20 Oktober 2021
Seoul, Korea SelatanSeorang gadis sedang berjalan lesu di tengah jalanan yang begitu sepi. Jalanan sedikit basah akibat hujan yang sempat turun tadi. Kim Joohyun berjalan sambil memegang payung nya yang sudah ia siapkan apabila hujan turun lagi. Wajah nya datar dan kepalanya sedikit tertunduk. Ia baru saja pulang dari kampusnya, menyelesaikan kelas yang ia tempuh selama kurang lebih 5 tahun itu.
Joohyun kini sedang berkuliah di Korea Selatan University jurusan psikologi. Dia menuruti apa yang dikatakan oleh Jaehyun dulu, ia akan berjuang untuk menjadi dokter psikolog yang sukses kelak. Meskipun perjuangannya masuk di Universitas tersebut sangat susah, namun Joohyun berhasil melewatinya.
Akan tetapi, perjalanan untuk menempuh kuliahnya tidak selalu berjalan mulus. Biaya perkuliahan sangat lah mahal. Joohyun harus bekerja banting tulang agar bisa melanjutkan pendidikannya.
Restoran keluarga Kim juga sudah lama berubah. Dari dulu yang awalnya banyak sekali pengunjung yang datang, kini restoran itu sangat sepi karena kalah bersaing dari tempat makan yang terletak tidak jauh dari restoran Keluarga Kim. Maka dari itu, orang tua Joohyun tidak bisa membantu Joohyun untuk masalah biaya kuliah. Sang kakak yang hanya pekerja kantoran juga gaji nya tidak begitu besar.
"Aku pulang." Joohyun sampai di rumah nya.
Gadis itu menatap sekitar sambil menutup payung yang ia bawa itu.
"Sepi lagi?" Tanya nya pada sang ibu yang duduk di bangku kasir.
Ibu Kim hanya mengangguk lemas untuk menjawab pertanyaan dari puteri nya. Joohyun menghela nafas panjang lalu menghampiri sang ibu.
"Baru ada berapa pelanggan bu hari ini?"
"Sekitar 10 pelanggan untuk hari ini Jooh." Jawab ibunya dengan ekspresi sedikit lesu.
Joohyun tidak menjawabnya dan hanya menghela nafas panjang. Semua usaha sudah keluarga Kim lakukan untuk mengembalikan restoran ini menjadi ramai. Mulai dari menyebarkan brosur di seluruh jalanan, sampai memasang diskon besar-besaran untuk beberapa menu makanan yang telah ditentukan.
Namun ternyata, usaha mereka hanyalah sia-sia. Restoran keluarga Kim tidak bisa kembali ramai seperti dulu. Apakah setelah ini restorannya akan bangkrut?
Daripada memikirkan hal tersebut yang membuat kepala Joohyun semakin pening. Lebih baik ia pergi ke kamarnya dan beristirahat sejenak.
Saat Joohyun sampai di depan kamarnya. Ia tidak sengaja melihat sang kakak yang baru selesai mandi. Dengan sebuah handuk yang menempel di kepalanya yang sedikit basah.
"Kakak ngapain disini? Bukannya kakak jam segini masih kerja?" Tanya Joohyun heran.
Doyoung lalu mengambil handuk dari kepalanya dan menatap sang adik sedikit terkejut, ia memikirkan sebuah kalimat yang pas untuk menjawab pertanyaannya.
"Hmmm itu..."
"Jangan bilang..."
Kepala pria itu tertunduk. Doyoung tidak berani manatap Joohyun yang sedang mencari jawaban lewat kedua matanya itu.
"Kak jawab jujur kenapa?"
"Aku di PHK."
Lemas. Tubuh Joohyun sangat lemas saat mendengar jawaban dari sang kakak.
"Kenapa bisa Kak?"
Joohyun masih tidak menyangka. Bukannya lebay, tapi siapa sangka kalau kakaknya akan di PHK begitu saja. Padahal ia baru saja didapuk sebagai karyawan terbaik bulan ini.
YOU ARE READING
Promise | Jung Jaehyun
Teen Fiction❝ kadang, janji adalah kebohongan termanis yang harus kau tepati.❞ Ketika Jung Jaehyun mengucapkan sebuah janji pada seorang gadis yang sangat ia cintai bernama Kim Joohyun. Bahwa ia akan menikahi gadis tersebut, saat ia sudah lulus kuliah nanti. Na...