Hari kedua MOS pun tiba, tidak ada yang menyenangkan bagi Shaqi hari ini. Dia sudah benar-benar kehilangan semangatnya sejak kemarin.
Tetapi Shaqi tidak ingin disebut lemah, dan dia akan tetap berangkat sekolah walaupun nantinya tidak sesuai dengan harapannya.
Shaqi berangkat sangat pagi sekali, dia malas jika harus bertemu dengan peserta MOS yang lainnya yang ujung-ujungnya akan menghinanya.
Shaqi berangkat pukul 06.15 AM. Tidak banyak orang yang sudah berada dilingkungan sekolah.
Yang Shaqi lihat sepertinya mereka seorang nerd, mungkin? Entahlah Shaqi tidak tahu dan tak ingin tahu. Yang penting mereka tidak menggangu waktu Shaqi saat ini.
Shaqi langsung berdiam diri dibawah pohon yang sudah menjadi tempat favoritnya sejak kemarin.
Dengan rileks Shaqi mengeluarkan headset dari dalam tas nya dan langsung memasangkannya ke telinga.
Setelah itu Shaqi langsung merebahkan kepalanya di atas lipatan tangannya dan mulai memejamkan matanya perlahan.
Tak lama kemudian ada yang mengejutkan dan mengganggu tidurnya yang baru beberapa menit itu.
“DUARR....” Teriak seseorang itu.
Dan Shaqi pun tersentak kaget, dia langsung memegang dadanya yang berdenyut nyeri saking kagetnya.
Melihat ekspresi wajah Shaqi yang seperti itu membuat si pelaku tertawa terpingkal-pingkal saking lucunya.
Shaqi kaget saat melihat wajah si pelaku yang berada didepannya ini. “Leora?!!” ucap Shaqi.
Disela-sela tawanya Leora pun menjawab. “Oh, hai Shaqi. Lama tidak bertemu. Maafin gue dah bikin Lo kaget.”
Dengan kesal pun Shaqi menjawab. “Ishh kamu jahat banget sih, Ara. Aku kan lagi tidur malah digangguin.”
“Iya-iya maafin gue deh ya!” ucap Leora serius.
Shaqi yang melihat ekspresi Leora yang seperti itupun menjadi gemas sendiri.“Iya, Ara. Lagian aku gak marah kok.”
“Eh iya, kemarin aku nyari-nyari kamu tau! Tapi gak ketemu-ketemu.” Lanjut Shaqi.
“Benarkah? Padahal gue juga kemarin nyari lo. Tapi yaudah lah, yang penting sekarang kan kita udah ketemu.” Ujar Leora senang dan Shaqi menyetujuinya.
“Btw gue ada di gugus 3, Lo ada di gugus berapa?” Tanya Leora.
“Aku ada di gugus 7.” Jawab Shaqi.
“Wahh jauh banget ya sama gugus gue, pantes aja gue kemaren nyari-nyari Lo kagak ketemu-temu.” Kekeh Leora.
Shaqi pun ikut terkekeh kecil setelah mendengar ucapan Leora.
Dan kedua sahabat itupun larut dalam percakapan serunya. Shaqi menceritakan banyak hal pada Leora, tetapi tidak untuk masalah yang kemarin. Shaqi rasa dia tidak harus memberi tau masalahnya kepada sahabatnya itu, Leora.
Saat sedang asik-asiknya mengobrol, tiba-tiba ada beberapa orang yang menghampiri dan mengganggu mereka.
“Eh Leora, Lo ngapain disini ngobrol sama si black itu?” ucap seseorang yang ber name tag Alana Pouran Zaida.
“Yang dimaksud Lo black itu, siapa?” Tanya Leora heran.
“Ck.. ya yang duduk dipinggir Lo lah, siapa lagi coba disini yang punya kulit super hitam kaya dia?!” Ucap Alana pedas.
“Sh*t. Maksud Lo Shaqi hah?! Dia itu sahabat gue, jangan pernah coba-coba kalian hina dia!” Ucap Leora marah.
Alana dan teman-temannya pun langsung tertawa mengejek kearah Leora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introverted girl
Teen FictionShaquila Nisaka Arti nama nya cantik, tetapi tidak dengan orangnya. Shaqi memiliki wajah yang pas-pasan, tidak putih bahkan warna kulitnya jauh dari kata putih. Wajah nya pun tidak semulus perempuan seumurannya, ada banyak jerawat di dahinya. Akibat...