Ini bukan cerita tentang penyihir dan segala kegaiban yang ada tetapi tentang Glofy Mylocha yang sifatnya udah kayak penyihir yang ada di film kanak kanak yang rela berlaku licik untuk bisa mendapatkan apa pun yang ia mau.
Kali ini targetnya adalah...
"Bangsat" umpat gadis itu membaca pesan yang baru saja masuk dari ponselnya
Saat ini telah tepat seminggu berlalu sejak Kim Namjoon memberi nomor hpnya kepada Glofy, dan sudah ketiga kalinya pula ajakan Glofy untuk makan di tolak dengan alasan sibuk. Baru kali ini ia merasakan ditolak hingga tiga kali, sebenarnya apa yang salah dari gadis itu hingga ia terus ditolak seperti ini. Dengan ekspresi kesalnya ia memilih baju yang akan di pakainya ke perpustakaan. Hari ini hari Sabtu ia berencana untuk meminjam beberapa buku dari perpustakaan wilayah yang tidak dapat dijumpai di toko buku.
"Ini aja kali ya bajunya, cocok buat ke perpus" monolog Glofy
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Glofy mengambil baju yang agak nyeleneh tersebut dan memakainya. Setelah selesai bersiap siap ia pergi menuju Vona yang telah menunggunya di depan sejak 10 menit yang lalu.
"Woi tali kutang lu keliatan tuh" tegur Vona
"Bukan tali kutang, tali surga nih" balasnya pamer. Memang kadang di saat tertentu otak gadis itu tidak berfungsi dengan benar
"Lu mau pergi ke perpustakaan atau pengajian sih?"
"Ke perpustakaan lah goblok, pernah lu liat orang pergi ke pengajian tali surganya di pamerin?" Ucap gadis itu ngegas dan kemudian masuk kedalam mobil yang di kendarai oleh temannya itu.
"Lu kan suka pake baju gak liat tempat, manatau kali ini lu pengen nyoba sesuatu hal yang baru" balas Vona tidak kalah ngegas, Vona orang yang paling gamau kalah dalam hal berdebat bahkan dalam hal kecil seperti ini saja diantara mereka berempat.
"Capek lahir batin gue ngomong sama lu Von, langsung cabut aja gih" sambil terkekeh Vona menuruti perkataan Glofy dan mulai malajukan mobilnya di jalanan.
Sepanjang perjalanan Glofy hanya menatap keluar kaca, harinya begitu membosankan ia bahkan tidak tau harus melakukan apa. Ujian semester semakin dekat itulah mengapa ia tidak bisa berkumpul dengan kedua temannya yang lain Feera dan Nizwel. Walaupun begitu ia sangat yakin mereka berdua tidak sedang belajar melainkan Feera yang mungkin sedang asik berpacaran dengan pacarnya Wonu dan Nizwel pergi jalan dengan brondong brondongnya itulah mengapa ia dipanggil tante, seleranya terhadap cowok jauh berbeda dengan ketiga temannya yang lain.
"Von lu beneran gabisa nemenin gue?"
"Nggak glo, gue ada janji sama Suga. Gue cuma bisa ngantarin kalo lu udah mau pulang kabarin gue biar gue jemput" mendengar penjelasan Vona ekspresi Glofy langsung cemberut
