3 || Terpesona

21 6 4
                                    

Ada yang kangen? kalo ada absen sesuai asal kota kalian ya! Xixixixi.

Bilangin kalau ada typo ya😋

Happy Reading💖

* * *

Kantin begitu ramai dengan para siswa dan guru-guru. Ada yang sedang duduk, berjalan, atau memesan makanan. Terdapat tiga perempuan yang duduk di tengah-tengah kantin.

"Gue boleh duduk di sini gak?" tanya seorang cewek yang datang tiba-tiba entah dari mana sambil membawa nampan makanannya.

Nasya dan Jisel saling menatap sejenak. "Bo-boleh, Kak," jawab Nasya.

Tak tunggu lama, gadis dengan rambut bergelombang itu langsung duduk tepat di depan Leony.

"Gue denger, lo anak baru ya?" tanya Loli.

"Iya, Kak," jawab Leony dengan santai.

"Nama lo siapa?"

"Leony, Kak."

"Lo cantik juga kalo di liat-liat." Leony hanya tersenyum, ia tidak mau ambil pusing kalau itu adalah pujian atau sebenarnya hinaan.

"Lo mau gak masuk ke tim cheers gue?" Ajakan yang di lontarkan Loli langsung di sambut tatapan melongo dari Nasya dan Jisel. Pasalnya, orang-orang tertentu lah yang bisa bergabung menjadi anggota cheers. Itu pun harus cantik, kaya, dan pastinya terkenal.

"Kalo lo belum ada jawabannya sekarang, lo bisa temuin gue di lapangan pas pulang sekolah. Gue ada latihan di sana. See you!" kata Loli kemudian berlalu meninggalkan mereka.

"Gila, gila, gila! Omg Leo. Lo beruntung banget di tawarin masuk cheers sama, Kak Loli. Biasanya nih ya, cewek-cewek yang lainnya pada daftarin diri. Eh, lo langsung di datengin," kata Nasya tak percaya.

"Iya bener tuh kata Nasya," tambah Jisel.

"Emang Kak Loli siapa?" tanya Leony polos.

"Gue lupa." Nasya menepuk jidatnya. "Kak Loli itu ketua cheerleader."

"Pokoknya lo harus masuk," tambah Jisel.

"Gue gak tau harus terima apa enggak. Soalnya udah setaun berenti dari cheers." Ya, saat kelas 10 Leony pernah menjadi anggota cheers. Namun, ia berhenti karena kakinya yang terkilir, mengharuskan ia untuk istirahat dalam jangka waktu yang lama.

"Terima aja Leo, mumpung baru hiatus setaun." Bujuk Jisel.

"Iya, kita kan pengen liatin lo cheers," tambah Nasya.

"Yaudah, pulang sekolah gue bakalan bilang buat Kak Loli."

* * *

Kantin yang tadinya masih aman-aman saja, seketika ramai karena kedatangan sang pangeran sekolah, beserta dengan teman-temannya.

"Kak Raden gantengnya gak ada akhlak ih."

"Aku padamu Kak Aden."

"Pacar halu aku."

Sorakan dari para fans milik Raden begitu membuat kantin heboh. Bagaimana tidak, penggemar Raden hampir sepenuhnya berada di dalam kantin tersebut.

Raden menyisir rambut hitam lebat dengan jari-jarinya. Membuat semua siswi bahkan guru-guru yang termasuk ke dalam penggemarnya di buat meleleh.

"Andaikan Raden pacar saya, sudah saya karungin." Kagum Bu Intan, salah satu guru yang selalu baik kepada Raden.

"Hush, ingat udah punya suami. Udah tuir juga masih aja halunya," tegur Bu Ninir, "orang nakal begitu di bilang ganteng. Mendingan Pak Tirta." Sesuai namanya, Bu Ninir akan selalu menjadi guru yang nyinyir dan tak suka pada Raden.

"Pantesan namanya Ninir," ucap Bu Intan dengan suara kecil agar tak bisa di dengar oleh Bu Ninir.

Raden mengedarkan pandangannya ke sebuah meja. "Kita duduk di sana," titahnya yang membuat ketiga temannya bingung.

"Jadi cogan yang mau lo bilang siapa Sya?" tanya Leony yang sedang asik dengan acara makannya.

"Leo." Nasya menyikut lengan Leony.

"Apa?"

"Leony." Giliran Jisel yang menegurnya.

"Apasih?"

"Berenti dong makannya. Liat sini biar bisa tau muka cogan yang lagi lo cari." Nasya dan Jisel tak berkutik. Mereka ingin sekali menertawai Leony, gadis itu pasti akan sangat malu.

Leony mendongak, dan benar saja suara itu milik Raden. Tatapan Leony terkunci seketika dengan mata biru milik Raden.

"Terpesona?"

* * *

Bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Gadis bermata amber itu sedang berbincang dengan Loli, Kakak kelasnya di bibir lapangan.

"Jadi gimana? udah ada jawaban?" tanya Loli to the point.

"Udah kok, Kak. Gue bakalan gabung."

"Nice choices. Selamat bergabung Leony," ucap Loli lalu menepuk pundak Leony, dan tersenyum simpul padanya.

"Makasih, Kak."

"Mulai besok, lo udah bisa latihan sama gue dan anak-anak yang lain."

Leony hanya membalas dengan senyuman. "Kalo gitu, gue pamit, Kak."

"Ok, see you tomorrow."

* * *

GIMANA CHAPTER INI?

SATU KATA BUAT ADEN EMESS🥺?

SPAM BUAT NEXT CHAPTER?

JANGAN LUPA VOTE!💛

Semangatin aku😍

SEE U NEXT CHAPTER😋

TERIMAKASIH💜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RADENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang