chapter 5: saddest day

198 21 1
                                    


Lisa terkejut bukan main, apa dia sedang bermimpi? Nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.

" JENNIE MENGUNDANGNYA KE ACARA MAKAN MALAM KELUARGA!."

" ayah dan ibuku baru pulang kemarin lusa, dan ibu ingin merayakan kepulangannya dengan makan malam sederhana."
Jennie menjelaskan perihal kenapa acara makan malam itu dibuat.

" ohh.. paman dan bibi kim sudah pulang?."

Jennie mengangguk menjawab pertanyaan lisa.

" jadi.. hanya aku saja? Maksudku.. apa.. teman-temanmu.."

" tidak.. hanya kau saja. Bukankah ibu dan ayah hanya mengenalmu saja sebagai temanku?.lagipula kau pasti tahu seperti apa ayahku.. jika dia tahu aku berteman dengan orang yang apatis dengan agama.. dia pasti akan membunuhku."

Ohh oke.. seperti ada yang menonjok ulu hati lisa, sebagai teman?.
Tapi dia masih berpikir positif kalau sudah seharusnya orangtua jennie mengenalnya sebagai teman anak mereka. Setidaknya untuk saat ini.
Dan lisa baru tahu kalau jennie punya teman yang tak percaya dengan agama. Apa orang itu chahee?.

" jadi.. kau akan datang?."
Tanya jennie menunggu jawaban lisa.

" yah.. aku akan datang, aku juga sudah rindu dengan paman dan bibi kim."
Sahut lisa akhirnya.

" oke.. besok malam datanglah ke rumahku yah."
Pinta jennie yang akan beranjak dari hadapan lisa.

" eh tunggu.. rumahmu yang dulu kah?."
Tanya lisa memastikan karena setahunya jennie sempat bilang rumahnya sedang di sewa orang lain.

" iya tentu saja.. memangnya yang mana lagi?."
Sahut jennie.

" oh tadinya aku pikir rumahmu masih disewakan orang lain?."

" tidak.. seminggu yang lalu masa sewanya sudah habis. Sudah yah aku pergi dulu.. chahee menungguku di kantin. Bye."

Lisa menghela nafas melihat kepergian jennie, sepertinya gadis itu terlihat tidak nyaman dekat dengannya. Padahal dia sudah berpenampilan rapi, cantik dan wangi.

Hal ini membuatnya agak bimbang, apakah benar dia harus mengutarakan perasaannya atau tidak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hal ini membuatnya agak bimbang, apakah benar dia harus mengutarakan perasaannya atau tidak?.

" akh! Persetan dengan akhirnya nanti akan seperti apa.. aku tidak mengatakan perasaanku saja jennie sudah mulai menjauh.. tapi semoga keinginanku tercapai sih.. tuhan bantu aku!."

Setelahnya lisa mulai tidak fokus dengan perkuliahannya, mendengar tapi pikirannya entah kemana. Beruntung dosennya masih baik-baik, jika tidak entah apa yang akan terjadi dengan nilai mata kuliahnya.

Hari sudah menjelang malam saat lisa sudah selesai dengan kegiatan di kampusnya, walau tubuhnya agak letih tapi dia memaksakan diri untuk membeli sesuatu yang harus dibawanya nanti di perjamuan makan malam keluarga kim.
Lisa merasa terhormat karena jennie mengundangnya bukan chahee, walau sekarang gadis itu lebih dekat dengan chahee ketimbang dirinya tapi fakta jennie memilihnya untuk hadir di makan malam keluarga kim nanti membuatnya senang bukan kepalang.

past and futureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang