Putri Kelinci?

315 21 2
                                    

Hancock selalu mengawasi setiap kegiatan putri kesayangannya itu. Bahkan tak luput sekecil pun hancock membiarkan itu terlepas dari pengawasannya.

Gadis belia berambut putih salju menghela nafas akan keprotektifan sang ibu. Membuatnya jenuh dan juga bosan. Bahkan sejak acelia dapat menggunakan kekuatan anehnya, malah membuat hancock semakin protektif dalam hal yang menyangkut putrinya.

Acelia tahu itu baik, tapi dia bukanlah anak polos yang dengan senang hati diperlakukan begitu. Dia ingin bebas, melihat dunia luar, menyebrangi samudera dan juga menjelajahi seluruh pulau didunia ini.

Dan tepat disaat ulang tahunnya yang ke 13 tahun, dia hanya mendapat kado sebuah bando kelinci putih dari sang ibu. Heh? Yang benar saja. Tapi, karna tidak ingin membuat ibunya sedih. Maka terpaksa acelia memakainya, dan yah lumayan membuatnya terlihat menggemaskan dan membuat warga kuja lebih dekat dengannya. Itu membuat acelia sedikit senang karna juga ya, mereka sedikit takut dengan acelia, terutama dengan kekuatan aneh miliknya.

Acelia sempat mendapatkan julukan putri kelinci dari warga kuja. Akibat rambut dan bando miliknya, membuat dirinya mirip akan sosok dewi kelinci dari legenda-legenda orang tua dulu. Acelia tidak keberatan akan hal itu, dan tidak ambil pusing akan julukannya.
.
.

.
.

.
.
Pulau ruskhaina.

Seperti biasa, acelia berlatih dipulau tak berpenghuni ini. Melatih kekuatannya agar menjadi lebih kuat dan tajam. Bagaimanapun, dia harus siap setiap saat jika terjadi penyerangan. Karna statusnya inilah membuat dia mempunyai tanggung jawab melindungi seluruh keluarganya dikuja. Tak ayal dia kerap dimarahi sang ibu karena terlalu banyak berlatih hingga tidak pernah pulang ke kerajaan. Membuat hancock khawatir. Tetap saja, acelia pergi diam-diam untuk berlatih disaat sang ibu sedang tidak ada ditempat.

Dengan bantuan rayleigh yang memang ingin melatih sang bocah kelinci, tentu saja melarikan diri dari hancock adalah hal mudah.

"ah, lia-chan kau sudah datang? Tidak biasanya kau datang terlambat. Hahahaha"

Rayleigh tertawa melihat bocah dengan julukan putri kelinci itu cemberut bebek.

"ugh~ mama, selalu saja menghalangiku. Dia menambah lagi penjaga didepan kamarku. Sungguh merepotkan"ujarnya.

"hahahahaha"

"dasar baka-jiji, kenapa malah tertawa. Kau suka sekali mengecek penderitaan orang ya. Huft~"

Sang putri kelinci itu mengambek lagi. Benar-benar berkebalikan dengan sang ayah.

"maaf-maaf kalau begitu. Aku tidak bermaksud kok. Hanya, mukamu itu yang lagi ngambek sangat lucu lia-chan. Bikin gemas!"ujar rayleigh.

Ucapan rayleigh malah membuat si putri kelinci tambah kesal.

"arghhh, kalian para orang tua sama saja. Menyebalkan!"

"ya sudah-ya sudah. Kalau begitu ayo kita mulai saja latihannya. Bagaimana?"ujar rayleigh berdiri.

"ya, ayo!"ujar lia berganti menjadi bersemangat.
.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Disebuah kapal.

"garp-chujo, kita akan segera memasuki east blue!"ujar coby.

"kerja bagus!"

"lalu, kenapa kita datang kesini? Apa ada bajak laut yang mengacau wilayah ini"tanya helmmepo.

"tidak! Aku hanya kangen saja dengan desa tempatku tinggal dulu Hahahahahaha"jawab garp.

Dan anak buahnya yang bersiap akan serangan hanya bisa sweedrop.

