Membujuk

2K 155 4
                                    

Happy reading

Kejadian 2 hari lalu membuat Marcell harus kena skors. Sedangkan untuk kelima siswa itu telah dikeluarkan dari sekolah dan membuat usaha orang tua mereka rugi besar setelah Jo mencabut investasi perusahaannya. Sebab kejadian itu juga sudah tidak ada yang berani mengganggu Jennie lagi. Mereka takut seperti kelima siswa itu.

Untuk identitas Jennie sendiri, satu sekolah belum mengetahui kalau Jennie adalah Adik Marcell dan putri bungsu pengusaha Kim kecuali para guru-guru. Tapi Jo telah menutup mulut para guru agar tidak membocorkan hal tersebut. Jo sengaja menyembunyikannya karena dia tidak ingin putrinya terusik oleh para siswa yang ingin memanfaatkannya.

Sebenarnya bukan hanya itu, melainkan Jo tidak ingin kehidupan Jennie kembali terancam jika pesaing bisnisnya tau putrinya telah kembali. Banyak diantara siswa tersebut adalah anak dari pesaing bisnisnya.

"Gimana hari ini?" tanya Marcell yang sedang menyetir mobil. Hari ini, dia akan menemani Jennie berbelanja buku. Setelah mengantar Thalia pulang tentunya. Di skors selama 3 hari membuat Marcell bebas melakukan apa saja dan tinggal 1 hari lagi maka dia akan kembali ke sekolah.

"Hmm.. baik, tadi ada yang mau temenan sama Jennie"

"Jangan di temani. Dia cuma mau manfaatin kamu"

"Iya tau. Jennie juga cueki orang tadi, tapi kasian" sesal Jennie sambil mengelilingi rak-rak buku Biologi.

"Nggak usah dikasiani. Mereka cuma mau manfaatin kamu. Punya temen 2 aja. Jangan sok-sokan mau banyak temen, ngga guna juga" ucap Marcell yang terus mengekor di belakang Jennie sambil membalas chat dari Thalia.

Banyak siswa yang merasa Jennie termasuk ke dalam siswa yang berpengaruh walaupun mereka belum sepenuhnya tau.

Jennie mengangguk sambil mengambil satu buku tebal. "Kakak mau tau nggak?" tanya Jennie

"Apa? Tapi kalo nggak penting, Kakak nggak mau tau" jawab Marcell sambil menatap Jennie.

Jennie menyimpan buku yang tadi dia ambil. "Ya sudah nggak jadi" katanya kemudian berlalu.

"Eheh... iya, Kakak mau tau. Mauuuu banget" bujuk Marcell

Jennie membalikkan tubuhnya. "Jennie seneng banget sama keputusan Ayah buat nyembunyiin identitas Jennie" bisik Jennie

Marcell memelototkan matanya. "What? Kamu?"

"Nggak tau. Jennie senang, aja" Jennie lagi-lagi meninggalkan Marcell yang hendak mengeluarkan omelannya dan berjalan menuju kasir.

@@@

"Ini apa maksudnya, Jen!" sentak Marcell dengan nada tinggi.

Baru saja mereka menghabiskan waktu bersama tapi sudah ada masalah lagi.

Jennie menatap Marcell bingung, jika yang mengatakan itu Erland Jennie mungkin sudah bersiap menangis saking takutnya. "Kenapa, Kak?"

"Kamu jangan teriak-teriak gitu, Kak" tegur Melly

Marcell tetap pada pendiriannya menatap tajam ke arah Jennie. "Apa maksud kamu bilang ke satu sekolah kalau kamu pembantu Kakak!" kata Marcell sambil memperlihatkan hpnya.

Semua orang menatap Jennie yang tengah menscrol hp Marcell. "Kitten!"
Jennie panik luar biasa. Erland sudah mengeluarkan suara dinginnya begitu juga Jo yang tengah menatapnya.

"Emm. Itu karena mereka selalu mengganggu Jennie" bela Jennie

"Tapi Bunda tetap nggak setuju sama pengakuan kamu" ucap Melly

Baby JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang