"Ternyata rasanya tidak dianggap itu menyakitkan"~Airin
***
Airin dan Chanyeol telah ditiba dirumah. Mereka tidak jadi pergi keRumah Sakit karena Airin terus menolak dengan alasan tidak suka bau Rumah Sakit.Meskipun Chanyeol sedikit kesal tetapi dia akhirnya menuruti keinginan Airin dan tidak pergi keRumah Sakit.
"Tunggu disini, aku akan membawa air hangat dan kotak P3K" Chanyeol menyuruh Airin duduk dikursi sebelum dia pergi kedapur membawa Air hangat.
Airin mau tak mau menurut. Chanyeol terlihat sangat kesal padanya. Meskipun begitu dia paham bahwa Chanyeol khawatir padanya.
Tak lama Chanyeol datang membawa Air hangat dan juga kotak P3K. Dia mulai mengeluarkan beberapa obat luka didalam kotak, tak lupa dia juga membasahi handuk kecil dengan Air hangat.
Dengan gerakan pelan Chanyeol mengopres luka Airin "Wajahmu sampai seperti ini. Apa tidak sakit?"
Chanyeol tidak bertanya lagi pada Airin mengenai masalah ini, Polisi sudah menceritakan bahwa Airin dan Yuri hampir dirampok oleh 2 orang tidak dikenal.
"Hanya sedikit sakit" Airin menjawab dengan tenang.
"Perempuan lain pasti akan sangat ribut jika menyangkut dengan wajah. Tapi tidak denganmu, Kau malah dengan berani keluar dari mobil dan bertarung dengan mereka" Chanyeol berbicara dengan nada sedikit menyindir.
"Jika mereka tidak mengancam, aku tidak akan keluar. Lagipula aku punya sedikit kemampuan dalam bela diri"
"Meskipun begitu kau seharusnya tetap didalam bersama Yuri. Lebih baik menunggu polisi datang" ucap Chanyeol yang masih sibuk membersihkan luka Airin.
"Apa yang akan terjadi denganku dan juga Yuri jika aku harus menunggu polisi tiba. Mereka mengancam akan merusak mobil Yuri"
Chanyeol benar-benar kesal. Airin sama sekali tidak mengerti Chanyeol berbicara seperti itu karena dia sangat khawatir.
"Aku yang akan mengganti mobilnya jika mereka benar-benar merusaknya. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padamu"
"Baiklah aku lupa bahwa kau sangat kaya" ucapnya
Chanyeol telah selesai membersihkan dan mengobati luka Airin. Dia kembali menyimpan peralatan kedalam kotak.
"Lain kali aku tidak akan mengijinkanmu keluar sampai larut malam. Meskipun harus, aku yang akan menjemput atau mengantarkanmu"
"Iya aku mengerti" Airin berbicara dengan nada kesal.
Chanyeol mulai bersikap posesif padanya namun Airin masih merasa itu wajar karena Chanyeol merasa bahwa dirinya adalah tanggung jawabnya.
"Ini sudah malam. Sebaiknya kau istirahat"
Airin mengangguk mengerti. Ia lantas berdiri dari duduknya, berjalan pelan menuju kamar.***
Hari ini Chanyeol sangat sibuk dikantor. Ia bahkan lupa jika berkas penting yang akan dipakai untuk rapat tertinggal dirumah, sedangkan dia akan memulai rapat sekitar 30 menit lagi. Akan sangat membuang waktu jika dirinya pulang dan kembali lagi kekantor.Dia mengambil ponsel miliknya. Kebetulan Airin hari ini tidak masuk kuliah, karena memang Chanyeol tidak mengijinkanya untuk masuk kuliah hari ini.
Chanyeol memutuskan untuk menghubungi Airin. Tak lama Airin menjawab panggipannya.
"Hallo"
"Apa kau sedang sibuk?"
"Aku sedang nonton tv. Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Marriage
Fanfiction"Apa kau mau menikah denganku?" Itu adalah kalimat pertama yang Dia katakan padaku sejak pertama kali bertemu. Aku menganggap bahwa pria yang kini ada dihadapanku saat ini adalah Gila. Bagaimana tidak? Dia tiba-tiba saja mengajakku untuk menikah...