Ada keadaan ketika kita kini sedang sangat baik-baik saja
Tanpa disadari ternyata aku terlalu terbawa suasana baik-baik saja
Sampai lupa mengontrol diri
Agar kedepannya tetap baik-baik sajaAtmosfer hangat atau pun sejuk menghilang seketika
Berubah jadi sendu dingan seperti tak pernah bahagia
Hanya meratapi hilangnya kebaik-baikan yang selama ini yang selalu merasuk dadaTernyata aku terlalu terbuai suasana
Sampai aku ternyata salah dalam bersikap pada dunia nyata
Kita tak pernah miliki sesuatu dengan abadi
Kita selalu siap menerima kebahagiaan
Tapi selalu lupa mempersiapkan diri menghadapi kehilanganSaat kebahagiaan sedang berlangsung, memang kita sering lupa
Bahwa itu awal dari luka baru kita nanti
Bukankah setiap suka selalu bersanding dengan luka ?
Taada satupun cinta tanpa air mataMungkin seperti tak mungkin ketika bahagia memenuhi dada
Tapi waktu membuktikan semuanya
Bahwa semua hal diciptakan dalam jumlah dua
Sehingga apa yang katanya tak mungkin terjadi, seketika tampak didepan mata
Sebab diri lupa bahwa kenyataan kadang datang tanpa disangka bahkan tiba-tibaWaktu memang mampu membuat keadaan menjadi lebih terang atau bahkan mencekam
Dari yang dulunya baik berubah bersikap cukup buruk atau sebaliknya
Dari yang dulunya cerdas berubah gelagat seperti orang bodoh atau sebaliknya
Dari yang dulunya pekerja keras berubah kegiatan jadi lalai atau sebaliknyaAda keadaan yang kadang tak bisa dimengerti oleh kita sebagai orang tak tau apa-apa
Tapi hanya bisa dimengerti oleh mereka yang pengalaman hidupnya sangat pelik
Mereka memahami setiap perputaran roda kehidupan yang terjadi disekitarnyaItu bukti luka bisa merubah jadi dewasa
Orang lemah berfikir bahwa luka membawa suka itu sebuah ketidakmungkinan
Namun ingat, itu bagi orang lemahDia lupa bahwa Allah kuasa membuat yang tak mungkin menjadi mungkin
#
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote teman-teman🤗
Sampai jumpa di topik selanjutnya
Kritik dan saran selalu kutunggu🌿
YOU ARE READING
Debat dalam Benak
EspiritualKata-kata yang terdapat dalam karangan ini merupakan berupa monolog sebuah perdebatan dalam benaknya. Benak dia yang berusaha menetralkan diri. Ia sadar akan ego yang ada dalam dirinya. Namun ia juga sadar dengan apa yang harus dilakukannya Semoga a...