Chapter 32

7.8K 610 22
                                    

"Kook..."

"Hmm?"

Lisa mendongak saat itu, menemukan Jungkook yang masih menutup kedua matanya. Dan mendapatkan keterdiaman gadis itu, membuat Jungkook akhirnya memilih untuk membuka kedua matanya walaupun rasa kantuk itu masih bisa ia rasakan.

"Ada apa?" Jungkook melirik ke arah jam yang berada di atas meja nakas saat itu. Dimana waktu menunjukkan pukul satu pagi. Lalu tatapannya kembali pada Lisa di sana. "Kau ingin sesuatu? Mau kubuatkan coklat hangat?"

Jungkook baru saja akan beranjak, tidak sampai Lisa menahan pria itu hingga membuatnya kembali berbaring, menggeleng seolah tak mau jika Jungkook pergi untuk saat ini. Meninggalkan kebingungan lainnya bagi pria itu.

"Ada apa, hmm?"

Lisa masih belum berbicara, hanya memainkan kaos hitam milik Jungkook yang sedang dikenakan pria itu. Jika sudah begitu, Jungkook memilih untuk diam saja saat ini. Menunggu Lisa siap untuk berbicara padanya.

"Rose dan Jimin Oppa...mereka akan baik-baik saja, bukan?"

Hanya senyuman yang Jungkook berikan saat itu, menarik Lisa semakin mendekat padanya.

"Apa yang Rose lakukan tadi ada kaitannya denganmu?"

"Hey, aku hanya mencoba untuk memberitahunya disaat dia begitu terpuruk. Aku tak tahu ternyata dia sebuntu itu dan begitu tertekan selama ini. Jimin Oppa itu benar-benar bodoh. Beruntung karena Rose terlalu mencintainya sehingga dia tak diputuskan oleh Rose begitu saja."

"Sudahlah. Aku yakin mereka baik-baik saja. Rose sudah berani seperti tadi, tidak mungkin jika Jimin hyung akan diam saja."

"Tentu. Jika dia masih seperti sebelumnya, lihat saja nanti. Bukan Rose, tapi aku sendiri yang akan menghajarnya."

Tak ada jawaban yang Jungkook keluarkan saat itu, hanya tersenyum sembari mengelus surai gadis itu dan mengeratkan pelukannya.

"Baiklah. Sekarang, kau bisa lanjutkan tidurmu."

Lisa tak langsung menurutinya saat itu, kembali menatap pada Jungkook yang telah menutup kedua matanya. Gadis itu mengulum bibir bawahnya, tampak ragu hanya untuk mengatakan apa yang sedang dipikirkannya saat ini.

"Apa lagi sekarang, hmm?"

Lisa sedikit terkesiap, ketika dilihatnya kembali jika Jungkook membuka kedua matanya kembali. Namun Lisa memilih untuk merunduk kembali, sembari menggeleng dan menutup kedua matanya.

"Tidak ada."

"Kau yakin?"

"Tentu saja."

"Tidak akan menyesal nanti."

"Ck, iya. Sudahlah. Aku mengantuk, Kook."

Jungkook tak bisa menahan senyumnya karena tingkah Lisa yang menggemaskan baginya. Oh, ralat. Sebenarnya, jika sudah terlalu cinta, semua kelakuan Lisa hanya menjadi hal yang membuat kedua ujung bibirnya menarik senyumnya.

Baiklah, kita hitung sampai tiga.

Satu...

Dua...

Lisa mendecak kesal saat itu, kembali menatap pada Jungkook setelahnya sebelum memukul dada pria itu untuk melampiaskannya.

"Ck, aku tidak lagi mengantuk sekarang gara-gara kau."

Tuh, kan.

Jungkook sangat tahu sekali bagaimana sikap Lisa. Gadis itu memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi. Jika ada hal di kepalanya yang tak ia sampaikan, gadis itu pasti tak akan tenang begitu saja. Seperti sekarang ini.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang