Please vote and comment 💚
Daripada menghabiskan waktu istirahat di kantin Jeno dan teman-temannya lebih memilih bersantai di taman belakang sekolah yang jarang di kunjungi siswa karna terlalu jauh.
Jeno berdecih sinis saat melihat jaemin yang sedang bermesraan dengan lami di bangku taman yang tidak terlalu jauh dari mereka sedangkan disebelahnya ada haechan dan renjun sedang bermain game dan Renjun yang setia menyuapi haechan snack yang telah digigit nya.
Renjun yang melihat kegelisahan Jeno melempar Jeno dengan permen yang akan ia berikan pada haechan membuat laki-laki itu menatap renjun tajam.
"Ada apa denganmu?" Tanya renjun. Pun Jeno hanya diam dan berbaring di kursi taman.
"Jadi kapan kami akan berkenalan dengan adikmu huh?" Tanya jaemin yang tiba-tiba saja datang dan duduk di meja tempat haechan menaruh laptopnya.
"Adik tiri jeno maksud mu?" Pertanyaan renjun hanya diangguki oleh jaemin.
Sedang Jeno yang mendengarnya sama sekali tidak menanggapi perkataan Sahabatnya itu. Yah tiga Sahabatnya itu tentu mengetahuinya.
"Kulihat dia cukup cantik" Ucap jaemin lagi.
"Lebih cantik pacarku daripada adik Jeno" Timpal haechan.
"Koeun?? Eii ku kira adik Jeno lebih cantik" Ucap renjun tak setuju
"kau ini!!!, bukan koeun" Protes haechan
"Ah selingkuhan mun itu" Ucapan jaemin membuat haechan kesal dan menghentakkan kakinya karna tidak Terima dengan ucapan jaemin.
Haechan memang berpacaran dengan koeun tapi ia juga menjalin hubungan dengan siswi dari sekolah lain yang ditemui nya di tempat kursus yang tidak lain adalah sahabat koeun sendiri_sungguh luar biasa.
"Well__ aku sih tidak keberatan jika adik Jeno mau menjadi pacar kedua ku" Ucapan jaemin membuat Jeno membuka matanya yang sempat terpejam...
Brak!!!
Jeno menendang meja yang di duduki jaemin hingga membuat laki-laki itu segera melompat turun.
Renjun dan haechan bahkan membiarkan begitu saja snacknya yang telah berhamburan dan haechan yang otomatis segera mendekap laptop kesayangannya.
Jeno menatap jaemin beberapa saat lalu kembali duduk di kursi.
"Hubungi jisung dan minta dia mengambil tas ku""Jisung itu kacung ku" Ucap jaemin
Jeno melihat jaemin dan tersenyum meremehkan.
"Dan kau kacung ku.kau lupa siapa yang menang main game tadi malam? Bukankah lebih baik jisung yang mengambil tas ku atau kau dengan sukarela ingin mengambil kan nya"Ucapan Jeno membuat jaemin bungkam dan mengeluarkan handphonenya untuk melakukan yang diminta Jeno.
.
.
.
.
.
.
Kamu melihat dari seberang jalan.
Ayah dan ibumu sedang makan siang di restoran ibumu,senyumu mengembang melihat melihat kedua orang tua itu sedang tertawa bersama.Baru saja kamu ingin melangkah untuk menyebrang sebuah tangan kembali menarik mu dan membawa mu menjauh dari sana.siapa lagi jika bukan Jeno.
Kamu menyertakan tangan kalian hingga terlepas dan memegangi tangan mu yang memerah karena Jeno menggenggamnya dengan seluruh kekuatannya mungkin.
Jeno menaikan satu alisnya dan memandang mu yang mengusap pergelangan tanganmu.
"Tak apa?" Tanya jeno.
Kamu memandangnya dengan tatapan kesal meskipun wajahmu memerah karena pertanyaan jeno yang menanyakan keadaan mu.
"Kenapa menarik ku?" Tanya mu kesal. Karna kamu sangat lapar dan tak punya uang jadilah kamu pergi ke restoran ibumu.
"Lalu apa yang kau lakukan disana? Membuatku kelihatan buruk di depan mereka karna membiarkan mu membolos" Ucap Jeno menatapmu tidak kalah kesalnya.
"Bukankah memang benar begitu" Sarkas mu.
Bukannya menjawab pertanyaan mu Jeno justru tertawa dengan nada yang menyebalkan tapi kau menyukai itu.sial
"Lalu kau ingin bilang alasanmu membolos karna kau terlalu malu menghadapi kakakmu karna kau menikmati skinship kalian"
Blush!!
Kamu segera mengalihkan tatapanmu dari Jeno.perkataannya barusan benar-benar membuatmu mati kutu.
kamu tidak dapat menyanggah nya karna perkataannya sungguh teramat benar bahkan kamu tidak bisa mengatakan jika kamu lapar karna lapar sebenarnya hanya pengalihan agar kau tidak terus duduk di halte itu dan membayangkan betapa kamu merasa kehilangan saat Jeno melepaskan tangan kalian.Jeno kembali menarik tanganmu membawa mu masuk ke dalam kafe yang tidak jauh dari restoran ibumu.
Hari ini adalah rekor terlama kamu dan Jeno bersama selama kalian menjadi saudara tiri.
Biasanya Jeno tidak akan suka dekat-dekat denganmu dan pun kamu juga melakukan hal yang sama karna berada didekat Jeno seperti sekarang ini berpotensi membuatmu semakin menyukainya.
Setelah mengajakmu makan pizza di kafe tadi kalian berdua harus berjalan menuju rumah karna uang yang kalian gunakan tidak dapat membayar bus untuk dua orang ditambah lagi hujan membuat kalian tidak ada pilihan lain selain membeli payung yang kecil dan berbagi.
Sepanjang jalan tidak ada yang mengeluarkan suara sama seperti saat kalian makan pizza tadi.
Mungkin satu-satunya suara adalah kerja jantung mu yang untungnya diredam oleh jatuhnya air hujan.
Sampai didepan rumah Jeno segera menutup payungnya dan berjalan masuk ke rumah.
"Terimakasih kak" Ucapmu pada Jeno hingga ia berhenti melangkah dan berbalik melihatmu yang ada dibelakang nya.
"Berhentilah bertingkah seolah kita ini keluarga"
Setelah itu Jeno kembali melanjutkan jalannya dan kamu bukannya merasa tersinggung tapi kamu justru tersenyum.
Melihat sebelah bahu Jeno yang basah padahal sebelumnya ia bilang tidak suka kebasahan.
Jadi ada yang paham ga jeno ini apa maunya?? karena yan pun gatau dia mau apa wkwkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothershit
Fanfiction[Finished] You belong me.only me -Jeno Shortstory Jeno x you