Budayakan Vote sebelum membaca!
Happy Reading!.
.
.Semulanya hidup ku begitu penuh dengan kebahagiaan, keceriaan, dan keharmonisan, rasa kasih dan sayang amat terasa begitu tergambar indah di dalam mataku, namun semuanya sirna ketika Ayahku menceraikan Ibu ku, ini semua karena Ayahku terpesona dengan salah satu pegawai di perusahaannya.
Mulai saat itu, sikapku begitu berubah 360 derajat, dari yang ceria kini menjadi pendiam, dari yang aktif kini memilih untuk selalu sendiri saja, melihat perubahan sikapku ini, banyak teman-teman kampus ku yang begitu heran, bahkan ada juga yang menjauhiku, namun tidak dengan sahabatku, Azizah yang selalu ada dalam suka dan duka.
Pernah suatu hari ia menyuruhku untuk berta'aruf dengan kakak sepupunya, pertamanya aku menolak, namun ia begitu mendesakku dan aku hanya bisa pasrah. Azizah pun mulai memberikanku biodatanya dan aku mulai tertarik padanya. Tak cukup beberapa lama untuk menjalani proses ta'aruf kami pun memutuskan untuk segera menikah saja, mendengar hal itu, Ibu ku sangat bahagia, raut wajahnya kembali bersinar setelah perceraiannya dengan Ayah ku. Hingga kembali lagi aku merasakan hal yang sama, dengan mata kepalaku sendiri, ku lihat dia sedang berjalan dengan seorang wanita dan dia hanya mengabaikan lamarannya terhadapku.
Kali ini, lukisan di mataku benar-benar hancur, mungkin tak bisa lagi di benarkan karena aku sudah bertekad untuk tidak ingin mempercayai laki-laki apalagi harus mencintainya, dalam hidup ku ini hanya ada satu lelaki hebat ku yaitu KAKAKKU, kak Malik.
"Arishaaa... ," panggil kak Malik dari ruang makan yang seketika membuyarkan lamunanku, aku pun beranjak ke dapur dengan wajah yang kusut.
"Ada apa kak?" tanyaku, kala aku sudah berada di depannya sembari menarik kursi untuk ku duduki.
"Ibu mau ngomong sama kamu," kata kak Malik yang seketika membuat bola mata ku bergeser dan terpokus pada wanita yang sangat ku cintai itu.
"Ada apa Bu?" tanyaku sembari meraih tangannya lalu menggenggamnya. Sejenak Ibu terdiam, lalu ia menatap kearah Malik, dan Malik hanya menganggukan kepalanya, mungkin Malik mengisyaratkan untuk bercerita.
Ibu ku terlihat menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.
"Jadi begini anakku, kakak mu itu punya teman laki-laki yang sekarang lagi cari istri, dia adalah lelaki yg sholeh, setia, bertanggung jawab, dan sangat penyayang walaupun dia terlihat cuek nak," jelas Ibu ku.
"Terus Ibu?" tanyaku yang mulai curiga.
"Aku ingin kamu mengenalnya dulu, besok dia mau berkunjung kesini nak," ujar Ibu menyakinkanku yang membuat ku sedikit terkejut.
"Namanya Azam nak, ibu berharap kamu menerimanya jika dia melamarmu, aku yakin kalian berdua cocok, Ibu percaya padanya," tambah Ibu yang seperti sangat mengenal lelaki yang disebut Azam tersebut.
"Ha?, Ibu kenapa tidak bilang dulu pada Arisha?" tanyaku namun dengan cepat kak Malik menjawabnya.
"Jika kami bertanya dulu kepadamu, tentu kau banyak alasan untuk menghindarinya."
"Besok kamu kan tidak kuliah juga, jadi teman ku itu ku suruh saja untuk berkunjung kesini untuk bersilaturrahim dan sekaligus untuk mengenal kan kalian berdua," lanjut kak Malik
"Apa kakak tidak takut kalau kejadian yg seperti duku akan menimpaku?"
"Hmm, kamu itu bicara seperti tidak percaya pada kakak saja, dia itu seorang Dosen di satu Universitas ternama di daerah ini, yah tapi bukan di kampusmu."
"Dia juga teman pondok aku dulu waktu SMP dan SMA, anaknya itu bertanggung jawab, dan sangat baik, suaranya bagus, kamu pasti suka deh, kamu kan suka mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an sebelum tidur, hmm pas deh kalau kamu jadi istrinya tiap malem kamu dengar lantunan suaranya yg begitu indah," ujar kak Malik menggodaku
Dengan sebisa mungkin aku menjaga sikapku, ku lirik wajah ibu dan kak Malik begitu bahagia dengan tawa renyah, aku pun merasakan sentuhan yang membuatku ikut merasakan bahagia bersama mereka. Siapa kak Azam itu?, bagaimana mungkin dia bisa membuat Ibuku dan kak Malik sangat mempercayainya?, mungkin itulah pertanyaan yg menghantui ku sepanjang malam, ada apa aku ini?
#TBC
Menurut kalian gimana dengan Chapter 1 ini?
Jgn lupa vomment ya!
Terimakasih telah membaca