SORE ITU Jeno membantu ibunya mengurus kafe sekaligus kedai makanan ringan yang biasa dikunjungi siswa SMA untuk nongkrong atau pun mengisi perut. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan mobil. Ibunya menjadi single parent yang harus membiayai sekolahnya dan kakaknya yang berada di universitas.
Sesekali Jeno akan berhenti sejenak untuk mengerjakan satu soal dari PR matematika kliennya.
Lonceng pada pintu kafe berbunyi. Rombongan sekitar lima orang masuk dengan heboh dan langsung mengambil tempat di sudut ruangan. Jeno bersyukur mereka tidak di tengah karena itu bisa mengganggu pelanggan yang lain. Perkumpulan orang bar-bar yang tidak jarang berkunjung di kafenya.
Reputasi seorang Mark Lee buruk di sekolah. Dia terkenal arogan. Sering mengganggu siswa lain. Segala ekspresi bengis yang keluar dari wajahnya memuakkan. Dia mempunyai power yaknik dari anak-anak yang satu club dengannya.
Jeno tidak akan heran, banyak peran seperti itu yang dimiliki anak SMA. Kalau tidak menjadi yang menindas ya ditindas.
Penglihatan Jeno sudah terbiasa dengan Mark dan gengnya. Melihat seorang Zhong Chenle di kafenya adalah pemandangan yang asing terlebih dia datang bersama Mark.
Mereka sedang menggunakan vapor. Jeno sudah akan menegurnya karena melihat sesuatu yang lain dari benda itu. Mencampurnya dengan obat-obatan lainnya itu cukup gila. Ibunya lebih dulu menegur mereka agar tidak menggunakannya di kafe. Dan menyarankan bangku di teras outdoor jika ingin merokok.
Mereka pada akhirnya mematuhi peraturan dilarang merokok di dalam kafe. Itu karena mereka tidak ingin diusir. Jeno masih sedikit menghargai setidaknya mereka mempunyai attitude meskipun brengsek kepada teman sendiri.
Jeno mengantarkan pesanan mereka. Porsi yang lumayan banyak sampai dia kembali dua kali.
"Jika tidak ada barang untuk dihisap maka aku akan menilai pestamu menjadi yang terburuk, Zhong." Sikap Mark ketara sekali bar-bar. Lengannya merangkul leher Chenle yang duduk di kursi sebelahnya.
Zhong Chenle memperlihatkan ekspresi muak akan hal itu. "Kau mau request apalagi, Mark? Penari striptis di pestaku? Aku akan mengundang 10 jika kau sanggup meniduri semuanya."
"Woahh woahh!" Kawan-kawannya yang lain bersorak heboh mendengar jawaban Chenle.
Mark semakin mengguncang bahu Chenle merasa bangga mempunyai teman sepertinya. "Aku akan meniduri semuanya dan menidurimu sekalian."
Rasanya Jeno ingin segera menyingkir dari meja itu setelah mengantarkan pesanan. Namun suara Chenle tiba-tiba menghentikannya.
"Bukankah kita satu sekolah?"
Pertanyaan itu tidak heran muncul mengingat Jeno tidak terlalu mencolok di sekolah.
"Aku pernah melihatmu di lorong loker." Lanjut Chenle. "Kau sudah dengar nanti malam pesta ulang tahunku? Datanglah. Aku mengundang seisi sekolah. Bahkan penjaga sekolah boleh datang. Guru-guru juga boleh datang jika mereka juga ingin melihat penari striptis."
KAMU SEDANG MEMBACA
WRAAK - LEE JENO ft ZHONG CHENLE [✅]
FanficPsychological Thriller/School Life - Rated M NCT Fanfiction Kasus penembakan masal di sekolah. Pelaku remaja 16 tahun. Apa sebenarnya motif penyebab tragedi mengerikan itu terjadi? ⚠️CONTENT WARNING! ⚠️ PRIVATE ALL CHAPTER, FOLLOW FIRST ⚠️ MAT...