"Lo ambil ekskul apaan sya?" Alice mengintip kertas formulir ekstrakulikuler yang diberikan oleh gurunya.
Untuk anak kelas unggulan di wajibkan memilih 3 ekskul, ya pastinya menambah prestasi kelas mereka.
Risya mengambil penanya, lalu menuliskan tiga deret di kertas itu.
Nama lengkap : Aurisya Purnama
Nama Panggilan :Risya
Ekstrakulikuler yang diikuti :
-OSIS
-Vocal
-English Club"Dah" Risya menyerahkan kertasnya kepada Alice, gadis itu membaca nya "Ck, mageran lo. Milihnya kayak gitu"
Risya menatap sahabatnya itu sebal "Emang lo ikut apaan hah?!"
Alice tersenyum lalu merebut pena yang ada di tangan Risya.
Nama Lengkap :Rafaela Alice
Nama Panggilan :Alice
Ekstrakulikuler yang diikuti:
-Paskibraka
-Dance
-CheerleaderAlice tersenyum senang, lalu ia memeluk kertas itu "Akhirnya gue bisa ikut cheerleader juga"
Risya juga ikut tersenyum mendengarnya, ia tahu betul dari SMP sahabatnya selalu ingin menjadi flayer cheerleader . Hanya saja di SMP dia hanya bisa mengikuti pramuka dan dance.
Alice masih tersenyum sambil memandang kertas data nya itu "Eh" Gadis itu menoleh ke arah Risya. "Napa?"
Risya terlihat membaca ulang kertas data milik Alice lalu ia menatap sahabatnya "Lo serius ikut Paskib sama Dance?"
Alice menggangguk "Kenapa enggak?" Risya tersenyum jahil "Gue kasih tau ya, jangan kaget kalo ikut paskib sama dance"
"Lah? Kenapa emang?"
"Ada deh pokoknya haha"
Alice hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Jika Alice menyebalkan maka Risya gila lebih dari gila !
Semua murid mengumpulkan kertas ekstrakulikernya kepada walikelasnya.
Kelas di akhiri, mereka semua boleh pulang masing-masing.
Risya dan Alice berjalan santai seperti biasa di koridor sekolah, tetapi mereka berhenti melihat ke arah mading. Disana ada pengumuman untuk kumpul ekstrakulikuler.
"Yah, gila banget sih gue. Hari ini paskib, besok dance lusanya cheerleader. Tapi gapapa deh" Alice tetap tersenyum, karena memang ia sendiri yang memilih untuk mengikuti itu semua.
"Gue juga kok, hari ini gue ngumpul OSIS, vocalnya sabtu. english clubnya besok"
Alice menggangguk mendengar apa yang dibilang oleh sahabatnya itu. "Yaudah kita gue ke lapangan ya, lo ke ruang OSIS kan?"
Risya tersenyum lalu mengangguk "Yaudah bye!" Alice tersenyum lalu ia berjalan ke arah lapangan basket.
Disana sudah ada beberapa murid yang berbaris, beruntung lah ia bertemu dengan teman SMP nya dulu.
"Loh Alice lo ikut paskib juga?"
"Yoi, kita kan dulu ikut pramuka kenapa nggak lanjut aja. Ya gak nayla?" Lalu keduanya tertawa, memang mereka tidak pernah sekelas tapi ya mereka juga dekat karena dulu sama-sama mengikuti pramuka.
Mereka berdua berbincang singkat, sambil menunggu senior-senior mereka datang.
Hingga mata boneka Alice terarah ke satu arah. Ia menatap laki-laki yang berada di barisan paling depan.
"Oke, udah kumpul semua kan?" ucap laki-laki itu.
"Udah kak"
"Yaudah, pasti kalian udah tau gue. Selain wakil ketua OSIS, gue disini jadi ketua Paskibraka. Sekali lagi, kenalin gue Rangga Saputra"
Alice seketika teringat dengan ucapan Risya tadi, ternyata Rangga mengikuti Paskibraka juga.
Ralat, ketuanya .
"Gue ga bisa lama-lama juga, karena gue ga lama bakal rapat OSIS habis ini. Jadi gue harap kalian semua tulis nama kalian dan ID Line di kertas ini terlebih dahulu" Rangga menyerahkan kertas absen itu ke satu murid yang ada di depannya.
Alice mengambil kertas yang diberikam estafet, ia dia memang paling belakang seperti kebiasaannya.