'jadi kita datang jauh-jauh kemari cuma liburan?' batin mereka.

"hoi, kenapa kalian diam saja. Jangan sampai lengah. Walau lautan east blue cukup tenang, namun apapun bisa saja terjadi. Kalian paham! Ahahahahaha"

"b-baik!!!!"
.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Menjelang sore.

Pukau sabaody.

"nee~ lia-chan ingin makan apa sebelum pulang?"tawar shaky.

"um~ aku ingin es krim dan juga roti es krim, lalu pie dengan taburan jelly bean serta es krim caramel diatasnya..."

"haha, kau saja selalu suka makanan manis ya. Lia-chan!"ujar rayleigh.

"karena itulah dia memiliki muka yang manis, haha"imbuh shaky.

Si empu hanya cemberut karena diejek ke 2 orang didepannya secara bergantian.

"ya, mau bagaimana. Selain makanan manis aku juga tak terlalu suka dengan daging. Dan sayuran pun, aku cuma suka sallad saja"jelas lia merebahkan kepalanya diatas meja bar shaky.

"lah, kenapa? Bukannya daging itu enak? Kau tahu, papamu adalah maniak daging loh~"jelas rayleigh.

"lia-chan apa kau punya alergi terhadap daging atau bagaimana?"tanya shaky khawatir.

"ah, tidak kok. Hanya saja, aku...aku..." lia ragu ingin menjelaskannya.

Rayleigh dan shaky saling berpandangan.

Sang gadis menutupkan tudungnya menutupi wajahnya.

"a-aku...aku bisa mengerti bahasa hewan..."ujar lia.

1

2

3

"HAAAAAAAAAAAAA!!!"

Rayleigh dan shaky berucap bersamaan.

"ck, sudahku duga. Ya ya aku tahu, aku gila...tapi ya karena alasan itulah aku tidak terlalu suka makan daging"ujar lia sedikit jengkel.

"eherm..."

Rayleigh membenarkan tempat duduknya dan memposisikan dirinya didepan bocah kelinci tersebut.

"jadi kau paham dengan bahasa hewan-hewan itu?"tanya reyleigh memastikan.

"u'um, bukan cuma hewan biasa. Monster di rushkaina, sea king dan juga monster laut...aku tidak tahu. Hanya saja, sejak aku terjatuh kelaut waktu ikut mama berlayar. Seekor monster laut menolongku dan menanyaiku apa aku baik-baik saja. Sejak itulah...aku bisa mengerti hewan-hewan itu, yang ternyata juga bisa bicara dan mengerti apa yang aku ucapkan" ujar lia semakin menenggelamkan kepalanya.

"rayleigh, shaky... Apa aku ini...apa aku ini, sudah tidak waras ya...?!" tanya lia.

Shaky memijit kepalanya. Sedangkan rayleigh, mengelus janggut putihnya bingung ingin menanggapi bagaimana penjelasan bocah didepannya.

"sudahku duga...aku ini memang sudah gila!!!!!" ujar lia semakin pundung.

"b-bukan begitu lia-chan. Hanya saja penjelasanmu ini tidak pernah sekali terlintas dipikiranku..."

"rey-san...katakan sesuatu" senggol shaky.

"bagaimana ya, aku belum pernah mendengar akan keunikanmu selain Senjata Kuno Poseidon...namun jika kau memang bisa mengerti yang Mereka katakan...sebaiknya kau harus berhati-hati lia-chan"

"banyak orang mengiginkan kekuatan unik sepertimu, jadi saranku. Kau harus menyembunyikan bakatmu itu agar tidak terjadi masalah" ujar rayleigh.

Lia menghela nafas lelah.

"baiklah-baiklah, lagian siapa juga yang mau bicara sama hewan didepan umum. Bikin malu saja...sudahlah aku pulang dulu ya. Daaaa~"

Sang putri kelinci meninggalkan bar shaky dengan segera. Karena suasana semakin sore dan akan gawat jika ibunya sampai tahu kalau dia tidak ada dikamar.

.
.
.




























.
.
.
TbC🐇

ONE PIECE / Fate of birchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang