🌵KACAU🌵

80 25 19
                                    

Langkah Aldi menuju ke tempat biasanya ia berkumpul dengan sahabat-sahabatnya.

Setelah dirinya tadi cukup lama bersama Deive, Aldi juga ingin berkumpul dengan sahabat-sahabat gilanya yang sudah setia menunggunya di rooftop.

Aldi duduk di atas kursi kayu paling pojok kiri, sebenarnya bukan sekolah yang menyediakannya, tetapi Aldi dan kawan-kawan yang mengambilnya dari kelas XII IPS 1 yang berada di lantai 3, tentu saja dengan jumlah yang hanya pas untuk mereka berempat.

"Kemana aja bos?" tanya Dika basa-basi.

"Gue?" 

"Nggak bos! Tuh ember bekas yang baru kita curi di kelas dua belas!" kesal Dika.

"Ngapain lo nyuri ember tempat sampah begituan?" Aldi menautkan kedua alisnya.

"Suka aja gue sama tulisannya," kekeh Dika.

"Suka aja gue sama tulisannya," kekeh Dika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hmmmm.

"Oh," sahut Aldi.

"Jadi, dari mana aj nih sebenarnya?" tanya Dika masih penasaran.

"Sama Deive, nggak kemana-mana." 

"Eh, udah ada yang mau jadian nih!" timpal Elno semangat.

"Beneran bos?" tanya Dika makin penasaran.

"Palingan cuma buat main-main sama si Aldi." terka Elno, seperti sudah hafal betul dengan tingkah Aldi.

"Jangan mainin dia, Di," sambung Alvin tiba-tiba, membuat ketiga temannya itu sontak mengalihkan pandangan mereka ke arah Alvin.

Aldi menautkan kedua alisnya, otaknya masih diajak berpikir untuk mencerna apa yang dikatakan oleh Alvin barusan. Bukan apa-apa, hanya saja nada bicara Alvin yang menurutnya sangat serius itu patut dicurigai.

Ah, Aldi paham.

"Gue kasian," ucap Aldi kemudian fokus pada ponsel yang ada ditangannya.

"Janji lo nggak bakal mainin dia?" Alvin bertambah serius.

Aldi tak menghiraukan perkataan Alvin, dirinya masih sibuk dengan ponselnya. Tentu saja hal ini membuat Alvin mulai kesal.

"Di, lo nggak bakal mainin dia kan?" tanya Alvin dengan penuh penegasan disetiap katanya.

Aldi tersenyum miring, ia menatap Alvin tajam.

"Liat aja." Aldi beranjak dari duduknya, menyampirkan jaketnya di sebelah pundaknya.

Sementara itu, Dika serta Elno hanya bisa diam tak berutik melihat keduanya saling beradu tatapan yang sengit.

"Gue mau cabut."

"Lo jangan sam-"

BRAKKK!!!

Aldi menendang kursi yang tadi didudukinya kemudian melangkah pergi dari hadapan ketiga temannya yang masih tak berkutik. Berbeda dengan Alvin, rahangnya mengeras, ia menatap tajam punggung Aldi yang semakin menjauh.

Annoyed [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang