Vote, comment & share!
-----06:15, SMA Taruna
Raja berdiri gelisah disisi lobi sekolah, tangannya ia masukkan ke dalam saku celananya. Matanya melirik kesana-kemari mencari seseorang, dan ia terkadang tersenyum menanggapi orang yang menyapanya.
Ini masih sangat pagi, biasanya Raja masih ribut memperebutkan selai roti dengan Ratu. Tapi tidak kali ini, Raja tak bisa tidur tadi malam, pikirannya penuh dengan seseorang.
Raja menyimpulkan itu karena ia belum minta maaf secara resmi dengan cewek pohon kelapa-Ara- itu. Iya, ia insomnia gara-gara dibayang-bayangi cewek berambut sebahu itu.
Ucapan terima kasih cewek itu kemarin selalu berputar dikepalanya, itu membuatnya lebih malu lagi untuk bertemu.
Kenapa? Karena ia sudah mempermalukan cewek itu ketika pertama kali bertemu. Berteriak nggak jelas, mengatainya gila, dan membuatnya menjadi perhatian warga.
Raja terkadang menyesali kenapa dirinya itu bar-bar dan terlalu percaya diri. Apalagi kalau ia sedikit melakukan kesalahan, ia tak pernah bisa tidur nyenyak.
Menghela nafas berkali-kali Raja melihat jam tangannya entah yang keberapa kali.
"Masih 06.20"
Drttt.... drtttt....
Raja mengangkat telfon dari Ratu, ia yakin adiknya itu pasti sudah misuh-misuh nggak jelas.
"ABANGGG!", teriakan Ratu membuat Raja reflek menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Sorry, dek"
"Sorry! Sorry! Kenapa sih berangkat duluan?! Ratu jadinya naik taksi ini! Biasanya masih molor, tumben banget. Kenapa sih?!"
"Mana Mama nggak kasih uang lebih lagi!"
Raja mendengus sabar, ini salahnya memang tak berpamitan pada Ratu dan meninggalkannya begitu saja.
"Iya, maaf. Nanti uangnya gue ganti, udah kan?"
"Beneran?! Awas lo kalau ngibul!"
"Iyaaa"
Tuttt...
"Lah, giliran uangnya utuh songong lagi kan", sesal Raja, kenapa tadi ia mau mengganti uang Ratu segala?
Raja kembali memasang senyumnya, akhirnya yang ditunggu datang.
Cepat-cepat Raja berdiri didepan cewek dengan rambut yang dicepol asal, "Haiii... Em, gue butuh bicara sama lo", ucap Raja to the point.
Ara menyerngit bingung, cowok didepannya kenapa? Aneh banget, bahkan cowok itu mengulum bibirnya gugup dan matanya seperti tak berani menatapnya.
"Kenapa?"
Raja melirik sekitar, orang-orang mulai memperhatikan mereka berdua yang berdiri ditengah lobi.
"Ikut gue dulu, oke?"
Ara mengangguk ragu, dan mulai mengikuti cowok tinggi didepannya itu.
Mau ngapain sih?
-----
"Gue mau minta maaf, buat awal kita ketemu", ucap Raja tegas, ia tak mau terlihat seperti laki-laki kikuk dan tak bertanggung jawab, bukan Raja banget.
Makanya sekecil apapun ia merasa memiliki kesalahan ia selalu ingin cepat-cepat menuntaskannya, seperti saat ini.
Ara mengangguk pelan, "Santai aja, aku bukan pendedam"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA [ON GOING]
Teen Fiction"WOI! CEWEK BAJU ITEM! INGET ORANG TUA LO! SEKOLAH LO! JANGAN BUNUH DIRI GITU! SIA-SIA!" "KALAU MAU BUNUH DIRI JANGAN SIANG BOLONG GINI! MALEM AJA! EH-" "HABIS PUTUS YA, MBAK?! SAMA SAYA AJA SINI, LUMAYAN KOK KALAU DIBAWA KONDANGAN!" "INGET TUHAN MB...