Bersama Erland

1.8K 153 7
                                    

Happy Reading...


Hari libur pertama setelah lima hari sekolah, Jennie isi dengan pergi ke mall bersama Erland. Marcell sebenarnya ingin ikut, tapi Erland melarangnya karena dia ingin menghabiskan waktu bersama dengan Jennie. Lagian antara Erland dan Marcell, Jennie selama ini lebih sering bersama Marcell.

"Kak, Jennie mau berenang" kata Jennie

Erland mengelus rambut Jennie. "Libur semester"

Jennie hanya mengangguk sambil terus berjalan menuju Timezone. Mereka membeli dan mengisi kartu terlebih dahulu sebelum memainkan berbagai permainan di sana.

"Kakak harus ambilkan satu boneka untuk Jennie" kata Jennie seraya menunjuk permainan claw machine.

"Nggak" tolak Erland. Merasa ketampanannya akan hilang jika memainkan permainan di sini. Niat awalnya hanya akan mengawasi Jennie bermain.

Senyum Jennie perlahan menghilang. "Jennie mau itu"

Erland menghela nafas dan menarik kartu pada genggaman tangan Jennie dan memainkan permainan capit boneka. Sudah hampir percobaan ke 10 tapi selalu gagal.

Jennie bahkan sudah berjongkok saking lamanya. Menyesal telah memaksa Erland untuk memainkan itu dan berakhir dia tidak memainkan permainan satu pun.

"Kakak cukup. Jennie bosan"

Erland menghentikan tangannya saat akan menggeseknya lagi. "Sorry, Kitten" katanya

Jennie mengangguk lesu. "Ayo tanding basket!" seru Jennie dan dijawab anggukan oleh Erland.

"Kalau Jennie menang. Kakak harus belikan 3 es krim" tantang Jennie

"And?" tanya Erland

Jennie menampikan wajah bingungnya. "Kakak bicaranya jangan pendek-pendek. Jennie bingung"

"Kalo Kakak menang?" ulang Erland
Jennie tampak berfikir beberapa detik. "Jennie bobo sama Kakak"

Erland mengangguk sebanyak dua kali. Hasratnya untuk menang tiba-tiba timbul padahal tadi dia sama sekali tidak berminat untuk menang dan hanya ingin melihat senyum Jennie terus terukir.

Pertandingan dimulai, sekarang Jennie memimpin lebih dulu, jauh meninggalkan Erland yang masih 20. Dengan penuh kekuatannya, Jennie terus melemparkan bola-bola itu. Dia harus mendapatkan es krim kali ini. Berbeda dengan Erland yang terlihat santai saat bermain, Jennie harus melompat agar bolanya bisa mencapai ke ring.

"Kakak curang" elak Jennie saat melihat poinnya hanya 53 dan Erland meninggalkannya jauh dengan poin 101.

Erland mengacak rambut Jennie yang sedang memegangi tiang. Jennie terlihat ngos-ngosan karena terus meloncat. "Cheat?"

Jennie memasukkan kartu ke dalam tasnya. "Iya. Kakak ketinggian. Seharusnya Kakak lebih bungkuk supaya sama kaya Jennie. Sekarang Jennie jadi cape"

Erland terkekeh mendengar keluhan Jennie dan berjongkok di hadapannya. "Ayo, makan"

Jennie langsung melompat kegirangan melupakan kekalahannya yang tidak bisa mendapat satu pun es krim.

"Kak ayo kita selfi"

"Enggak"

"Kak" rengek Jennie

"Kita mau makan. Ngapain selfie"

Jennie mengembungkan pipinya kesal. "Kan buat kenangan"

Erland yang mendengar itu hanya tertawa kecil. "Kenangan? Untuk apa? Kalo kangen tinggal minta Kakak buat nemenin makan pizza lagi"

Baby JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang