kembali melajukan mobilnya dan melewati jalan yang dikelilingi hutan.
"Iya, Kek."
Benar saja, sepuluh menit kemudian, kerlipan keemasan itu mulai menampakkan diri di depan mohil Dylan. Mereka bergerak-gerak terbang, seakan memberi arahan kepada Dylan untuk melajukan mobilnya ke suatu tempat yang belum pernah Dylan kunjungi selama ia tinggal di daerahnya.
Zulfan mulai terlelap di jok belakang dengan bersandar pada bahu kakaknya. Kini hanya Dylan dan Kakek yang dapat melihat indahnya kerlipan emas di depan mereka. Sedangkan penumpang dalam dua mobil di belakang, tidak dapat menyadari keanehan yang tampak di depan mobil Dylan dan Kakek.
Kerlipan itu berkelok dari jalan beraspal, terbang menerabas pembatas jalan yang dipenuhi semak belukar. Awalnya, Dylan ragu untuk mengikutinya, namun atas bujukan Kakek ia pun membelokkan mobilnya mengikuti kerlipan sang putri.
Ajaib. Pembatas jalan yang diselimuti semak belukar itu perlahan mulai bergerak-gerak, terbelah dan membuka akses jalan tersembunyi--- terbentuk dari rambatan semak belukar yang berubah menjadi jalan beraspal.
"Woah!! Kek, ini benar-benar menakjubkan! Sepupuku pasti sangat kagum melihat ini," seru Dylan penuh ketakjuban.
Kakek tertawa kecil. "Iya. Tapi, sekarang cuma kamu dan Kakek yang bisa melihat keajaiban ini. Sepupumu sudah tertidur di kursi penumpang."
"Bang Saguna dan Bang Arsha, kan, menyetir, Kek. Mereka pasti bisa melihat ini."
"Tidak, Dylan. Mereka tidak bisa melihat keanehan yang kita lihat," ujar Kakek.
"Sudah, fokus menyetir, saja. Jangan sampai kita tertinggal sama Putri."Dylan mengangguk pelan.
***
Semburat jingga telah ditelan gelapnya malam, menyisakan pekat yang berlubang tanpa bintang di ujung barat sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIATUS | THE ORION CONSTELLATION [REVISI]
Fantasi[BROTHERSHIP FANTASI : THE ORION CONSTELLATION] DISARANKAN MENGGUNAKAN MODE BACA GELAP [Anniversary seventh years BTS] rank 1 #btslokal : 15 Agustus 2020 rank 1 #constellation : 27 September 2020 Start : 13 Juni 2020 Finish : 09 Oktober 2020 Revisi...