Vote, comment & share!
Happy Reading!
-----Raja memasuki rumahnya dengan tampang bahagia, senyum-senyum nggak jelas.
Ah, ia ingin curhat dengan adiknya. Ia sedang bahagia, ia ingin menceritakan alasannya. Cepat-cepat Raja naik kelantai atas, melempar tasnya asal kedalam kamar lalu berjalan kepintu kamar Ratu.
Tok...tok....tok...
Tangannya mengetuk pintu kamar Ratu dengan bar-bar.
"Dek! Ratu! Oiiii! Abang masuk yaa?!"
Kepala Raja melongok kedalam kamar bernuansa pink peach itu, Ratu tak ada didalam. Pantas nggak ada sahutan sama sekali.
"Tuh curut kemana sih? Masih sakit juga"
Raja menuruni tangga, berniat mencari adiknya itu.
"RATU! DEK! ADEK?!"
Raja menyugar rambutnya, kenapa panas banget sih?! Ah, ia lupa karena ia belum ganti baju. Ok, ia harus ganti baju dulu.
Setelah selesai mengganti bajunya Raja bergegas mengahampiri Bi Inah, "Bi, liat Ratu nggak?"
Bi Inah menghentikan kegiatan menyapunya, "Loh Aden, Non Ratu bukannya dikamar ya?"
Alis Raja menukik tajam, jangan bilang Ratu kabur main? Nggak mungkin deh, Ratu itu magernya minta ampun kalau lagi sakit, ia hafal itu.
"Yaudah Bi, makasih ya", Raja membuka ponselnya, menghubungi Ratu.
"Ha--"
"Kemana sih dek?! Lagi sakit juga, nggak usah keluyuran dulu bisa kan?!"
Terdengar helaan nafas Ratu diseberang padahal ia belum jawab Raja nge-gas duluan, "Iya, iya. Gue keluyuran keluar kamar, tapi cuma keluyuran di taman belakang!"
"Ya-"
"TAPI! Abang nggak boleh kesini! Nanti abang jadi nyamuk, nggak mau kan?"
"Hah?"
"Ok, Ratu baik-baik aja. Abang nggak usah ketaman belakang. Bay!"
"Loh Dek-"
Tuttt...
Tak mengindahkan larangan Ratu, kakinya tetap melangkah kearah taman belakang rumahnya.
Tepat saat Raja keluar dari pintu belakang, Raja membalik badannya shock.
"Nggak! Gue nggak liat! Ya Allah! Mama! Mata Raja ternodai! Ade--k?", gumamnya panik.
Tapi teringat kalau salah satu orang yang berada digazebo itu adalah adiknya, amarah Raja mulai naik.
Dengan langkah penuh amarah, Raja mendatangi gazebo dipojok taman belakang rumahnya itu.
"LO!"
Bugh!
"Loh?! Abanggggg!"
Raja menarik kerah penyebab amarahnya meningkat, "Berani lo cium adek gue?!"
-----
Mahendra dan Ratu menunduk malu. Sekarang mereka berdua sedang berada di ruang tamu, dengan Raja yang menatap tajam keduanya.
"Ratu, masuk kamar!", perintah Raja dengan suara beratnya.
Ratu mengangguk kaku, melirik kakak kelas yang baru saja menyandang status sebagai pacarnya. Iya, Mahendra itu pacarnya dari beberapa menit yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAJA [ON GOING]
Teen Fiction"WOI! CEWEK BAJU ITEM! INGET ORANG TUA LO! SEKOLAH LO! JANGAN BUNUH DIRI GITU! SIA-SIA!" "KALAU MAU BUNUH DIRI JANGAN SIANG BOLONG GINI! MALEM AJA! EH-" "HABIS PUTUS YA, MBAK?! SAMA SAYA AJA SINI, LUMAYAN KOK KALAU DIBAWA KONDANGAN!" "INGET TUHAN MB...