Sore hari di Minggu yang cerah ini Aldi beserta sahabat-sahabatnya menghabiskan waktu mereka untuk bermain play station di rumah Aldi.
"WOI, NGAPAIN LO MAIN TEMBAK TEMBAK GUE AJA!" Seru Dika heboh.
"BERISIK LO! DIEM NAPA?!" Sahut Elno fokus dengan game yang tengah mereka mainkan di layar televisi.
"YA LAGIAN LO SENDIRI NGAPAIN MAIN TEMBAK TEMBAK GUE!" Serunya lagi.
"YA KAN LO JADI MUSUH GUE DI GAME INI!" Sahut Elno tak kalah ngotot.
"WAH WAH, MINTA DIGENJROT NIH!" Dika membanting stick gamenya ke arah kaki Elno. Dikira tahu kali ya><
"WAH NGAJAK GELUD NIH!" Elno ikutan membanting stick gamenya kearah Dika.
"AYO! SIAPA TAKUT?!" Tantang Dika sembari menarik lengan kaosnya dengan kasar.
"SIAPA TAKUT?!" Elno melangkah maju ke arah Dika, disusul dengan Dika yang juga mendekat ke arah Elno.
Tatapan keduanya sama-sama tajam, sepertinya mereka benar-benar mau melanjutkan sesi gelud dengan lebih serius. Ya, hanya karena game yang mereka mainkan. Dasar ih couo couo.
Sementara itu, Aldi yang sedari tadi hanya memainkan ponselnya di atas ranjangnya dengan santai sembari memperhatikan sahabat-sahabat gilanya, hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia sama sekali tak peduli dengan stick game yang telah rusak dibanting oleh keduanya, bukan apa-apa, ia hanya malas mengurusi hal semacam itu.
Aldi memutar bola matanya malas, sebentar lagi pasti akan terjadi hal yang diluar dugaannya. Ya, itu pasti, ia sudah terbiasa dengan tingkah laku mereka berdua yang sangat ajaib.
"HUAAAA MAAPIN GUE NOOOO, GUE NGGAK SANGGUP KALO KITA SAMPE MUSUHAN CUMA GARA-GARA GAME DOANGGGG." Seru Dika sembari memeluk Elno erat, seperti tak mau kehilangannya.
"GUE JUGA YA BRO, GUE JUGA SALAH, GUE MINTA MAAP BROOO." Elno membalas pelukan Dika dengan hangat. Betapa romantisnya mereka:v
Sudah Aldi duga, bukannya terjadi sesi pergelutan yang mantap jika dibuat viral, mereka malah berpelukan seperti itu bak sepasang kekasih. Cuih! Sudah gila memang sahabat-sahabatnya itu!
🌵🌵🌵
"Aldi, papa mau bic-"
"Nggak perlu." Potong Aldi cepat.
Aldi tak memedulikan Kevin yang tampak kesal dengan sikapnya yang selalu seperti ini. Ia tak mau memperpanjang urusannya dengan si tukang atur tersebut.
"Buruan Dik! Mau gue seret lo?" Gertak Aldi pada Dika yang masih berada di tangga, tak mempedulikan Kevin yang hendak bicara padanya, ia ingin segera pergi dari sini.
Dika tak berani melawan, ia mempercepat langkahnya untuk segera menyusul Elno yang sudah berada di teras rumah Aldi. Jujur, ia tak mau ikut campur ke dalam masalah Aldi dengan Papanya, apalagi disaat mood Aldi yang sedang buruk seperti sekarang ini. Ngeri deh pokoknya!
Aldi berjalan begitu saja, ia tak mempedulikan Kevin yang terus memanggil-manggil namanya.
Aldi memang tidak menyukai Kevin, tidak pernah, apalagi setelah kecelakaan yang menyebabkan Mariana pergi meninggalkan dirinya serta keluarganya sejak Aldi masih berusia empat belas tahun, lebih tepatnya pada saat ia masih berada di bangku kelas sembilan.
Malangnya, hanya Mariana lah yang menjadi korban tewas pada saat itu, Kevin hanya mengalami benturan yang cukup parah dibeberapa anggota badannya.
Aldi jadi sering mengurung diri setelah kepergian sang mama, ia tak lagi seceria dulu, hal ini juga yang menyebabkannya sering mempermainkan perempuan.
![](https://img.wattpad.com/cover/221558108-288-k792889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoyed [On Going]
Teen FictionSiap tertawa di bagian awal dan menangis di bagian akhir? Mari, mulai kisah ini. *** #14 in Pelampiasan [1 Sept 2020] *** Semua ini adalah tentang Deive dan Aldi, namun terpaksa keluarganya bercampur tangan dalam cerita mereka. Tidak cukup sampai di...