Lanjut lagi ceritanya......
***********
Bulan November..., 2 tahun setelah penutupan pabrik gula diikuti dengan pembukaan pabrik kertas.
Pabrik kertas ini tidak berada di wilayah pabrik gula jadi mohon digaris bawahi.
Berdirinya pabrik baru tentu diikuti penyerapan tenaga kerja, hal ini di manfaatkan oleh pengelola.Setelah direnovasi seadanya bangunan ini menjadi bangunan yang cukup layak untuk di tinggali. Saat itu beberapa rumah juga sudah dibangun membuat fenomena Omah Jejer Telu tidak lagi terlalu di khawatirkan oleh orang-orang.
Tapi..., benarkah fenomena itu benar-benar lenyap?
Di sinilah, Putri datang dari sebuah desa di barat daya wilayah kami. Wilayah yang sudah terkenal di provinsi kami sebagai wilayah penghasil anak-anak muda yang berani merantau. Jadi buat orang yang bukan dari jawa timur, ada beberapa daerah yang memang terkenal pemuda-pemudinya ulet.
Perempuan ataupun laki-lakinya benar-benar pekerja keras, hal yang membuat saya masih terpukau bila melihatnya.
Puteri di terima di pabrik kertas dengan pembagian jam kerja 3 shift. Setelah penerimaan itu, Puteri mulai mencari tempat untuk dirinya tinggal selama di kota orang.Saat itulah dia mendengar salah satu tempat yang menyediakan tempat tinggal. Kost puteri yang dahulu pernah di kenal oleh warga desa sebagai bangunan Omah Jejer Telu.
Bagaimana semua di mulai?
Mari masuk ke dalam ceritanya.*****
Puteri datang siang hari..., Setelah mendapat alamat dari kenalan di pabrik, sampailah puteri di bangunan dengan palang "Kost Khusus Wanita".
Saat puteri mendekati bangunan itu ia terkesiap meihat rumah di samping bangunan kost di penuhi oleh orang, puteri nampak penasaran melihatnya.
Puteri berdiri diam cukup lama di depan rumah itu. Berharap ada warga yang berbaik hati memberitahunya apa yang terjadi. Namun tak ada warga yang memperdulikan Puteri.
Mereka tampak sibuk saling mendorong satu sama lain, melihat isi di dalam ruang tamu. Puteri akhirnya memutuskan pergi.
Ia duduk di depan bangunan dimana di sediakan sebuah kursi. Sembari menunggu pengelola datang, Puteri mencuri-curi pandang rumah di samping bangunan yang berjarak tak jauh dari tempat Puteri duduk, yang hanya terhalang pohon sawo yang mulai rimbun. Disela-sela Puteri mengamati, tiba-tiba....
Dia mendengar suara menjerit...., Suaranya nyaris membuat Puteri melompat dari tempatnya duduk. Suara itu seperti suara seorang wanita.
Tak tahu apa yang terjadi, warga terdengar saling berbicara satu sama lain. Sampai akhirnya seseorang yang ada di dalam rumah membubarkan massa.
Pintu rumah akhirnya di tutup, diikuti oleh warga yang berhamburan pergi. Saat itulah seorang lelaki paruh baya melewati tempat Puteri duduk. Tanpa membuang kesempatan karena rasa penasaran yang sudah mengusik batin, Puteri memberanikan diri untuk bertanya.
"Ngapunten, ada apa ya pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OMAH JEJER TELU
HorrorCerita dari sang Maestro HOROR.... Siapa lagi kalau bukan Seseorang yang memiliki akun Twitter @SimpleM81378523