Please vote and comment 💚
Kamu dan Jeno masuk kedalam rumah dengan ayah donghae telah menunggu di ruang tamu.
Kamu dan Jeno duduk disofa dan ibumu sedang membuatkan minuman.berbanding denganmu yang tampak gugup menghadapi ayah Jeno justru bersikap tenang bahkan terlalu tenang seolah tidak terjadi sesuatu yang salah dengan kalian.
Tadi,sepulang teman-teman Jeno dari apartemen yang ternyata milik renjun itu kamu dan Jeno pergi kerumah nenek Jeno karena ibumu menunggu disana.pun setelah bertemu ibumu kamu segera memeluknya erat rasanya kamu telah membuat kesalahan yang teramat besar karna kejadian di apartemen tadi pagi.
"Kalian berbohong tidur dirumah nenek" Ayah donghae berujar dengan lembut tetapi tetap tegas seperti biasanya.
Kamu menatap kearah Jeno meminta ia menjawab karna tidak mungkin kalian mengatakan yang sebenarnya.
"Lee Jeno!!"
"Sebenarnya ada apa denganmu??"
"Dulu kau tidak pernah mengijinkan ku untuk menemui ibu,sekarang kau menyuruhku menemuinya..cihh kenapa?? Kau ingin membuangku dan membesarkan putri mu ini"
Plak..
"Donghae!!!" Ibumu segera menghampiri ayah donghae dan menariknya menjauh dari Jeno sedangkan Jeno dia bukannya takut atau kecewa karna terkena tamparan sang ayah dia justru tertawa.
Sedangkan kamu? Kamu masih duduk di sofa dengan tubuh yang bergetar ketakutan dan air mata yang sudah mengalir.entah karna perkataan Jeno atau kekerasan yang diterimanya.
"Kau ingat bagaimana kau mengurung ku saat aku ingin bertemu Ibuku?"
Jeno menatap ayah donghae dengan tatapan dinginnya pun ayahnya yang masih berdiri disamping ibumu terlihat sangat tersiksa melihat anaknya menatapnya dengan sorot kebencian seperti itu.
"Bahkan ia bukan putri kandung mu"
Setelah berkata seperti itu Jeno segera naik ke lantai 2 dimana kamarnya berada mengabaikan teriakan ayahnya.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Beberapa kali kamu mengetuk kamar Jeno tapi samasekali tidak ada jawaban darinya.Akhirnya dengan sisa keberanian mu kamu masuk kesana karena ini rumah Jeno tidak mungkin melakukan hal yang macam-macam pikirmu.
Dan setelah masuk kamu benar-benar menyesalinya.Jeno berdiri didepan mu dengan bathrobe nya dan jangan lupakan rambutnya yang basah.
Jantung mu berdetak semakin kencang bahkan dalam jarak yang tidak terlalu jauh ini kamu dapat mencium aroma shampoo Jeno.
Jeno menundukkan kepalanya hingga dapat melihat wajahmu yang memerah seperti tomat itu.
Kamu segera mengalihkan matamu dari Jeno memilih menatap nampan makanan yang sedang kau pegang dan berjalan menuju meja nakas Jeno dan meletakkan disana setelah itu kamu segera berbalik dan berjalan menuju pintu hanya dengan mentap kedua tanganmu tanpa mengetahui keberadaan Jeno yang sudah menunggumu didepan pintu.Duk...
Kamu segera mengangkat kepalamu dan tersadar jika kamu menabrak dada kokoh kakak tiri mu itu.
"Minggir..." Ucapmu tanpa melihat Jeno.
Setelah itu Jeno menggeser tubuhnya hingga saat kamu meraih gagang pintu Jeno kembali membalikan badanmu dan mengurungnya kamu yang menangkap perlakuan tiba-tiba Jeno segera menahan tubuhnya agar tidak mendekat,meletakkan kedua tangan mu di atas dadanya benar-benar ide yang buruk.
"Menyenangkan,," Ucap Jeno. Kamu segera melepaskan tanganmu.
"Jika kau melakukan sesuatu aku akan berteriak kak" Ucapmu serak akibat menahan nafas karena jujur aroma Jeno benar-benar mengingatkan mu dengan ciuman itu.
"Apa senang Ayah membelamu seperti itu,dia bahkan akan membuangku agar kau dapat mewarisi segalanya"
"Cara menjadi anak yang manis dan penurut benar-benar berhasil,huh?"
"Jika kau menginginkan nya juga maka bersikaplah baik dan jangan mengecewakan ayah lagi" Ucapmu seadanya.
Entah apa yang salah dengan kata-kata mu tapi Jeno semakin mengikis jarak diantara kalian membuat rambut basahnya menetes mengenai mu dan kamu sendiri sebenrnya cukup berdebar dan kesal secara bersamaan.kesal karna dengan mudahnya dipermainkan oleh Jeno seperti ini.
"Mengakulah bukankah kau menunggu hari ini" Ucapnya ditelinga mu.
"Kau menyukaiku kan?dik"
Kamu meneguhkan hatimu dan mendongak kan kepala mu ke atas menatap Jeno tidak kalah dingin "Tidak" Ucapmu cepat.
Jeno menggeram kesal dan segera menjauh darimu.sedangkan kamu segera menarik nafas lega karna akhirnya Jeno menjauh darimu dan kamu berhasil mengucapkan kebohongan dengan baik.
Menyukai Jeno?bahkan kamu bingung sejak kapan kamu punya perasaan itu terhadapnya.dulu kamu berpikir kamu hanya merasa sangat senang memiliki saudara dan berusaha untuk memperbaiki hubungan mu dengan Jeno tetapi beberapa kali kamu melihat hina dan Jeno bermesraan kamu merasa hatimu terasa sesak dan menghabiskan waktu mu dengan menangis saat mengingatnya.
Tapi lebih penting dari itu semua adalah status kalian saat ini. Kamu tidak mungkin menyukai Jeno karna itu akan merusak kebahagiaan ibumu,
membuat ibumu terluka dan itu adalah daftar terakhir dalam catatan hidupmu.Sekarang kamu hanya ingin menjalani hidup seperti biasa memperbaiki hubungan Jeno dan ayahnya dan melupakan perasaanmu padanya karna bagaimanapun Jeno sudah memiliki hina dan mereka juga sudah melakukannya.ciuman.dirooftop.
"Keluar" Suara Jeno kembali dingin seperti biasa.dia berdiri membelakangi mu dan jangan lupakan buku tangannya yang mengepal erat.
"Tapi....
"KELUAR!!!!
Jeno berbalik menatapmu dengan wajah marahnya dan berjalan menuju pintu membukanya lalu ia menarikmu dan mendorong mu keluar dari sana.
"Jangan pernah berani menampakkan dirimu lagi didepan ku"
Setelah itu Jeno membanting pintunya dengan keras meninggalkan mu yang membeku didepan kamarnya.
Ada yang tau Jeno kenapa hmn???
Next??? Komen???
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothershit
Fanfiction[Finished] You belong me.only me -Jeno Shortstory Jeno x you