Liburan yang Kacau?

111 7 2
                                    

Desa fusha

Sekarang lia menginap dikediaman makino. Makino mengaku kalau dia adalah penjaga luffy sewaktu dia kecil dan sudah seperti adiknya sendiri. Tak lupa dia juga menceritakan betapa papa dan kedua pamannya itu nakalnya bukan main dan selalu membuat kekacauan.

Sebagai rasa terima kasih, lia akan membantu makino untuk beberapa hari kedepan. Karena dia hanya singgah sementara, dia juga ingin mengunjungi dadan. Bandit gunung yang menjadi pengasuh trio rusuh tersebut sejak kecil.

"lia-chan bisa kau ambilkan segelas sake lagi?"pinta makino.

"baiklah, makino-san"
.
.
.

.
.
.

.
.
.

Kembali di new marine ford, beberapa waktu yang lalu.

Ruang investigasi.

"Perhatian... Kalian para bajak laut sudah melanggar batas zona ZEE dari pemerintah dunia. Masuk tanpa izin diwilayah perlindungan angkatan laut"

"tindakan kalian sudah melebihi batas, ditambah melakukan misi pembantaian terhadap sekelompok orang tidak bersalah adalah tingkat kriminal yang tidak bisa diampuni"

"sial, siapa bocah itu! Beraninya dia!"

"ini...disini...adalah langit dan juga lautan milik kami. Rumah kami. Jika kalian berulah dan merusaknya, kami sebagai tuan rumah tidak bisa membiarkannya. Dan akan membinasakan semua perusak tanpa ampun. Karena itu adalah tugas kami, yaitu Marine!"

"jawablah, kenapa kalian melakukan hal ini dan berusaha membantai orang tidak bersalah. Jika kalian ingin berperang, berperanglah secara jantan. Dan jangan hanya berani bersembunyi dibalik bayangan yonkou kurohige yang bodoh itu!"

"bangsat, kita musnahkan saja dia"

Suara tembakan merian dan juga peluru beterbangan. Tetapi tetap saja tidak bisa menjangkauanya.

"huh, kapten kalian sudah tidak berdaya. Dan masih saja berlagak sok. Aku akan mengampuni kalian jika kalian mau menyerahkan diri"

"TURUN KAU BOCAH SIALAN, HADAPI KAMI DIBAWAH SINI!!!!"

"BOCAH MARINE BANGSAT!!! AKAN KUBALASKAN DENDAM KAPTEN UNTUK INI !!!!"

diatas?

Menghela nafas lelah. Dia melirik sandera yang terngata jurnalis dan reporter, dimana sang jurnalis tengah merekam adegan tak terduga itu.

Sebuah rekaman yang cukup menarik penontonnya.

"hah, tidak ada ruang untuk bernegosiasi kah? Dan bisakan kau matika itu, itu membuatku tidak bisa berkonsentrasi" katanya jengkel. Dan rekaman tersebut menjadi gelap dengan suara sang jurnalis yang gugup meminta maaf.

Dan suara gemuruh pun terdengar. Semakin memekik ringan, berdesing. Dan rekaman pun kembali terlihat akibat sang jurnalis tidak ingin kehilangan moment besar ini.

Memfokuskan, dan terlihat sebuah gemuruh awan. Dan suara dari sang empu.

"perhatian para sandera, bersiaplah untuk benturan"

"ereshkigal, ibu dari kematian. Jembatan membetang dikerajaanmu..."

"bimbinglah mereka yang kehilangan arah, menuju ujung panjang yang telah dijanjikan..."

Setelah itu, terbentuklah kristal diantaaranya dia berdiri. Menjadi satu membentuk dan berputar lebih keras. Mengasilkan percikan dan membentuk cahaya layaknya cakram berpendar keunguan. Lalu cakram tersebut berubah menjadi layaknya busur panjang siap ditembakkan.

ONE PIECE / Fate of birchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang