Matanya terbelalak
Namun lisannya terkunci rapat
Ada jutaan tanya yang tertelan bulat-bulat
Setengah mati ia tahan air mata yang hampir luruhLagi, Hatinya terluka
Setelah satu tahun penuh ia berlari
Menahan sesak dan tangis disaat yang sama
Teganya takdir kembali mempertemukan merekaSeolah waktu meminta pembuktiannya
Seolah waktu bertanya padanya
Benarkah kini ia telah baik-baik saja
Benarkah dirinya kini bukanlah apa-apaBerat,
Harinya kembali terasa berat
Berada diruang yang sama
Namun tak pernah mampu memasuki dunianyaAda batas tinggi disana
Ada larangan untuknya masuk disana
Ada penolakan khusus untuknya disana
Ada Pagar tinggi bertuliskan "Keep Out" disanaBerulang kali ia tertunduk
Menahan sesak yang semakin menusuk
Berusaha menelan rindu yang berserakan dihatinya
"Mengapa?" Tanyanya"Mengapa Aku tak bisa mencintainya?"
"Mengapa Aku tak boleh mencintainya?"
"Mengapa Aku tak pantas mencintainya?"
"Dan Mengapa Aku semakin mencintainya padahal aku tahu aku tak pernah diinginkan?"Entah sudah berapa juta kali ia memaki dirinya
Menyalahkan sesuatu yang merupakan bagian dari dirinya
Menyalahkan dirinya yang tak bisa pantas untuknya
Akhirnya luka itu kembali terulangSemua luka yang ia rawat
Ia balut dengan hati hati
Perih yang ia tahan
Semua seolah terbuka kembaliNamun pada akhirnya ia pasrah
Baginya cinta adalah perasaan yang jahat
Ia tahu bahwa dirinya tak diinginkan
Namun Ia malah tumbuh semakin dalamSemua ini keterlaluan bukan?
Hai 😁❤️ untuk kalian yang mau denger tulisan ini di podcast bisa langsung klik link dibawah ini :
https://open.spotify.com/show/6zc1DIewHDaPRgj8tbiydS
Siapapun kamu yang saat ini meluangkan waktu membaca tulisan ini, Terima kasih ❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/220683433-288-k869915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Poem Called You
PoetryKumpulan kata yang kususun berdasarkan rasa. Bait demi bait nya kujahit dengan cinta meski pahit. Karena ini bukan cinta seperti kebanyakan. Ini tentang rasa yang kuat dan mengakar namun rasa itu tak pernah memiliki tanah tuk tumbuh. Hanya ada namun...