Ia menuliskan namanya dan ID Line dengan rapi, lalu ia berdiri dan menyerahkan kertas itu ke arah Rangga.
Sedari tadi memang anak laki-laki itu tidak menyadari adanya Alice. Ia sedikit kaget dengan kedatangan Alice, tapi kemudian ia tersenyum.
"Ikut Paskib?" Alice hanya mengangguk lalu kembali ke tempat duduknya.
Rangga menatap kertas absen itu, tapi ia hanya membaca nama yang ada di garis paling bawah. Lalu ia tersenyum
"Kesempatan gue deketin lo makin besar Alice."
"Yaudah, kalian pasti tahu kan. Paskib pasti bakal ada pengukuhan? Pengukuhan kita lakuin Sabtu ini, karena kita emang keburu buat lomba paskib bulan depan. Nanti gue bikin grupnya, kalian bisa liat info selanjutnya disana"
Semuanya mengangguk, masih menatap Rangga yang ingin melanjutkan pembicaraannya.
"Yaudah, kalian bisa balik"
Semuanya berdiri dari dudukan lesehan mereka. Lalu menyalami para senior dengan tos ala paskibraka.
Sampai di terakhir, Alice juga melakukan tos ke Rangga. Tetapi Rangga menahan tangan kecil gadis itu.
"Pulang gue anterin ya, gue tau kok abang lo masih sibuk sama bimbelnya" Alice menghela nafasnya lalu mengangguk.
"Ayok ikut gue ke ruang OSIS dulu" Rangga menarik gadis itu untuk mengikutinya.
Tanpa disadari Alice tersenyum melihat tangannya yang di genggam oleh Rangga.
"Lo tunggu disini aja, gue masuk dulu. Bentar aja kok" Alice mengangguk lalu ia duduk di kursi depan ruang OSIS itu.
Ia membuka hpnya, seperti biasa menscroll explore instagram.
"Eh, lo yang kapan itu masuk ke kelas gue buat MOS ya?"
Alice menoleh ke arah sumber suara itu, lalu ia mengangguk.
Laki-laki itu mengambil duduk di sebelah Alice "Boleh kenalan?"
Alice tersenyum "Boleh dong Kak"
Laki-laki itu mengulurkan tangannya lalu tersenyum "Adorien Cadearon, panggil aja Rien."
Alice menjabat tangan kakak kelas nya itu "Alice kak"
Rien pun membuka hpnya lalu menoleh ke arah Alice lagi "Minta ID Line boleh?" gadis itu mengangguk "raflalice30".
"Kalo ig?"
"@rflalice"
"Ok, nanti addback sama follback ya. Gue duluan, masih mau ngurus anak futsal"
Alice tersenyum sambil menatap arah punggung laki-laki itu yang mulai menjauh.
Gadis itu menyenderkan badannya di tembok, sesekali mengintip ke arah jendela.
Tak lama pintu ruangan itu terbuka, banyak sekali ternyata murid-murid yang mengikuti OSIS.
"Loh lice, nunggu siapa lo?" Risya yang baru saja keluar langsung kaget melihat Alice yang sedang duduk manis.
"Gue" Rangga keluar lalu menghampiri Alice dan menarik tangannya "Duluan ya"
Risya dan Fian masih bingung dengan apa yang dilakukan oleh Rangga.
"Gaspol banget ya Kak Rangga"
"Iya, gue juga bingung dia bisa suka sama cewek segitu nya"
Rangga membawa Alice ke parkiran, lalu menyerahkan jaket dan helmnya seperti hari-hari kemarin.
Alice segera naik ke motor tinggi itu, lalu tanpa berbicara apapun Rangga segera menjalankan mesin motornya.
"Kesempatan ku semakin besar, aku berjanji akan belajar bagaimana aku akan membuat mu jatuh hati kepadaku" -Rangga
"Akhirnya aku mengerti rasa menyukai seseorang seperti apa,karena sekarang aku sudah menyukai dirimu. Lelaki menyebalkan" -Alice
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
•Kak Rangga
Ficțiune adolescențiAlice, gadis remaja yang baru tahu apa itu cinta. Bertemu dengan Rangga adalah anugerah paling indah menurutnya. Alice selalu sabar dengan sikap Rangga yang cuek,dingin,semua apa yang keluar dari mulutnya kadang menohok di hati. Berawal dari senior...