Chapter 5

126 25 8
                                    

WARNING!! Mature + 3K words

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING!!
Mature + 3K words


SAAT usianya menginjak tujuh tahun, Taehyung ingat sekali dirinya pernah didera mimpi buruk yang sukses membuatnya trauma. Ada monster berkepala banteng dengan tubuh manusia dan berkaki kuda yang selalu berderap dilantai kamarnya. Kepingan memori pahit itu kerap kali muncul ketika menjelang malam. Taehyung sudah sering menutup telinga, membalut tubuhnya dengan selimut tebal hingga ia tak bisa melihat sosok menyeramkan itu. Monster bernama Zori itu selalu berteriak lantang, "Tae, ayo kita main!"

Taehyung berpikir kalau Zori adalah laki-laki, namun terkadang ia juga berpikir kalau Zori adalah perempuan. Monster itu kerap kali muncul dalam bentuk serupa namun dengan suara yang berbeda. Taehyung selalu mengusir Zori dan menyuruhnya pergi. Namun Zori selalu kembali dengan bentuk yang jauh lebih besar dan netra yang memerah nyala. Taehyung pernah menceritakan hal itu pada kedua orangtuanya, namun sang ayah hanya berkelakar, "Oh, Zori, ya? Itu teman ayah. Nanti ayah ajak main catur bersama. Sepertinya seru. Kau bisa ikut juga, Tae, ajak Jungkook sekalian."

Taehyung bergidik. Namun ketika ia menceritakan pada Jungkook, lelaki bergigi kelinci itu menampakkan raut kejut yang begitu kentara. Berucap begitu antusias seperti menemukan sebuah mobil-mobilan usang yang ada di pinggir jalan. "Wah! Aku yakin monster itu pasti suka mencuri permen yang kamu taruh di meja belajar kamu. Ini kejahatan yang parah, Tae. Nanti malam aku mau menginap boleh, tidak? Kita musnahkan monster itu bersama, mau, kan?"

Saat itu Taehyung kecil mengangguk begitu semangat. Bibirnya mengerucut lucu sebab begitu senang lantaran malam ini tidurnya tak sendiri. Sedangkan di dalam keremangan di kamarnya, Taehyung bisa merasakan bagaimana tubuh mungil Jungkook ikut menelusup masuk ke dalam selimut, turut berbaring menatap langit-langit kamar. Untuk pertama kalinya Taehyung tertidur tanpa selimut yang menutupi seluruh tubuh. Dan itu semua membuat rasa takutnya perlahan menguap. Sebab suara manis Jungkook menyentak pendengarannya, sukses membuat Taehyung terkekeh geli. "Nah, sepertinya monster itu tidak akan datang. Mungkin karena kita berdua, monsternya takut."

"Iya, mungkin monsternya tak berani melawan kita."

Jungkook telah banyak membantunya menghilangkan trauma masa kecilnya. Dan Taehyung benar-benar berterimakasih untuk itu. Taehyung tak lagi merasakan takut setiap menjelang tidur.

Dalam beberapa keping memori lainnya, dua tahun setelah kejadian monster di dalam kamar Taehyung, pemuda manis itu mengingat bagaimana Jungkook mengenalkan seorang gadis cilik bersurai karamel diikat dua. Begitu manis dengan baju merah muda dan bibir yang menekuk ke bawah. Mengenalkan gadis manis itu dengan nama Keira, Min Keira.

"Tae, ini teman sekolahku. Cantik, kan? Mulai sekarang, kita bertiga berteman, ya? Tae mau, kan?"

Taehyung kecil begitu bersemangat, ia banyak tertawa sebab menggoda Keira. Keira yang lugu dan manis berhasil menyita atensinya. Mereka bahkan selalu bersama setelah perkenalan itu. Dan yang Taehyung tahu, rumah Keira berada di ujung blok, selang beberapa rumah dari rumah keduanya.

ERASMUS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang