Obatnya diminum setiap hari ya Pak, Setiap bapak selesai makan, obatnya di makan satu ya pak" Rima menjelaskan prosedur penggunaan obat pada salah satu pasiennya yang hari ini sudah boleh boleh pulang, tentu saja dengan pendampingan anggota keluarganya juga.Selain pasien, dukungan keluarga dan orang terdekat bisa membantu mempercepat proses penyembuhan.
Rima tersenyum menatap punggung pasiennya yang lenyap di balik pintu.
Rasanya sebahagia ini melihat satu lagi pasiennya sudah pulang dan sehat walau harus sering kontrol.
Rima bisa merasakan apa yang mereka rasakan saat masih sakit. Sakit psikis lebih berat daripada sakit fisik. Gadis itu memahami sekali. Selain karena pekerjaannya, tapi karena gadis itu sempat hampir masuk ke dalam lembah hitam. Hampir gangguan Jiwa.
Namun berkat dukungan keluarga dan teman-temannya. Rima bisa melewati itu semua. Perkuliahannya bahkan sempat tertunda 1 semester karena sempat stress karena kehilangan Jungkook.
Rima menatap Perawat yang baru saja masuk ke dalam ruangannya
"Apa ada lagi pasien yang harus aku tangani?" Tanya Rima
"Tidak ada Dok, itu adalah pasien terakhir" kata Perawat
"Kalau begitu saya permisi pulang ya, tindakan dan obat lanjutan untuk pasien sudah saya tulis di disana" Rima menujuk buku di atas mejanya.
"Saya permisi ya" setelah Perawat itu mengangguk sopan, Rima mengambil tasnya lalu pergi, menuju Halte tentunya.
Sebuah motor merah berhenti di sebuah Halte, hujan hari ini cukup deras sehingga dia harus berhenti disini.
Pria itu melepaskan kacamata hitam yang sedari tadi menggantung di atas hidungnya.
Pria itu lalu duduk di salah satu kursi di Halte. Menikmati jalanan Korea yang hari ini lumayan ramai kendaraan.
Saat asik melihat suasana Korea yang sudah berubah sejak 5 tahun terakhir. Pria itu dikejutkan dengan suara bapak- bapak.
"Mas. Nanti kalau udah jam 7 duduknya pindah ke sana ya" kata Pak Parjo
"Loh kenapa Pak? Ini kan fasilitas umum"
"Enggak kenapa sih Mas, cuma nanti ada yang duduk disana sekitar jam 7"
"Siapa pak?"
"Ada cewek Mas, selama 5 tahun emang suka duduk di kursi ini, karena deket tiang jadi bisa nyandar"
"5 tahun pak?" Pria itu sedikiit kaget, sedikit penasaran dengan wanita yang kurang kerjaan itu.
"Iya Mas, saya kasihan lihatnya. Katanya nunggu calon tunangannya pulang"
"Emang calon tunangannya kemana Pak?"
"Dia juga gak tau Pak Calonnya pergi kemana. Udah ditinggal selama 5 tahun, selama itu juga dia nunggu disini setiap hari dari pulang kerja sampe
Jam 10 malem. Saya jadi kasihan liatnya. Mana cantik terus baik, padahal bisa aja nyari cowok lain, tapi milih buat tetep setia" Cerita Pak Parjo panjang lebar"Iya pak, saya juga gak lama kok" jawab Pria itu sambil tersenyum
"Kalau gitu saya pakit dulu ya Mas" Pak Parjo pamit buat lanjut nyapu.
Cerita Pak Parjo membuat pria itu penasaran dengan sosok gadis yang menunggu Calon tunangannya selama 5 tahun disini.
Rima melangkah menuju halte lalu duduk di kursi tempatnya biasa duduk. Selain karena ada tiang buat bersandar, tempat duduk ini juga berada di pojok jadi tidak terlalu menganggu orang lain yang ikut mengantre di Halte.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scenery [JJK]
Fanfiction[COMPLETE] Warningg !! HARSHWORD ! "Kalo gue batalain perjodohan ini, gue gak bisa nyakitin dia lagi" - Jeon Jungkook Tidak diperuntukkan untuk anak berusia 0-6 bulan. Karena kalo penulisnya lagi ga waras bisa menulis adegan yang diinginkan