Santi terkejut saat tiba-tiba Alya datang bersama nenek Sanah dan juga Bagas,mata sahabatnya itu bengkak karena menangis sangat lama.
"Ya Allah Al...... Mata lo disengat tawon, kok bengkak kek gini?!"dengan wajah sok khawatir Santi berkata membuat Alya harus mengeluarkan jurus andalannya yaitu jitakan maut.
"Aww....!!"gadis itu mengerucutkan bibirnya saat tangan Alya berhasil menjitak kepalanya.
"Bagas, nek. Makasih ya sudah ngantarin Alya pulang, jadi ngerepotin kalian." Wanita paruh baya itu tersenyum dan mengangguk.
"Sudah malam, aku sama nenek pamit pulang. Assalamualaikum"kini pemuda itu yang bersuara, sejak dari mushola tadi ia tak bersuara hanya menatap Alya.
"Waalaikumsalam.... Maaf ya Bagas kalo nih bocah nyusahin kamu terus!"ucap Santi sambil memukul pundak Alya membalas jitakan tadi, Bagas tersenyum sekilas dan pergi.
Alya masih memandangi kepergian Bagas sampai bayangannya hilang di telan gelapnya malam, rasanya ia tak ingin berpisah dengan pemuda itu.
Wait...!!! Kenapa sama perasaan gue?!! Oh...c'mon Alya, jangan macem-macem deh. Ngehalu Lo kepanjangan dan kejauhan!!batinnya tanpa tau kalau Santi senantiasa memperhatikannya.
***
Hari selanjutnya ia jalani seperti biasa, pergi ke sekolah bersama anak-anak dan juga Santi yang tak hentinya berkicau mengalahkan kicauan burung.
Banyak hal yang ia temui di kampung ini, sebelumnya ia tak pernah pergi ke sekolah berbarengan dengan anak muridnya dan sekarang ia akan selalu pergi dan pulang bersama mereka. Banyak hal yang menjadi topik pembicaraan yang membuat jarak yang jauh melelahkan menjadi menyenangkan.
Di tambah seorang gadis bernama Wulan yang selalu mewarnai hari-hari dengan leluconnya, sehari tanpanya kelas dan sekolah akan sepi tanpa gelak tawa.
Seperti hari sebelumnya, Alya selalu mendapat jam pertama mengajar. Ia harus ekstra perhatian dengan anak-anak kelas enam yang sebentar lagi akan mengikuti ujian.
Bermacam-macam trik cara menjawab dan menganalisa soal ia kerahkan agar anak muridnya dengan mudah menjawab soal nanti."KA Alya, Wulan dari tadi gak ngerti deh sama soal ini. Banyak banget bacaannya!." Alya sengaja meminta semua muridnya memanggilnya dengan panggilan kaka agar dekat dengan mereka.
"Itu namanya narrative text, maksudnya adalah jenis teks dalam bahasa Inggris yang menceritakan sebuah cerita yang di dalamnya itu ada peristiwa dan kronologis yang saling berhubungan. Dan fungsi teks ini adalah to entertain readers atau menghibur pembaca dengan sebuah kisah atau cerita. Wulan sudah paham?" Gadis itu mengangguk paham dengan penjelasan Alya dan kembali menjawab soal yang Alya berikan.
***
"Ok, kumpulkan soalnya sore ini di rumah Kaka bagi yang belum selesai ya yang sudah boleh kumpul sekarang." Anak-anak yang sudah selesai mengerjakan tugasnya maju ke depan dan mengumpulkan kerjaan mereka.
Tersisa tiga orang anak yang belum selesai mengerjakan, Wulan Dito dan Farah. Mereka lah yang menurut guru-guru disisi paling sering lambat mengumpulkan tugas.
"Okay, thanks for your attantion at this time and wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh".
Alya berjalan melewati meja ketiga sejoli kocak dan tersenyum.***
Di saat yang bersamaan, Santi juga keluar dari kelasnya dengan membawa tumpukan buku-buku anak muridnya. Tiba-tiba ide jail muncul di kepalanya.
Alya berjalan dengan cepat dan dengan sengaja menyenggol lengan Santi, alhasil gadis keturunan Batak itu hampir kehilangan keseimbangannya.
Saat melihat siapa dalang dari semua ini ia langsung marahi Alya habis-habisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Strong Hero
Fiksi Umumhanya sebuah kalimat yang menurut seorang gadis bernama Alya itu adalah omong kosong tapi, bagaimana menurut seorang pemuda bernama Bagas yang berniat mengakhiri masa depannya...?? Nantikan kisahnya....